Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kosakata Bahasa Indonesia Berjumlah 160 Ribu, Banyak Diserap dari Bahasa Daerah

M. Iqbal Al Machmudi
24/8/2024 16:00
Kosakata Bahasa Indonesia Berjumlah 160 Ribu, Banyak Diserap dari Bahasa Daerah
Laman website KBBI Daring.(Dok. Badan Bahasa/KBBI Daring)

BADAN Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencatat hingga kini jumlah kosakata Bahasa Indonesia berjumlah 160 ribu, banyak kosakata baru yang diserap berasal dari bahasa daerah.

Diketahui Badan Bahasa Kemendikbud-Ristek tengah menambah kosakata baru hingga akhir Oktober 2024 yang masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring VI. Badan Bahasa menargetkan kosakata yang masuk dalam KBBI sebanyak 200 ribu sehingga masing kurang 40 ribu kosakata baru.

"Menjadi target kami di 2024 sesuai dengan harapan Mendikbud-Ristek untuk selalu meningkatkan jumlah kosakata baru. Dari target 200 ribu setidaknya sudah ada sekitar 160 yang sedang kita lakukan dalam bentuk saring di beberapa tempat," kata Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin diseminasi KBBI di Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).

Baca juga : Kekayaan Bahasa bukan Ditentukan Jumlah Kata

Ia menjelaskan ada sekitar 15 tahapan yang sedang dilakukan dan sudah masuk ke tahap 10. Sehingga nanti sampai akhir tahun kosakata di KBBI VI berjumlah 200 ribu dapat terwujud.

"Paling banyak dari bahasa daerah. Karena memang tentu bahasa daerah menjadi sumber kekayaan bahasa yang ada di seluruh Indonesia. Setidaknya dari 718 bahasa daerah yang ada, kita akan banyak menikmati bahasa-bahasa itu," ujar dia.

Kosakata yang diserap diperuntukan dari berbagai kebutuhan dan bidang, sehingga sumbernya dari berbagai bidang keahlian. Sehingga seluruh kata-kata baru yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan istilah-istilah di seluruh bidang keahlian. Baik yang berasal dari bahasa daerah maupun juga dari bahasa asing.

Adapun tantangan bahasa-bahasa baru yang ada, yang sudah diusulkan, betul-betul dapat dihimpun. Selanjutnya dilakukan identifikasi, validasi, verifikasi, yang tentu harus dijalankan secara bertahap.

"Nah ini yang mungkin tantangannya adalah bagaimana kita dapat menyerap sebanyak-banyaknya. Namun dengan pemilihan-pemilihan yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan kita," pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya