Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan darurat kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, yang terdampak bencana banjir.
Baca juga : BNPB Sebut Sekitar 1.400 Bencana Terjadi di Indonesia Per September 2024
Tenaga Ahli BNPB Mayjen (Purn) Denny Herman menyerahan secara simbolis bantuan darurat ini kepada Pj Bupati Sanggau Suheman. Bantuan tersebut diperuntukkan untuk menangani bencana banjir. Bantuan yang diberikan berupa barang pangan dan non-pangan, termasuk satu unit mobil dapur umum. Saat penyerahan bantuan, hadir Forkompimda dan Komisi IV DPRD Kabupaten Sanggau, serta organisasi perangkat daerah terkait.
Baca juga : Industri Dalam Negeri Didorong Perkuat Manajemen Bencana
Pada kesempatan itu, Denny Herman mengatakan, kehadiran tim BNPB untuk mewakili Kepala BNPB serta meninjau langsung lokasi terdampak serta memberikan dukungan penanganan bencana yang terjadi di Sanggau.
“Untuk memastikan penanganan dari bencana di Kabupaten Sanggau di Provinsi Kalimantan Barat yang diakibatkan curah hujan tinggi, maka terjadi lonsor dan banjir,” ucap Denny dikutip dari siaran pers, Sabtu (13/9).
Baca juga : Banjir Melanda Kota Binjai, Ratusan Rumah Warga Terendam
Bantuan darurat yang diberikan, antara lain pangan yang berupa paket sembako dan makanan siap saji. Sedangkan bantuan non-pangan, BNPB memberikan barang berupa matras, selimut, kasur lipat, velbed, tenda pengungsi, tenda keluarga, pompa alkon, pompa apung, penjernih air portabel, genset, light tower, perahu karet dan toolkit darurat.
Pemberian bantuan darurat ini dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Sanggau menetapkan status keadaan darurat bencana banjir. Pada Minggu malam (8/9), hujan deras menyebabkan sejumlah lokasi di Kabupaten Sanggau terendam banjir. (H-3)
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
“Jangan remehkan tsunami 50 sentimeter. Di Teluk Youtefa, Papua, gelombang dari tsunami Jepang 2011 meningkat menjadi hampir 4 meter karena efek amplifikasi di dalam teluk,"
BNPB setelah gempa dahsyat di Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7) pagi, meminta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Indonesia untuk evakuasi karena ada potensi tsunami
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved