Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Kolaborasi antara seniman Indonesia dan komunitas seni internasional semakin menjadi fokus penting dalam dunia seni global. Melalui program Connections Through Culture (CTC) yang diselenggarakan oleh British Council, seniman lokal mendapatkan kesempatan untuk menampilkan karya mereka di panggung internasional, memperkaya perspektif seni global.
Program CTC mendukung berbagai proyek kreatif, termasuk inisiatif Jogja Disability Art yang mengeksplorasi tantangan kolaborasi seni bagi seniman disabilitas. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi dan menciptakan pedoman bagi seniman dengan kebutuhan beragam.
Kolaborasi budaya antara seniman Indonesia dan komunitas seni internasional kini memainkan peran yang semakin krusial. Tidak hanya memperkaya sudut pandang, kolaborasi ini juga memungkinkan karya-karya seniman lokal menjangkau audiens global yang lebih luas. Pertukaran ide, gagasan, dan pengalaman dari kedua belah pihak menciptakan ruang bagi inovasi dan eksplorasi seni lintas batas yang mampu mempengaruhi perkembangan seni di tingkat dunia.
Baca juga : Indonesia dan Inggris Lakukan Kolaborasi Seni Budaya
Dari tahun ke tahun, sejumlah seniman Indonesia telah berhasil mendapatkan dukungan untuk mewujudkan proyek kolaboratif mereka melalui program CTC, di antaranya Munir & Zaizafun Alya Gunara dari Soboman 219 Art Space, Sukri Budi Dharma (Butong) & Nano dari Jogja Disability Art, Firda Marsya Kurnia, Widi Rahmawati, dan Euis Siti Aisyah dari Voice of Baceprot, serta Farah Wardani, seorang kurator seni dan sejarawan.
Jogja Disability Art dalam proyeknya menggali lebih dalam tentang tantangan, hambatan, dan praktik terbaik dalam kolaborasi seni disabilitas. Proyek ini juga memperlihatkan bagaimana perkembangan kolaborasi seni disabilitas di Indonesia saat ini dan peran pentingnya dalam memberikan peluang yang setara untuk semua pihak.
"Proyek penelitian ini sangat penting karena membahas kesenjangan kritis dalam memahami kompleksitas kolaborasi seni disabilitas. Dengan mengidentifikasi tantangan dan hambatan spesifik yang dihadapi dalam kolaborasi semacam itu, proyek ini dapat berkontribusi pada pengembangan praktik yang lebih inklusif dan efektif," kata Budi Dharma, melalui keterangannya, Kamis (19/9).
Baca juga : Inggris, dari Kekaisaran hingga Monarki Konstitusional dan Sains
Ia mengatakan kebutuhan untuk penyelidikan lebih lanjut berasal dari sifat disabilitas yang beragam dan kebutuhan unik setiap individu. Misalnya, orang dengan disabilitas fisik mungkin memerlukan alat bantu mobilitas tertentu dan fasilitas yang dapat diakses untuk dapat berpartisipasi penuh dalam kegiatan artistik. Demikian pula, individu dengan disabilitas sensoris atau kognitif yang memerlukan metode komunikasi yang disesuaikan atau lingkungan yang diadaptasi.
Dengan mendalami berbagai kondisi ini, penelitian dapat memberi informasi untuk pembuatan pedoman dan modul aktivitas yang komprehensif yang melayani kebutuhan beragam seniman disabilitas di Inggris dan Indonesia. Ini pada akhirnya akan mendorong lanskap seni yang lebih inklusif dan adil di mana seniman disabilitas dapat berkembang dan memberikan perspektif unik mereka.
Trio metal asal Garut, Voice of Baceprot (VOB) tengah berjuang mengerjakan proyek besar yang menangani berbagai isu penting soal perempuan, terutama menyuarakan soal kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan. Uniknya, trio yang terdiri dari Firda Marsya Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum) bernyanyi dengan menggunakan bahasa Indonesia, Sunda, dan Inggris.
Baca juga : Supermoon dan Gerhana Bulan Sebagian Langka Menerangi Langit Global
Melalui Voice of Baceprot, ketiga mojang Garut ini menjadikan musik sebagai media untuk menyuarakan dan meningkatkan kesadaran terhadap hak-hak perempuan. VOB berupaya untuk memperjuangkan otoritas perempuan terkait hak-hak hidupnya.
"Musik sebagai media perlawanan dan membangun kesadaran tetap kami pilih. Di masa itu kami membuat dan merilis lagu Not Public Property dan Perempuan Merdeka Seutuhnya. Untuk memperkuat gaung manfaatnya, kami juga mencanangkan gerakan Not Public Property sebagai ruang aman bagi perempuan untuk saling mendukung satu sama lain. Gerakan tersebut ternyata mendapat respons positif bahkan di kancah global. British Council adalah salah satu yang turut memperteguhnya," kata Voice of Baceprot.
Dampak yang telah dihasilkan oleh proyek ini sangat signifikan dan patut diperhitungkan. VOB mengatakan melalui kolaborasi, mereka dapat menghasilkan lagu untuk meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran hak-hak perempuan di seluruh dunia.
Baca juga : Indonesia-Inggris Raya Perkuat Kerja Sama Pembangunan
"Efek dari kolaborasi gerakan tersebut kami rasakan telah turut membuka keberanian banyak perempuan untuk lebih berani bersuara tentang diskriminasi dan kekerasan yang mereka alami. Gerakan ini juga turut memantik kesadaran banyak perempuan tentang pentingnya memiliki otoritas atas tubuh, pikir dan hidupnya," kata Voice of Baceprot.
Diketahui, British Council mendukung munculnya ide seni baru melalui program hibah Connections Through Culture (CTC). British Council Country Director for Indonesia dan Director for Southeast Asia, Summer Xia menjelaskan CTC merupakan program yang dirancang untuk membangun dan mempertahankan pertukaran budaya baru antara Inggris dan negara-negara lain, dalam hal ini, Indonesia, melalui pendanaan hibah kepada seniman dan organisasi budaya untuk mendukung ide-ide seni baru dan mendorong kolaborasi antara seniman dan organisasi budaya di Indonesia dan Inggris.
Summer mengatakan hampir 50 kemitraan seni dan budaya kolaboratif antara Inggris dan Indonesia telah terwujud melalui dukungan dari program hibah CTC sejak 2019.
"Kami senang melihat melalui program hibah Connections Through Culture, kami telah memungkinkan berbagai proyek seni dan budaya kolaboratif muncul: dari meningkatkan kesadaran dan akses bagi seniman difabel hingga menangani kondisi iklim saat ini di dunia, dari pemberdayaan perempuan hingga memfasilitasi transfer pengetahuan antara profesional museum dan peneliti budaya di Indonesia dan Inggris, program ini mendukung berbagai topik/sektor untuk kolaborasi," kata Summer. (Z-8)
Raja Charles III menerima kunjungan PM India Narendra Modi di Sandringham, setelah resmi menandatangani kesepakatan dagang.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
Tim ilmuwan Inggris kembangkan satelit mini CosmoCube untuk menangkap sinyal radio lemah dari zaman gelap kosmik setelah Big Bang.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Polisi dilempari botol dan suar asap dalam aksi protes di luar Bell Hotel, Epping, Essex. Hotel itu digunakan untuk menampung para pencari suaka.
Ellen mengaku pindah ke Inggris sehari setelah kemenangan Donald Trump. Ia menilai kehidupan di Inggris lebih tenang dibandingkan AS.
JF3 hadir sebagai ruang kolaboratif yang mengedepankan inovasi dan perubahan, yang menjadi sebuah platform di mana semua pihak bisa bertumbuh bersama dan saling memperkuat.
Kunjungan tersebut juga turut dihadiri oleh Gubernur Banten, Andra Soni, yang tertarik mengeksplorasi ID. BUZZ secara langsung.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Volkswagen Indonesia telah mengusung semangat 'New Buzz in Life', mengajak masyarakat merayakan ekspresi diri melalui kehadiran ID. BUZZ.
Diketahui PP 27/2025 mengungkap pembagian peran masing-masing pihak diatur dengan jelas. Pemerintah Pusat dan Daerah bertindak sebagai regulator, fasilitator, dan pengawas.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved