Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

5 Cara Mencapai Kebahagiaan

Eve Candela F
13/8/2024 14:28
5 Cara Mencapai Kebahagiaan
Ilustrasi - kiat menjadi bahagia(freepik)

BANYAK orang yang masih bertanya-tanya bagaimana cara mencapai kebahagiaan. Tentu saja, kita mempunyai definisi yang berbeda-beda tentang kebahagiaan. Terkadang kita mengira kita tahu apa yang membuat kita bahagia, namun seringkali kita salah.

Menanggapi hal itu, Dr Robert Waldinger, seorang psikiater, profesor psikiatri di Sekolah Kedokteran Harvard, dan pendeta Zen telah melakukan penelitian pertamanya tentang kebahagiaan manusia. Penelitian ini diikuti dua kelompok pria, mahasiswa di College of Harvard dan kaum muda di kota Boston. Setelahnya, selama beberapa dekade, perempuan dan orang-orang dari berbagai latar belakang ikut bergabung.

Bagi Waldinger banyak komponen yang berperan dalam upaya mencapai kehidupan yang lebih bahagia. Namun, kuncinya terletak pada satu faktor utama, yaitu hubungan yang berkualitas. 

Baca juga : Robotik Ikan "Eva" Ubah Cara Studi Lautan dengan Teknologi Canggih

"Hal yang paling penting kami temukan adalah tetap terhubung secara aktif dengan setidaknya beberapa orang, karena kita semua membutuhkan rasa terhubung dengan seseorang saat menjalani hidup," kata Waldinger.

"Dan orang-orang yang terhubung dengan orang lain hidup lebih lama dan tetap sehat secara fisik dibandingkan orang-orang yang lebih terisolasi," katanya. "Itulah yang mengejutkan dalam penelitian kami, bukan karena orang-orang lebih bahagia, tetapi karena mereka hidup lebih lama," lanjut Waldinger.

Mengapa memiliki hubungan yang berkualitas membantu orang hidup lebih bahagia dan lebih panjang umur?

Baca juga : Studi Ungkap Konsumsi Buah Dapat Mengurangi Risiko Depresi di Usia Tua

"Data terbaik yang kami miliki, dan penelitian lain, berkaitan dengan stres dan penghilangan stres,” kata Waldinger. 

“Jika saya mengalami sesuatu yang menjengkelkan hari ini, saya benar-benar dapat merasakan tubuh saya bereaksi cepat ke mode melawan atau lari. Itu bukan masalah, itu normal, respons melawan atau lari. Namun, yang seharusnya kita lakukan adalah kembali ke keseimbangan saat stres telah hilang. Jika saya dapat pulang dan mengeluh kepada istri saya atau menelepon teman, saya benar-benar dapat merasakan tubuh saya menjadi tenang," ujarnya.

Waldinger mengatakan penelitian ilmu saraf menunjukkan orang yang terisolasi atau merasa kesepian berada dalam mode melawan atau lari tingkat rendah, yang berarti mereka memiliki kadar hormon stres yang lebih tinggi. "Mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga mereka lebih mudah terkena infeksi," katanya. "Dan peradangan kronis itu merusak sistem tubuh."

Baca juga : Minyak Esensial Lemongrass Tanaman Serai Berpotensi Dikembangkan untuk Kosmetika

Selain itu, orang-orang yang terisolasi tidak memiliki siapa pun yang memperhatikan mereka, kata Waldinger, yang memastikan mereka makan dengan baik, mengunjungi dokter, dan terlibat dalam perilaku lain yang mengarah pada kesehatan yang lebih baik.

Dengan demikian, kata Waldinger bukan berarti orang introvert atau orang yang tidak punya pasangan ditakdirkan untuk hidup singkat dan sengsara. Setidaknya memiliki satu atau dua teman baik, atau eseorang yang bisa diandalkan, sudah cukup.

5 kiat mencapai hidup bahagia

1. Jangan abaikan hal-hal dasar

Optimalkan kesehatan fisik Anda. "Di satu sisi, ini terdengar jelas, tetapi kami menemukan orang-orang dalam penelitian kami yang menjaga kesehatan mereka hidup lebih lama dan memiliki lebih banyak tahun ketika mereka terbebas dari penyakit seiring bertambahnya usia," kata Waldinger.

Baca juga :  Ekstrak Anggur Merah Dapat Digunakan untuk Terapi Neuropati Diabetik

“Artinya, berolahraga secara teratur. Makan dengan baik . Tidak menjadi gemuk. Tidak menyalahgunakan alkohol atau narkoba. Tidur yang cukup. Hal-hal itu sangat penting," tambahnya.

Jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana, pelajari ini terlebih dahulu tentang olahraga , makan dengan benar, dan tidur.

2. Tingkatkan kehidupan sosial 

Berinvestasilah dalam hubungan pribadi Anda. "Jaga kebugaran sosial Anda, jika Anda mau,” kata Waldinger. “Jika Anda merasa perlu lebih banyak koneksi dengan orang lain, aktiflah dalam mengusahakannya.”

Meningkatkan kebugaran sosial Anda dapat dilakukan dengan dua cara berbeda.

Pertama adalah kuantitas. “Jika Anda merasa tidak memiliki cukup orang yang terhubung dengan Anda dalam hidup Anda,” kata Waldinger, “Anda dapat mengambil langkah aktif untuk membangun lebih banyak hubungan, untuk mendatangkan lebih banyak orang dalam hidup Anda.”

Terlibatlah dalam kegiatan yang Anda nikmati bersama orang lain, seperti menjadi sukarelawan untuk kegiatan komunitas yang Anda nikmati atau pedulikan, bergabung dengan klub, atau terlibat dalam komunitas keagamaan. 

“Jika Anda mendatangi kelompok orang yang sama berulang kali, Anda mungkin akan memulai percakapan tentang hal yang Anda semua pedulikan dan yang ingin Anda lakukan di sana," jelas Weldinger.

Melakukan hal itu, katanya, adalah cara mudah untuk memperkenalkan orang baru ke dalam hidup Anda.

3. Memperkuat hubungan yang sudah ada

Cara kedua untuk meningkatkan kebugaran sosial Anda adalah kualitas. “Bagaimana jika saya memiliki cukup banyak orang dalam hidup saya, tetapi saya tidak merasa cukup terhubung dengan mereka, saya telah melupakan persahabatan saya,” kata Waldinger. “Apa yang kami temukan dalam penelitian kami adalah bahwa orang-orang yang melakukan tindakan kecil, setiap hari, untuk tetap berhubungan dan terhubung dengan orang lain adalah orang-orang yang menjaga hubungan mereka tetap kuat," tambahnya.

Upaya ini tidak mesti memerlukan kerja keras. Ini berarti mengambil tindakan kecil namun konsisten.“Artinya, Anda bisa menyempatkan diri untuk menelepon atau mengirim SMS atau email kepada seseorang setiap hari selama perjalanan ke kantor, hanya untuk tetap berhubungan dengan teman,” katanya. “Artinya, Anda bisa secara aktif mengajaknya jalan-jalan bersama, minum kopi, atau makan bersama.”

Tindakan-tindakan kecil namun rutin ini akan menjaga hubungan yang Anda pedulikan lebih aktif dan lebih hidup, katanya, “ketimbang membiarkannya layu karena diabaikan.”

4. Ekspresikan dirimu

Kiat lainnya adalah mempertimbangkan nilai-nilai yang paling penting bagi diri sendiri dan mengekspresikannya.

“Mungkin yang paling Anda hargai adalah keaslian. Jadi, pikirkan di mana Anda bisa mengekspresikannya dalam hidup Anda dan apakah ada cara agar bisa lebih sering melakukannya? Mungkin dengan menghargai kelauga Anda,” kata Waldinger. 

Untuk fokus pada ekspresi diri, ia berkata untuk memikirkan nilai-nilai inti yang tidak dapat Anda bayangkan dalam hidup Anda tanpanya. Kemudian pikirkan di mana dalam hidup Anda, Anda dapat mengekspresikannya dan bagaimana Anda dapat melakukannya lebih banyak dalam hidup Anda. 

Sebab, "orang-orang yang aktivitasnya memungkinkan mereka untuk mengekspresikan apa yang paling berarti bagi mereka,bmereka adalah orang-orang yang akhirnya menjadi paling bahagia dan merasa paling baik tentang hidup mereka," jelas Waldinger.

5. Terima dan rangkul perubahan

Jika orang selalu berubah, kemungkinan hubungannya juga akan berubah. “Pertanyaannya adalah, dapatkah kita menyadari bagaimana kita berubah (dan) bagaimana orang lain berubah dan menerima perubahan itu dan mungkin bahkan merayakan dan mendukung perubahan itu daripada menolaknya?" tanya Waldinger. 

Salah satu cara untuk belajar menerima perubahan seperti itu, khususnya ketika seseorang bersikap menyebalkan atau ketika Anda mengalami masalah dalam hubungan adalah dengan membawa sebanyak mungkin rasa ingin tahu ke dalam hubungan tersebut.

Oleh karena itu, semoga kelima kiat ini membantu Anda menemukan jalan menuju apa yang Anda anggap sebagai kehidupan yang baik dan bahagia.

"Ingatlah, tidak ada kehidupan yang selalu bahagia. Kebahagiaan berubah dari waktu ke waktu," ujar Waldinger. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik