Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DENGAN kemajuan teknologi yang pesat dewasa ini keberadaan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghadapi banyak tantangan.
Dengan begitu penyiapan mentalitas kewirausahaan atau entrepreneurship mentality sangat penting guna menjadi bagian materi kurikulum di SMK khususnya SMK di lingkungan pendidikan Muhammadiyah.
Demikian dikemukakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu'ti pada dialog di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)SMK Muhammadiyah se-Indonesia yang diselenggarakan.
Baca juga : Ekspose Pendidikan Vokasi 2020-2024 Siapkan SDM Siap Bersaing
Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen-PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta,3-5 September 2024.
Dialog yang dipandu Wakil Ketua Dikdasmen PNF M Bakrun mendapat sambutan antusias peserta Rakornas SMK Muhammadiyah tersebut.
"Banyak pendidikan jenjang SMK yang tertinggal akibat kemajuan teknologi.Karena itu kemampuan dalam keahlian kewirausahaan dan mentalitas kewirausahaan mesti dimiliki ditopang pula dengan kemampuan soft skill dalam menunjang ability para peserta didik dan lulusan SMK," papar Abdul Mu'ti.
Ia menambahkan transformasi jenjang pendidikan SMK yang terjadi sejak berawal SMEA dan STM, lalu menjadi vokasi memiliki tantangan. Di antaranya menyelaraskan lulusan SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Dikatakan para pimpinan sekolah atau kepala SMK- SMK di Muhammadiyah mesti juga menggembleng serta mengedukasi para harus agile atau mampu beradaptasi dengan perkembangan kemajuan yang terjadi.
"Bagaimana menyiapkan lulusan SMK yang siap kerja juga menciptakan lapangan kerja," tukasnya.
Baca juga : Pakaian Buatan Para Guru SMK Hasil Vokasi Laku Dijual di Paris
Lebih lanjut Abdul Muti berpesan agar pimpinan SMK di Muhammadiyah tidak lupa nenyiapkan peserta didik SMK setelah lulus dapat menjadi pekerja profesional juga dapat membawa misi agama tentu yang adaftif senafas dengan misi dakwah dan sosial Muhammadiyah yang Berkemajuan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Majelis Dikdasmen-PNF PP Muhammadiyah H Didik Suhardi, PhD mengutarakan, sekolah unggul dan berkemajuan merupakan cita-cita besar Muhammadiyah.
Mantan Sekjen Kemendikbudristek ini memotivasi dan mendorong para kepala SMK Muhammadiyah se-Indonesia dapat berkolaborasi dan berjuang mewujudkan cita-cita Muhammadiyah tersebut. Didik Suhardi berharap di setiap kabupaten dan kota terdapat satu kesatuan pendidikan unggul.
Didik yang juga pernah menjabat Deputi Bidang Revolusi Mental di Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan berharap pula desain kurikulum diperkuat pada basis menciptakan enterpreunership atau kewirausahaan.
Didik juga berharap para pimpinan SMK di Muhammadiyah juga seluruh siswa SMK untuk banyak belajar dengan memperbanyak aktivitas sekaligus sebagai laboratorum kehidupan. “Kemampuan kewirausahaan dan mentalitas kewirausahaan menjadi sangat penting. Para lulusan SMK dapat menjadi job maker, dan memperkuat budaya kerja bagi job seeker,” pungkas Didik.(H-2)
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Ajang ini diharapkan dapat mendorong lahirnya talenta desainer muda dari bidang pendidikan, utamanya insan-insan vokasi.
Program ToT tidak hanya mempromosikan gastronomi Prancis, tetapi juga peningkatan kualitas pengajar vokasi di Indonesia.
Program K3TAB dirancang untuk meninjau kompetensi (skill & knowledge) yang diperoleh peserta didik selama sekitar dua tahun.
Program ini mendorong insan vokasi di bidang kuliner agar berdaya saing global dan mampu memajukan industri kuliner Indonesia.
Keikutsertaan satuan pendidikan vokasi pada gelaran JMFW memberikan dampak berupa peningkatan kemitraan satuan pendidikan vokasi dengan industri fesyen.
Afriansyah mengatakan belum optimalnya kebijakan pendukung peningkatan kualitas pekerja migran berstandar internasional terutama dalam optimalisasi pelatihan vokasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved