Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengatakan kebakaran hutan di Gunung Guntur sudah padam. Api padam setelah petugas gabungan melakukan upaya pemadaman dan penyekatan api selama empat hari agar tidak meluas membakar lahan lainnya.
“Kebakaran lahan hutan di Gunung Guntur sudah padam, sudah tidak ada kepulan asap, dan operasi ditutup sejak kemarin (Kamis, 22/8),&” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepuloh saat dihubungi wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan kebakaran kawasan hutan konservasi itu sudah diketahui sejak Senin (19/8) malam, kemudian petugas dari BPBD Garut maupun dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), kepolisian dan jajaran lainnya melakukan proses pemadaman secara manual dan sekat bakar agar tidak meluas.
Baca juga : Musim Kemarau, Sumedang Antipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
Pihak yang terlibat mengatasi kebakaran hutan itu, kata dia, sekitar 40 orang gabungan dari berbagai unsur kesatuan maupun instansi pemerintah daerah yang turun melakukan pemantauan dan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api.
“Cara kami melakukan tidak memadamkan api langsung, karena api bergerak lebih cepat dan membahayakan, kita putus alur apinya, melakukan sekat bakar,” katanya.
Ia menyampaikan lokasi kebakaran itu berada cukup jauh dari pemukiman penduduk, sehingga dipastikan warga aman dari ancaman bahaya kebakaran hutan tersebut.
Baca juga : Sejumlah Wilayah Waspada Potensi Karhutla Hingga September
Namun demikian, kata dia, pihaknya tetap siaga memantau kawasan Gunung Guntur, karena masih memiliki potensi terjadinya kebakaran hutan saat musim kemarau.
“Dengan kondisi panas karena kemarau ini cukup mudah terjadinya kebakaran lahan hutan, makanya kami terus memantaunya,” kata Aah.
Ia menyampaikan meski sudah tidak ada lagi kobaran api, kawasan hutan Gunung Guntur tetap belum diperbolehkan bagi masyarakat umum maupun wisatawan melakukan pendakian gunung.
Baca juga : Guru Besar IPB Sebut Gelombang Panas tak Berdampak Signifikan
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan hutan, apalagi membakar sesuatu yang dapat memicu terjadinya kebakaran lahan hutan.
“Kita mengedukasi kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memantik datangnya api, dan pendakian belum dibuka, karena masih ada sisa bara api, dikhawatirkan terjadi lagi,” katanya.
Sebelumnya, BKSDA Jawa Barat mencatat kebakaran lahan hutan di Gunung Guntur sekitar 200 hektare, membakar alang-alang ada juga pohon yang tumbuh di kawasan itu. Peristiwa kebakaran hutan itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun merusak tanaman hutan di Gunung Guntur. (ANT/Z-9)
PETUGAS gabungan dari BPBD, Damkar, TNI, Polri dan masyarakat berhasil melakukan pemadaman kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Putri dan kaki Gunung Guntur, Garut.
Selain kecerobohan pengunjung, pengelola Taman Nasional juga punya andil karena lemahnya pengawasan.
Kepolisian Sektor Tarogong Kaler Polres Garut mengungkap kebakaran puluhan hektare lahan di kawasan Gunung Guntur, Blok Legok Tegal Malaka, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler.
Pencarian dilakukan oleh tim gabungan mengalami kendala, terutama kondisi medan sangat berat hingga berkabut.
Korban bersama temannya sempat bermalam pada Minggu (19/9) sekitar pukul 04.00 hingga teman-teman Gibran naik ke puncak Gunung Guntur.
Kunjungan dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan empati Kepolisian terhadap korban pingsan dan luka ringan.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, pesta rakyat syukuran makan gratis pernikahan ada penambahan korban dan tercatat 30 orang.
Keberadaan koperasi merah putih bukan tujuan akhir tapi bagaimana masyarakat bisa lebih sejahtera setelah pembentukan koperasi.
Korban hilang pada Sabtu (5/7) sekitar pukul 16.30 WIB di kawasan Pengkolan Mala, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut berhasil mengungkap dan menangkap dua orang pelaku penggelapan kopi seberat 7.922 kg biji kopi kering senilai lebih dari Rp760 juta.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved