Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ditanya Iuran Tambahan Pensiun, Muhadjir : Take Home Pay Belum Bagus-Bagus Amat

Fetry Wuryasti
11/9/2024 16:25
Ditanya Iuran Tambahan Pensiun, Muhadjir : Take Home Pay Belum Bagus-Bagus Amat
Menko PMK Muhadjir Effendy(Dok. Kemenko PMK)

 

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Muhadjir mengatakan iuran tambahan untuk dana pensiun bermanfaat untuk hari tua pegawai. Tapi masih banyak pegawai yang upahnya (take home pay) minim atau di bawah standar kelayakan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan ulang.

"Karena sebagian besar gaji karyawan masih belum di atas rata-rata standar," kata Muhadjir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Meskipun gagasan iuran tambahan dana pensiun sudah dipertimbangkan matang oleh pihak pengusul, Menko PMK mengatakan sudah ada program yang hampir mirip yakni 
iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang turut mencakup 5 hal, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, serta satu tambahan yaitu Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang terakhir jaminan kehilangan pekerjaan.

"Sebenarnya sudah cukup representatif asal itu dilaksanakan. Tapi kita belum bisa laksanakan secara maksimal, karena kondisi take home pay, atau upah dari karyawan kita belum bagus-bagus amat. Kemarin malah untuk jaminan kehilangan pekerjaan itu 'kan sempat kita tahan. Presiden sempat minta untuk ditahan dulu. Baru sekarang ini mulai kita berlakukan," kata Muhadjir. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya