Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MEGALODON adalah hiu raksasa prasejarah yang menjadi salah satu predator terbesar yang pernah hidup di lautan. Tak terbayang jadinya jika megalodon ini masih hidup di zaman sekarang.
Berdasarkan dari banyaknya penemuan dan penelitian, hiu prasejarah tersebut memiliki ciri yang tak biasa dan sangat berbeda dengan predator laut saat ini.
Megalodon (nama ilmiah: Otodus megalodon) adalah salah satu hiu terbesar yang pernah hidup. Panjangnya diperkirakan mencapai 15 hingga 18 meter (50 hingga 60 kaki), jauh lebih besar daripada hiu putih besar modern yang hanya mencapai 6 meter.
Baca juga : 11 Monster Laut Paling Mengerikan yang Ada di Zaman Prasejarah
Rahangnya begitu besar sehingga bisa dengan mudah menelan manusia atau bahkan mobil kecil.
Megalodon memiliki gigitan yang sangat kuat, dengan kekuatan gigitan yang diperkirakan sekitar 108.500 hingga 182.200 newton. Untuk perbandingan, gigitan hiu putih modern memiliki kekuatan sekitar 18.000 newton.
Kekuatan gigitan ini memungkinkan megalodon untuk mematahkan tulang besar mamalia laut seperti paus.
Baca juga : Fosil Terbaru Ungkap Sapi Laut Tengah Dimakan Hiu dan Buaya
Megalodon hidup di lautan hangat di seluruh dunia, dari perairan dangkal pesisir hingga lautan dalam.
Fosil megalodon telah ditemukan di hampir semua benua kecuali Antartika, menunjukkan bahwa mereka menyebar luas di seluruh dunia.
Sebagai predator puncak, megalodon memangsa berbagai mamalia laut, termasuk paus, lumba-lumba, anjing laut, dan ikan besar. Bekas gigitan pada tulang paus fosil memberikan bukti tentang teknik berburu megalodon, yang kemungkinan menyerang organ vital seperti paru-paru untuk melumpuhkan mangsanya.
Baca juga : Apa Faktor Pemicu Hiu Menyerang Manusia? Ini Dia 6 Alasannya
Meskipun sebagian besar tubuh megalodon terdiri dari tulang rawan (seperti semua hiu), yang tidak fosil dengan baik, gigi megalodon yang sangat besar dan keras telah menjadi salah satu fosil paling umum. Gigi megalodon bisa mencapai 18 cm panjangnya, lebih besar dari telapak tangan manusia.
Dari gigi-gigi fosil ini, ilmuwan dapat memperkirakan ukuran, bentuk, dan kekuatan gigitan megalodon.
Megalodon diyakini punah sekitar 3,6 juta tahun yang lalu. Ada beberapa teori yang menjelaskan penyebab kepunahannya, termasuk:
Baca juga : Terbawa Banjir Rob, Ikan Hiu Muncul di Perkampungan Warga di Demak
Megalodon sering dibandingkan dengan hiu putih besar (Carcharodon carcharias), tetapi mereka tidak berada dalam genus yang sama. Megalodon adalah bagian dari genus Otodus, dan beberapa ilmuwan percaya bahwa hiu putih besar adalah salah satu dari predator laut yang mengambil alih setelah megalodon punah.
Keduanya memiliki karakteristik fisik yang mirip, seperti tubuh besar dan berbentuk torpedo, tetapi ukuran dan kekuatan megalodon jauh melebihi hiu putih besar modern.
Fosil gigi megalodon telah ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia. Ini menunjukkan bahwa megalodon memiliki jangkauan geografis yang luas.
Beberapa lokasi penemuan fosil terkenal termasuk Maryland (AS), Peru, dan Jepang.
Sama seperti hiu modern, megalodon memiliki gigi yang terus tumbuh dan berganti sepanjang hidupnya. Gigi baru akan terus tumbuh menggantikan gigi yang lepas, dan karena megalodon berusia puluhan tahun, ia dapat menghasilkan ribuan gigi sepanjang hidupnya.
Megalodon sering kali dijadikan subjek dalam cerita fiksi, film, dan mitos modern tentang monster laut raksasa. Film seperti The Meg (2018) menggambarkan skenario megalodon yang masih hidup di lautan modern, meskipun tidak ada bukti ilmiah bahwa megalodon bertahan hingga zaman kita.
Banyak orang bertanya-tanya apakah megalodon mungkin masih bersembunyi di bagian terdalam lautan, tetapi para ilmuwan menolak teori ini karena megalodon hidup di perairan yang lebih dangkal dan hangat, serta tidak ada bukti fisik dari keberadaan mereka saat ini.
Jika megalodon, hiu raksasa prasejarah yang hidup sekitar 23 hingga 3,6 juta tahun lalu, masih hidup di Bumi, beberapa skenario menarik dapat terjadi, baik dari segi ekologi maupun interaksi manusia.
Secara keseluruhan, jika megalodon masih hidup, itu akan mengubah ekosistem laut dan interaksi manusia dengan lautan secara dramatis. Kehadirannya akan membawa peluang besar bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga risiko bagi kelangsungan hidup beberapa spesies laut dan aktivitas manusia di lautan.
Megalodon adalah salah satu makhluk laut prasejarah paling mengesankan yang pernah ada, dan meskipun telah punah jutaan tahun lalu, peninggalannya berupa gigi fosil yang besar tetap menjadi misteri dan daya tarik bagi para ilmuwan dan penggemar fosil. (Z-12)
PENELITIAN terbaru yang mendalam terhadap muntahan dan feses dinosaurus yang telah membatu-dikenal sebagai regurgitalite dan coprolite-mengungkap rahasia era prasejarah.
Ilmuwan mengungkapkan penemuan fosil burung teror prasejarah berusia 12 juta tahun di Kolombia yang merupakan anggota predator terbesar yang pernah ditemukan.
Monster laut prasejarah ini menunjukkan keragaman dan kekuatan predator yang mendominasi lautan jutaan tahun yang lalu. Banyak dari mereka adalah predator puncak
PULUHAN dosen dan mahasiswa arkeologi dari enam perguruan tinggi di Indonesia menggelar pertemuan penelitian di kawasan doom Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Situs itu berisi sisa-sisa kerabat jauh manusia berotak kecil yang sebelumnya dianggap tidak mampu melakukan perilaku kompleks.
Studi terbaru mengungkap megalodon, hiu purba raksasa yang menguasai lautan jutaan tahun lalu, bisa mencapai panjang hingga 24,3 meter.
Bayi hiu swell bernama Yoko yang lahir di akuarium Shreveport, Louisiana, tanpa keberadaan hiu jantan selama lebih dari tiga tahun.
Para ilmuwan menemukan spesies hiu dogfish berkulit kasar (Centroscymnus owstonii) di kedalaman 1.054 meter di Laut Karibia.
Berikut hewan-hewan yang memiliki umur panjang. Sebagian besar hewan itu memiliki kemampuan untuk menunda atau bahkan menghentikan proses penuaan.
Sangat jarang menemukan bukti adanya dua predator dalam satu spesimen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved