Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
RASA bahagia bukan sekadar pelengkap kehidupan. Menurut psikiater dan Ketua Inisiatif Perempuan dalam Kedokteran untuk Fakultas Dokter & Ahli Bedah Vagelos Universitas Columbia, Judith Joseph, merupakan hak asasi manusia.
“Kita diciptakan dengan DNA untuk merasakan kebahagiaan. Itu adalah hak kita sejak lahir sebagai manusia,” ujar psikiater dan peneliti yang kini banyak dikenal karena risetnya tentang high-functioning depression.
Joseph baru-baru ini merilis buku High Functioning: Overcome Your Hidden Depression and Reclaim Your Joy yang mendapat banyak perhatian. Ia ingin menunjukkan depresi tidak selalu terlihat jelas.
“Depresi itu bisa berwujud berbeda,” katanya. “Ada orang yang mengalami anhedonia, ketidakmampuan merasakan kesenangan, meski tampak baik-baik saja. Anda tak harus selalu terlihat sedih untuk memenuhi kriteria depresi.”
Joseph sendiri pernah mengalaminya. Di tahun 2020, meski terlihat sukses, dia sebenarnya sedang bergulat dengan anhedonia. “Dari luar semua tampak hebat, tapi di dalam saya merasa mati rasa,” kenangnya.
Banyak penderita depresi tipe ini sulit mengenali kondisinya sendiri karena hambatan psikologis seperti anhedonia dan alexithymia, kesulitan mengenali dan mengekspresikan emosi. Karena tetap mampu bekerja dan mengurus keluarga, orang sekitar sering tak menyadarinya.
Joseph menemukan kembali rasa bahagianya lewat hubungan yang erat dengan keluarga dan komunitas. Ia juga merasakan kebahagiaan saat membantu orang lain menemukan kebahagiaan mereka. Namun, proses itu butuh waktu dan kesadaran diri.
Joseph membagikan konsep lima V untuk perlahan memulihkan rasa bahagia:
Sadari dan akui apa yang Anda rasakan. “Kalau kita tak bisa menamai perasaan kita, kita akan bingung, cemas, dan tidak tenang,” jelasnya.
Ungkapkan isi hati pada orang yang dipercaya. Namun, hindari “trauma dumping” pada teman atau keluarga tanpa izin. Selalu tanyakan, “Apakah ini waktu yang tepat untuk berbagi?”
Renungkan apa yang benar-benar memberi makna dalam hidup. “Dulu saya mengejar penghargaan dan pencapaian, tapi pada akhirnya itu bukan hal yang akan saya sesali atau banggakan di akhir hayat,” ujarnya.
Jaga kesehatan fisik—makan bergizi, olahraga teratur, tidur cukup. Kedengarannya sederhana, tapi sulit dilakukan banyak orang.
Rencanakan lebih banyak momen yang membawa kebahagiaan. Jangan terus-menerus menoleh ke masa lalu.
Joseph menegaskan, semua langkah ini tidak perlu dilakukan sekaligus. “Jangan bersikap high-functioning saat menjalani proses ini. Ini bukan proyek kerja. Ini tentang hidup Anda,” katanya.
Ia juga mengingatkan, kebahagiaan dan kebahagiaan sejati itu berbeda. Kebahagiaan (happiness) bersifat eksternal dan sementara—seperti rasa senang saat membeli barang baru atau memenangkan penghargaan. Sementara joy bersifat internal dan melekat.
“Anak kecil tidak perlu diajari bagaimana merasakan bahagia. Kita semua terlahir dengannya,” pungkas Joseph. (CNN/Z-2)
Ini delapan cara untuk meningkatkan kebahagiaan di tahun 2025. Simak yuk agar tahun ini lebih menyenangkan.
Hubungan berkualitas adalah kunci utama untuk mencapai kebahagiaan dan umur panjang. Ini 5 kiat untuk bahagia.
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Predikat yang didapat sekaligus menepis pandangan Makassar sebagai kota demo dan pandangan lainnya yang tidak terbukti.
Peran seorang psikolog dan psikiater sangat dibutuhkan untuk menakar kesehatan mental. Kedua profesi tersebut dapat membantu orang dengan masalah mental secara profesional.
Faktor yang memengaruhi kesehatan mental antara lain genetik, pengalaman traumatis, stres, tekanan hidup, isolasi sosial, ketidaksetaraan sosial-ekonomi, dan sebagainya.
Lansia yang sudah mengalami penurunan fungsi kognitif yang bisa mendadak jadi kekanakan.
DAMPAK kecanduan perilaku judi online pada otak manusia serupa dengan dampak pada kecanduan narkoba. Dampak tersebut yakni terjadi kerusakan pada bagian otak.
Kondisi remaja dan anak sekarang dengan gadget/gawai, mereka banyak bersosialisasi sendiri, merasa aktif sendiri, dan tidak bisa menerima lingkungannya dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved