Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JURU Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengimbau agar seseorang yang mengalami gejala Mpox segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan. Tujuannya untuk memastikan apakah gejala yang muncul disebabkan oleh Mpox atau penyakit lain.
Pasalnya, kata Syahril, seseorang yang menunjukkan gejala Mpox belum tentu terkonfirmasi positif. Namun jika seseorang dinyatakan positif, dokter atau tenaga kesehatan dapat secepatnya melakukan perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
“Ke fasilitas kesehatan itu tujuannya yang pertama adalah untuk memastikan, apakah gejala yang dialami Mpox atau bukan. Kalau bergejala, belum tentu Mpox. Kedua, untuk melakukan isolasi. Kalau pasien nantinya positif Mpox, harus isolasi dengan benar,” kata Syahril dalam keterangan resmi, Sabtu (14/9).
Baca juga : Benarkah Orang yang Terinfeksi Mpox tidak Perlu Diobati? Begini Penjelasan Kemenkes
Kemenkes juga telah menginformasikan upaya deteksi dan penatalaksanaan kasus Mpox. Jika seseorang mengalami ruam yang disertai demam atau sakit, orang tersebut harus segera menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan setempat dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
Selanjutnya, jika seseorang memenuhi kriteria suspek, probable, dan terkonfirmasi positif Mpox, orang tersebut harus segera isolasi diri hingga gejalanya hilang. Selama periode ini, pasien dapat menerima perawatan suportif untuk meringankan gejala yang dialami.
“Tata laksana kasus Mpox di Indonesia ini sudah sejalan dengan panduan WHO, yakni jika seseorang mengalami gejala atau merasa tertular Mpox, orang tersebut dapat segera mencari pertolongan medis dan isolasi mandiri sambil menunggu waktu untuk pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.
“Jika hasilnya positif Mpox, pasien harus mengisolasi diri hingga semua ruam atau lesi pada kulit telah menjadi keropeng, keropeng terkelupas, dan lapisan kulit baru terbentuk. Upaya ini guna mencegah penularan virus Mpox kepada orang lain,” pungkas Syahril. (Z-8)
KASUS cacar monyet (monkey pox) di Jakarta terus bertambah, hingga Rabu, 1 November 2023 pukul 07.00 WIB terdapat 24 kasus cacar monyet di DKI Jakarta.
EPIDEMIOLOG Universitas Indonesia Tri Yunis Miko berpendapat untuk mencegah penularan kasus cacar monyet Pemprov DKI harus meningkatkan kewaspadaan di dalam populasi kunci.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mempersiapkan sarana dan prasarana Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk melakukan pemeriksaan PCR kasus cacar monyet (Mpox).
DINAS Kesehatan DKI Jakarta masih menunggu kepastian dari Kementerian Kesehatan terkait penambahan vaksin cacar monyet (Mpox).
DINAS Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) terus bertambah. Saat ini total kasus positif Mpox di Jakarta mencapai 29 orang.
Penggunaan jagung parut sebagai pengobatan tradisional untuk cacar tidak memiliki dasar ilmiah. Cara ini justru dapat meningkatkan risiko infeksi
Potensi penyebaran cacar monyet ke Bandung tetap memungkinkan, karena sarana transportasi Jakarta-Bandung itu sangat mudah dan lancar.
Waktu yang diperlukan untuk isolasi sekitar 21-28 hari, penyakit ini sangat bisa sembuh
Dua warga Jawa Barat terjangkit cacar monyet, Satu warga Bandung dan satu warga Karawang.
Saat ini kasus cacar monyet belum ditemukan di Garut. Namun, dinas kesehatan sudah melakukan langkah antisipasi.
Jika ada kasus cacar monyet muncul pasien akan langsung ditempatkan di ruangan khusus itu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved