Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RUMAH Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengungkapkan pasien anak yang sedang menjalani cuci darah atau hemodialisis di rumah sakit tersebut bukan karena minuman manis.
Konsultan Nefrologi Anak RSHS Prof Dany Hilmanto menyampaikan bahwa pasien anak yang saat ini menjalani cuci darah telah memiliki riwayat penyakit gagal ginjal yang sudah lama ataupun memiliki kelainan bawaan. “Karena memang penyebabnya cuci darah pada anak kebanyakan ada dua sebab, yaitu kelainan struktur dan adanya penyakit glomerulus pada ginjal,” katanya di Bandung, Rabu (31/7).
Dia mengatakan hal itu sebagai respons mengenai banyak pasien anak-anak yang melakukan pengobatan cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta yang saat ini viral di media sosial. Dia menegaskan umumnya pada penyakit gagal ginjal karena faktor seringkali mengonsumsi makanan yang tidak sehat tidak langsung menimbulkan gejala pada penyakit tersebut.
Baca juga : Cegah Amputasi, Tangani Luka Diabetes dengan Tepat
“Bahwa dari tahun ke tahun penyakit-penyakit yang akibatkan oleh makanan tidak sehat itu melalui tahap yang panjang, dia harus melalui ke hipertensi dulu, diabetes melitus dulu, obesitas yang di mana semua itu merupakan risiko pada gagal ginjal,” kata dia.
Dia menjelaskan gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, kelainan bawaan.
“Karena pada saat ini usia sudah di atas lima tahun memang yang paling banyak karena penyakit glomerulus. Jadi yang paling sering di antaranya penyakit glomerulus itu adalah yang bocor ginjal,” kata Dany.
Staf Divisi Nefrologi RSHS Bandung dr Ahmedz Widiasta mengatakan saat ini terdapat sekitar 20 anak menjalani cuci darah secara rutin setiap bulan di Poliklinik Hemodialisis RSHS Bandung. Dia menyebut hingga saat ini jumlah pasien anak yang menjalani pengobatan cuci darah akibat penyakit gagal ginjal masih relatif normal.
“Kalau jumlah kasus tidak ada peningkatan ataupun penurunan yang untuk kasus anak dengan penyakit ginjal kronik yang mendapatkan cuci darah rutin itu sekitar 10 sampai 20 anak per bulannya,” katanya. (S-1)
Pasien gagal ginjal yang ideal untuk dilakukan transplantasi justru yang baru dilakukan dialisis, sekurangnya dari satu tahun.
WAKIL Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa per 10 April 2025 sudah ada 1,8 juta orang yang mendaftar program Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Salah satu fokus utama Etana adalah meningkatkan akses obat-obatan berkualitas yang salah satunya banyak digunakan untuk pasien cuci darah yaitu Erythropoietin Alfa.
Pemerintah akan terus mengupayakan transplantasi ginjal ini berjalan bukan hanya di Jakarta atau rumah sakit besar saja, tapi di seluruh Indonesia,
Pada kegiatan itu, anak-anak berusia 7–15 tahun mengikuti berbagai kegiatan menarik, seperti lomba, sesi mendongeng bersama Kak Ojan, dan bernyanyi.
Data statistik JKN mencatat bahwa pada 2021, penyakit gagal ginjal menjadi diagnosis sekunder tertinggi kedua.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Di ranah kesehatan, Indonesia menyumbang lebih dari 60% wisatawan medis ke Malaysia setiap tahunnya (data Malaysia Healthcare Travel Council).
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved