Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Australia dan Indonesia Memasuki Babak Baru dalam Sejarah Persahabatan

Meilani Teniwut
14/8/2024 04:56
Australia dan Indonesia Memasuki Babak Baru dalam Sejarah Persahabatan
Peresmian pameran Two Nations: A Friendship is Born di Museum Bahari, Jakarta(MI/Meilani Teniwut)

PERNAHKAH Anda membayangkan seberapa dalam ikatan persahabatan antara Indonesia dan Australia? Kedua negara kini telah memasuki babak baru dalam hubungan bilateral mereka melalui inisiatif yang memperkuat kerja sama dan berdampak positif bagi kawasan regional.

Selasa (13/8), di Museum Bahari Jakarta, dibuka pameran bertajuk Two Nations: A Friendship is Born, yang menandai tonggak penting dalam perjalanan panjang persahabatan kedua negara. 

Pameran ini diresmikan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM bersama Kepala Biro Kerja Sama Daerah DKI Jakarta Marulina Dewi. Pameran ini menampilkan koleksi foto, surat, dan dokumen bersejarah yang mengisahkan perjalanan hubungan Indonesia dan Australia.

Baca juga : Indonesia dan Australia Tanda Tangani Kesepakatan Mutual Recognition Arrangement

Peran Australia dalam kemerdekaan Indonesia

Pameran ini mengungkapkan fakta penting bahwa Australia adalah negara asing pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Australia juga mengirim misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno dan memainkan peran kunci dalam negosiasi di PBB yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Dukungan ini diperkuat oleh masyarakat Australia melalui aksi blokade Black Armada terhadap kapal-kapal Belanda.

Dalam sambutannya, Duta Besar Williams menyatakan, “Saat kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik, pameran ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan persahabatan yang telah lama terjalin antara kedua negara kita.”

Pameran keliling Indonesia

Setelah berlangsung di Jakarta, pameran “Two Nations: A Friendship is Born” akan melanjutkan perjalanannya ke Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta. Langkah ini diambil untuk mempererat hubungan dan meningkatkan pemahaman antara masyarakat Indonesia dan Australia.

Baca juga : Kepolisian Australia dan Polri Rayakan Kerja Sama Selama Dua Dekade

Williams juga menuturkan, “Pameran ini menyoroti sejarah panjang persahabatan antara Indonesia dan Australia. Dukungan Australia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah bagian penting dari cerita kita bersama. Melalui pameran ini, kami berharap hubungan bilateral kita akan semakin erat dan kerja sama di berbagai bidang terus berkembang.”

Kepala Pengetahuan Museum Maritim Nasional Australia Peter Hobbins menyampaikan, "Museum Maritim Nasional Australia memiliki sejarah panjang kerja sama dengan Indonesia sejak 1991. Kami telah berkolaborasi dalam berbagai pameran terkait tradisi maritim Indonesia, termasuk replika perahu tradisional. Museum ini juga bekerja sama dengan komunitas di Australia dan Indonesia, dengan harapan kolaborasi ini akan terus berlanjut di masa depan."

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Kerja Sama Daerah Jakarta Marulina Dewi menerangkan, "Australia memiliki banyak dokumen sejarah tentang hubungan Indonesia-Australia, terutama pada masa-masa penting seperti tahun 1945, 1946, dan 1948. Mereka ingin membagikan dokumen-dokumen ini kepada publik. Pemerintah Jakarta juga memiliki koleksi dokumen serupa. Kedua koleksi ini digabungkan dan dipamerkan di museum."

Marulina menambahkan, "Jakarta dan New South Wales memiliki hubungan kemitraan yang kuat. Salah satu contohnya adalah program Pampa for Education yang berhasil melatih ratusan guru kita untuk mengajar secara digital. Selain itu, pertukaran satwa antara kedua kebun binatang juga mempererat hubungan kita. Kerjasama seperti ini tidak hanya memperkaya budaya kita, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat."

Dengan diluncurkannya pameran ini, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Australia akan semakin kokoh, dan kerja sama di berbagai sektor dapat terus ditingkatkan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya