Pameran Picasso: Beauty and Drama Digelar di Makau

Basuki Eka Purnama
30/7/2025 04:16
Pameran Picasso: Beauty and Drama Digelar di Makau
Pameran Picasso: Beauty and Drama digelar di Makau(MI/HO)

PAMERAN perdana dunia Picasso: Beauty and Drama, yang dipersembahkan SJM Resorts, S.A. sebagai salah satu sorotan utama dalam Art Macao: Macao International Art Biennale 2025 resmi dibuka di Grand Lisboa Palace Resort Macau.

Diselenggarakan bersama oleh SJM dan Museo Casa Natal Picasso, dengan dukungan dari Agencia Pública para la Gestión de la Casa Natal de Pablo Ruiz Picasso y otros Equipamentos Museísticos y Culturales dan Ayuntamiento de Málaga, pameran ini akan berlangsung hingga 26 Oktober 2025, menampilkan lebih dari 140 karya asli Pablo Picasso, termasuk lukisan, cetakan, keramik, naskah, dan ilustrasi. 

Melalui koleksi luar biasa ini, pameran mengangkat bagaimana pandangan Picasso tentang keindahan terus berkembang, serta menggambarkan drama emosional dalam kehidupan pribadinya, memberikan wawasan mendalam ke dalam benak salah satu seniman terbesar abad ke-20. 

Pameran ini juga menjadi bukti komitmen SJM dalam memperkaya pariwisata Makau melalui pertunjukan seni dan budaya, serta mendorong integrasi antara “Seni + Pariwisata” dalam pengembangan kota.

Direktur Biro Urusan Kebudayaan Pemerintah Daerah Administratif Khusus Makau Leong Wai Man mengatakan: “Art Macao adalah festival seni internasional yang diinisiasi bersama oleh pemerintah dan berbagai sektor, berperan sebagai wadah pertukaran budaya sekaligus pendorong bagi perkembangan inovatif kota ini." 

“Kesuksesan festival ini mencerminkan dukungan penuh dari seluruh pihak yang terlibat. Komitmen jangka panjang SJM terhadap seni dan budaya telah memperkaya lanskap kota Makau dengan visi internasional dan kurasi yang kreatif, sekaligus memperkuat reputasi seni Makau di mata dunia,” lanjutnya.

Sementara itu, Managing Director SJM Daisy Ho mengaku bangga bisa mendukung Art Macao dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Khusus Makau dalam mendorong pengembangan sektor budaya kota yang berkualitas tinggi.

“Untuk mewujudkan visi ‘membangun pariwisata melalui kegiatan budaya dan mempromosikan budaya melalui pariwisata’, kita harus terus menciptakan pengalaman yang kaya dan multidimensional, dengan keseimbangan antara pelestarian budaya dan pertukaran internasional. Pameran ini adalah contoh nyata kolaborasi lintas budaya yang bermakna dan sejalan dengan upaya jangka panjang kami dalam mempromosikan warisan budaya Tiongkok. Ini juga menegaskan karakter unik Makau sebagai pertemuan budaya Timur dan Barat, sekaligus mencerminkan peran aktif SJM dalam mendorong kemajuan budaya kota,” ungkap Ho.

Mengusung tema Art Macao 2025, Hey, what brings you here?, pameran Picasso: Beauty and Drama menelusuri evolusi kreatif sang seniman melalui berbagai fase dalam kariernya dan beragam medium yang ia gunakan. 

Pameran ini juga memberikan wawasan langka ke dalam emosi pribadi Picasso serta kedekatannya yang mendalam dengan kampung halamannya, Andalusia. 

Beberapa karya unggulan yang dipamerkan antara lain Figure in Striped Bodice, yang dilukis untuk pasangannya, Paloma with Doll, Black Background, yang menggambarkan potret lembut putrinya yang berusia lima tahun, mahakarya keramik Knight and Horse, serta Painter with Brush and Model with Headscarf, yang merupakan interpretasi ulang atas suasana studio sang seniman.

Pameran ini terbagi dalam tujuh galeri tematik:

  1. Keindahan – Menantang dan mendefinisikan ulang konsep keindahan klasik. Picasso pernah berkata, “Seni adalah kebohongan paling indah.”
  2. Mitos – Menafsirkan ulang narasi kuno dalam sudut pandang modern, merujuk pada keyakinan Picasso bahwa “Seniman yang baik meniru; seniman hebat mencuri.”
  3. Banteng – Menggali peran simbolis adu banteng dalam budaya Spanyol dan bagaimana hal itu mencerminkan hubungan emosional Picasso dengan tanah kelahirannya.
  4. Perempuan – Memberikan penghormatan kepada para perempuan penting dalam hidup Picasso, yang sangat memengaruhi perjalanan emosional dan kreativitasnya.
  5. Keramik – Menyoroti eksplorasi Picasso di bidang keramik pada akhir hidupnya, mengubah benda sehari-hari menjadi karya seni, selaras dengan filosofi: “Pelajari aturan seperti seorang profesional, agar dapat melanggarnya seperti seniman.”
  6. Teknik – Menampilkan semangat eksperimental Picasso dalam etsa, cetak seni, dan media campuran. Ia pernah berkata, “Saya selalu melakukan hal yang belum bisa saya lakukan, supaya saya belajar bagaimana caranya.”
  7. Top Ten – Menampilkan sepuluh karya ikonik yang merangkum kejeniusannya sebagai seniman, kecintaannya pada keluarga dan tradisi, serta gaya dan humornya yang khas.

Pameran ini ditutup dengan zona interaktif yang mengajak pengunjung kembali pada tema Art Macao 2025, yaitu Hey, what brings you here?. 

Di sini, pengunjung diajak untuk bertransformasi dari sekadar penikmat menjadi bagian dari proses kreatif, meresapi semangat Picasso melalui instalasi tematik yang imersif:

  • Mirror Room: Refleksi yang terdistorsi mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi diri dan mengekspresikan kreativitas melalui potret diri atau gambar kolaboratif.
  • Where Are You Going?: Sebuah perjalanan simbolik melalui empat jalur kehidupan, menginspirasi pengunjung untuk mengikuti hasrat mereka — sebagaimana yang dilakukan Picasso sepanjang hidupnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya