Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PADA era dinosaurus, khususnya di akhir periode Kapur sekitar 66 juta tahun yang lalu, Bumi mengalami berbagai peristiwa vulkanik besar yang memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan di planet ini.
Salah satu letusan vulkanik paling terkenal dan besar yang terjadi selama periode ini adalah aktivitas vulkanik di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Dekkan Traps di India.
Baca juga : Peran Nutrisi dan Stimulasi dalam Perkembangan Otak Anak pada 1.000 Hari Pertama
Aktivitas vulkanik ini diyakini memiliki pengaruh besar pada lingkungan global dan kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab kepunahan massal yang mengakhiri era dinosaurus.
Dekkan Traps adalah wilayah di India yang terbentuk oleh serangkaian letusan vulkanik besar pada akhir periode Kapur. Letusan ini menghasilkan aliran lava basalt yang sangat luas, menciptakan lapisan batuan yang tebal di atas permukaan Bumi.
Ahli geologi memperkirakan bahwa letusan ini terjadi selama ribuan tahun dan menyemburkan sejumlah besar magma ke permukaan, membentuk salah satu wilayah vulkanik terbesar di dunia.
Baca juga : Ini Pentingnya Lagu Anak Berbahasa Indonesia untuk Tumbuh Kembang
Letusan yang terjadi di Dekkan Traps juga disertai dengan pelepasan gas beracun, termasuk karbon dioksida dan sulfur dioksida, yang berdampak besar pada iklim global.
Pelepasan sulfur dioksida ke atmosfer menyebabkan pembentukan aerosol sulfat yang menghalangi sinar matahari, sehingga menurunkan suhu permukaan Bumi.
Efek ini dikenal sebagai pendinginan global, yang diikuti dengan hujan asam, merusak ekosistem di darat dan laut.
Baca juga : Warga Diminta Waspadai Banjir Material Vulkanik Gunung Karangetang
Banyak ilmuwan percaya bahwa aktivitas vulkanik di Dekkan Traps merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kepunahan massal di akhir periode Kapur, yang memusnahkan hampir 75% spesies di Bumi, termasuk dinosaurus non-unggas.
Namun, vulkanisme bukan satu-satunya faktor yang berperan. Bukti menunjukkan bahwa peristiwa vulkanik ini terjadi bersamaan dengan dampak asteroid besar yang menghantam wilayah Chicxulub, di Semenanjung Yucatán, Meksiko.
Perpaduan antara dampak asteroid yang memicu kebakaran besar dan tsunami global, serta aktivitas vulkanik yang berlangsung lama, menciptakan kondisi yang sangat buruk bagi kehidupan di Bumi.
Baca juga : Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus 5 Kali dalam 9 Jam
Kedua peristiwa ini diyakini menyebabkan perubahan drastis pada iklim, yang mengarah pada penurunan suhu, penurunan fotosintesis, dan keruntuhan rantai makanan.
Studi yang diterbitkan oleh Paul R. Renne dan timnya (2015) di jurnal Science menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara letusan Dekkan Traps dan dampak asteroid Chicxulub.
Mereka menyatakan bahwa dampak asteroid mungkin telah memicu percepatan aktivitas vulkanik di Dekkan Traps, yang memperburuk kondisi lingkungan global.
Selain itu, Vincent Courtillot (1999) dalam bukunya Evolutionary Catastrophes: The Science of Mass Extinctionmenjelaskan bagaimana letusan vulkanik skala besar seperti Dekkan Traps berkontribusi terhadap perubahan iklim global dan mengarah pada kepunahan massal.
Sementara itu, Gerta Keller dan Anthony Kerr (2014) menyoroti dalam buku mereka Volcanism, Impacts, and Mass Extinctions bahwa letusan vulkanik di Dekkan Traps secara signifikan berpengaruh terhadap kehidupan di Bumi selama peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen.
Aktivitas vulkanik di Dekkan Traps adalah salah satu peristiwa vulkanik terbesar dalam sejarah Bumi, yang memainkan peran penting dalam perubahan iklim global di akhir periode Kapur.
Bersamaan dengan dampak asteroid Chicxulub, letusan vulkanik ini berkontribusi terhadap kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus non-unggas dan mengakhiri era Mesozoikum.
Studi ilmiah yang mendalam telah membantu mengungkap hubungan antara aktivitas vulkanik, perubahan iklim, dan kepunahan spesies, menjadikan Dekkan Traps sebagai salah satu contoh paling dramatis dari bagaimana kekuatan alam dapat membentuk sejarah kehidupan di Bumi. (Z-10)
Referensi:
PENELITIAN terbaru yang mendalam terhadap muntahan dan feses dinosaurus yang telah membatu-dikenal sebagai regurgitalite dan coprolite-mengungkap rahasia era prasejarah.
PENELITIAN terbaru mengungkapkan bahwa peristiwa kepunahan massal sekitar 201,6 juta tahun yang lalu disebabkan oleh dingin vulkanik yang menandai berakhirnya periode Trias
Studi baru menunjukkan pengawetan ini bukan disebabkan letusan vulkanik, tetapi sedimentasi cepat akibat runtuhnya liang atau kondisi hujan yang menyebabkan pengumpulan sedimen.
Para ilmuwan dari NASA menemukan bukti kuat tentang keberadaan bulan vulkanik yang mungkin mengorbit eksoplanet WASP-49 b, yang terletak 635 tahun cahaya dari Bumi.
Penelitian ungkap adanya gumpalan magma besar di bawah wilayah vulkanik Tharsis di Mars, yang dapat memicu letusan besar dari Olympus Mons, gunung tertinggi di tata surya.
Badan Geologi Kementerian ESDM ESDM) meminta warga mewaspadai banjir material vulkanik Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, saat hujan deras.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami lima kali letusan dalam rentang sembilan jam sejak Kamis (4/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved