Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PENDIDIKAN keluarga berperan penting untuk mewujudkan Generasi Emas 2045 menjadi penyelenggara negara yang berbudi dan beretika.
"Kalau kita ingin membangun suatu generasi penyelenggara negara yang akan datang, maka kita harus fokus mulai dari pola asuh keluarga, tentunya dengan menjunjung nilai-nilai budaya yang diwariskan," kata Sosiolog Universitas Indonesia (UI) asal Maluku Utara Thamrin Tomagola, Senin (23/9).
Secara terminologi pola asuh orang tua, kata dia, adalah cara terbaik yang ditempuh oleh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari tanggung jawab kepada anak.
Baca juga : Penguatan Keluarga Faktor Penting dalam Membangun Karakter Anak Bangsa
Thamrin mengatakan apa yang saat ini disebut sebagai nilai-nilai agama secara tidak langsung kerap terwujud dalam tingkah laku orang tertua atau yang dituakan di setiap keluarga.
"Hal itu konkret, misalnya seperti kesederhanaan, kerendahan hati, dan budi baik yang selalu dipercontohkan di dalam keluarga," ucapnya.
Jika melihat perkembangan zaman saat ini, kata dia, secara keseluruhan keluarga berperan sentral sebagai lembaga pembentuk moral generasi selanjutnya.
Baca juga : Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
"Lebih dari itu agen dalam peranan keluarga adalah perempuan atau nenek-nenek atau oma-oma. Merekalah penanggung dan penerus warisan budaya yang bisa diturunkan pada anaknya, cucunya, hingga anak dari cucunya," jelas Tomagola.
"Mudah-mudahan dengan kita mengaktifkan peranan dari perempuan dalam keluarga diharapkan generasi yang akan datang dapat menjadi penyelenggara negara yang beretika konkret bukan yang abstrak. Dan itu hanya bisa di sosialisasikan dalam keluarga, terutama oleh perempuan," tambahnya.
Sementara itu, kata Thamrin, nilai-nilai etika modern yang saat ini berlaku dalam masyarakat kian dipenuhi nilai-nilai abstrak. Oleh sebab itu perlu dikonkretkan dalam etika praktis, seperti sosok teladan dari orang-orang yang jadi panutan.
"Sosok panutan ini efektif untuk membangkitkan kembali nilai-nilai etika dan moral pada setiap anak, yang nantinya berperan menjadi penyelenggara negara pada masa yang akan datang," ucap dia. (Ant/H-2)
Untuk menyongsong masa depan para generasi muda Paboras menjadi generasi emas, Paboras Indonesia akan membekali melalui pendidikan dan pembinaan kerohanian.
Indonesia menghadapi tantangan besar di bidang kesehatan, termasuk dampak pandemi, target SDGs 2030, serta keterbatasan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar.
Bali Parenting Summit diharapkan menjadi sumbangsih nyata, sekalipun sangat kecil dalam upaya membentuk generasi emas Indonesia.
KEMAJUAN sebuah negara bukanlah ditentukan oleh seberapa kayanya sumber daya alam yang dimiliki.
Akses pendidikan yang layak masih sulit dijangkau oleh masyarakat kurang mampu. Ketimpangan ini menghambat kemajuan individu dan pembangunan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved