Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
GURU Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Cecep Darmawan mengatakan bahwa persoalan anggaran pendidikan saat ini memerlukan redistribusi yang sangat penting untuk dilakukan oleh pemerintahan baru nantinya.
“Sebetulnya amanat konstitusi itu sudah dilaksanakan pemerintah yaitu 20% anggaran pendidikan dari APBN itu. Tapi masalahnya adalah redistribusi. Sebab dari Rp655 triliun tahun ini, yang dikelola Kemendikbud-Ristek hanya 15%. Kemudian juga kalau dihitung dari APBN itu hanya 3% untuk Kemendikbud-Ristek. Jadi lebih banyak ke TKDD ada juga kementerian yang punya pendidikan kedinasan dan juga nonkedinasan. Jadi perlu realokasi yang penting bukan alokasinya,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (15/9).
Lebih lanjut, Cecep menegaskan pemerintah ke depan harus memfokuskan anggaran pendidikan untuk urusan operasional dan investasi.
Baca juga : Temuan Panja Pembiayaan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
“Karena sekarang masih terjadi disparitas baik itu fasilitas dan lainnya. Jadi 5 tahun ke depan pemerintah harusnya fokus saja ke standarisasi pendidikan khususnya sarana dan prasaran,” kata Cecep.
Menurutnya, saat ini tantangan pendidikan di Indonesia ada dalam pemerintahan itu sendiri. Di mana pendidikan belum menjadi fokus utama dari pemerintahan dan belum mendapatkan perhatian yang khusus.
“Jadi enggak bisa dikhususkan oleh menteri pendidikan tapi harus ada campur tangan presiden. Karena anggaran ini berkaitan dengan kementerian lain yang punya lembaga atau pendidikan kedinasan. Jadi kalau itu dilakukan ya bisa maju pendidikan kita, tapi kalau enggak ya pendidikan kita akan selalu begini begini saja dengan penganggaran seperti ini. Jadi perlu ada kebijakan terobosan di mana presiden ke depan pak Prabowo harus tegas mengenai anggaran pendidikan ini,” tuturnya.
Satu hal yang harus diingat, tegas Cecep, pemerintah harus mempertahankan prinsip afirmatif bagi kelompok rentan.
“Jadi dibiayai kalau perlu sampai kuliah. Beasiswa harus tetap diperbanyak rnggak hanya lewat APBN tapi juga CSR. Lalu kesejahteraan pendidik juga harus ditingkatkan baik guru dan dosen untuk menunjang pendidikan kita. Sektor swasta dan masyarakat mampu juga harus diberdayakan sehingga pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga kita semua,” pungkas Cecep. (Z-8)
Presiden menjelaskan bahwa lembaga pendidikan merupakan penentu apakah suatu bangsa akan berhasil atau tidak.
JPPI menyebut anggaran pendidikan nasional cukup untuk mengimplementasikan sekolah gratis jenjang SD-SMP negeri dan swasta.
MK menetapkan bahwa pendidikan dasar mencakup jenjang SD dan SMP wajib diselenggarakan secara gratis. Kekhawatiran muncul menyangkut pembiayaan operasional sekolah swasta.
Anggota Komisi X DPR RI Muhamad Nur Purnamasidi menyoroti ketidaktepatan alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN.
Meski pemerintah berkomitmen tidak akan menaikkan UKT, Agus pun menilai pemangkasan bisa memaksa PTN untuk menaikkan uang kuliah tunggal (UKT).
ANGGOTA Komisi XIII DPR RI, Yan Mandenas mengatakan aspirasi soal pendidikan gratis menjadi masukan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap alokasi dana Otsus.
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengingatkan tentang hakikat pendidikan kepada 500-an peserta luring pelatihan pembelajaran mendalam.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM) nasional.
Program STAR Track dirancang bagi mahasiswa yang ingin membangun karier lebih awal tanpa harus menunda pendidikan lanjutan setelah lulus sarjana.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan SMA Kemala Taruna Bhayangkara serta SMA Global Darussalam Academy di DI Yogyakarta.
HARI pertama di sekolah menengah bukan sekadar perpindahan ruang belajar, melainkan juga lompatan emosional bagi anak-anak yang baru meninggalkan masa kecil mereka di bangku sekolah dasar.
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved