Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

IKDKI Wadahi Para Dosen Katolik Indonesia

Despian Nurhidayat
29/7/2024 16:26
IKDKI Wadahi Para Dosen Katolik Indonesia
Kehadiran IKDKI bisa menjadi rumah bersama bagi para dosen Katolik.(Dok IKDKI)

IKATAN Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung di Universitas Tarumanagara Jakarta. Rakernas pertama IKDKI ini mengangkat tema 'Bertumbuh dalam Kasih Persaudaraan, Bersinergi dalam Keberagaman, Berbakti pada Negeri'.

Ketua Umum IKDKI Prof. Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa kehadiran IKDKI bisa menjadi rumah bersama bagi para dosen Katolik. Lewat organisasi tersebut, kualitas dosen Katolik bisa terus ditingkatkan untuk mendukung pendidikan Indonesia.

"Mudah-mudahan IKDKI menjadi rumah bersama bagi dosen, bagi tenaga pendidikan dan bagi mahasiswa yang juga nanti suatu saat ingin berkarier sebagai dosen," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu (28/7).

Baca juga : Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, PBNU Ingatkan Keberagaman

Rektor Universitas Tarumanagara itu mengisahkan bahwa awal perjalanan IKDKI memang tidak mudah. Semula, pengurus sudah merancang kegiatan untuk segera dijalankan di awal tahun 2020, namun terkendala Covid-19.

Pascapandemi, pengurus kembali menghidupkan asa untuk terus menggerakkan IKDKI. Setelah malalui proses panjang, akhirnya rekomendasi dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) diperoleh, menyusul surat rekomendasi dari Direkorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik, Kemenag RI. Lalu pendaftaran untuk legalitas di Kemenkumham diajukan dan pengesahannya terbit pada 1 Februari 2024.

Menurutnya, kehadiran IKDKI sangat penting bagi para dosen Katolik. Sebab, banyak persoalan yang dialami para dosen dan Perguruan Tinggi Katolik saat ini. Banyak Perguruan Tinggi Katolik mengalami kekurangan dosen, di sisi lain peningkatan kualitas dosen Katolik juga banyak terkendala.

Baca juga : Rapimnas II Pemuda Katolik, Bahas Agenda Kedatangan Paus Fransiskus hingga Pilkada Serentak

"Sekarang di Perguruan Tinggi Negeri mungkin tidak mudah mencari dosen Katolik. Siapa yang akan memulai, yang sudah jadi dosen Katolik di negeri mau jadi profesor juga susah," imbuhnya.

"Saya kemarin diundang ke STF Pineleng. Itu STF yang sudah 70 tahun, akreditasinya masih tetap seperti itu, profesornya juga itu-itu saja, padahal lulusannya hebat-hebat," tambah Agustinus.

Dia berharap dengan adanya IKDKI bisa mendukung para dosen Katolik di Indonesia. IKDKI bisa menjadi wadah untuk saling membantu di antara para dosen maupun pengurusannya. Selain itu, IKDKI juga bisa mendukung keberlangsungan atau regenerasi dosen Katolik.

Baca juga : Paus Fransiskus Tunjuk Romo Maximus Regus Jadi Uskup Labuan Bajo

Dewan Penasihat IKDKI, Prof. Thomas Suyatno mengimbau agar IKDKI menjadi organisasi yang benar-benar menghayati tagline-nya 'Mumpuni dan Melayani'. Mumpuni berarti melaksanakan program kerja dengan jujur dan kritis. Para dosen Katolik dikenal sebagai pribadi yang kritis, namun profetis alias profesional dan etis.

“Melayani memiliki makna sebagai tempat menerima aduan dari anggota. Karena itu, organisasi ini perlu iklas sekaligus bersedia untuk mendengarkan keluh-kesah anggota. Organisasi ini harus menjadi tempat untuk menangis,” pesan Thomas.

Sementara itu, Dirjen Bimas Katolik Suparman mengharapkan agar Rakernas IKDKI bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang dapat jadi rekomendasi kepada Ditjen Bimas Katolik dalam mengambil kebijakan.

Baca juga : Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi Paus Fransiskus Pada September

“Tentu saja saya sangat mengharapkan masukan dari para dosen yang hadir di sini. Saya percaya bahwa banyak isu yang bisa dibahas di Rakernas bisa menghasilkan rekomendasi untuk kami dalam mengurus 8,6 juta penduduk Katolik Indonesia saat ini,” tegasnya.

Kemudian, Mantan Menteri Pertahanan Prof. Purnomo Yusgiantoro mengajak IKDKI untuk menjadi garam dan terang dunia. Salah satu kontribusi nyata adalah terlibat dalam upaya peningkatan indeks pendidikan di Indonesia, yang saat ini masih cukup rendah.

Untuk mewujudkan hal ini, dia mengimbau agar terjadi kolaborasi antar disiplin ilmu. Sehingga bisa melihat dan menyelesaikan sebuah persoalan dengan pendekatan multidimensi.

Menurutnya, saat ini sudah terjadi pergeseran dan perubahan dalam dunia pendidikan. Orang tidak lagi fokus untuk mengulas sebuah isu hanya dengan satu disiplin ilmu, tapi dengan melibatkan banyak dimensi.

“Siapa yang bisa mengikuti perubahan tersebut secara aktif, maka ia akan bertahan. Kalau yang tidak bisa mengikuti perubahan, ia akan tersisih. Karena itu, silakan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sangat cepat saat ini,” tegasnya.

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo mengapresiasi kehadiran IKDKI dan mengharapkan organisasi tersebut tetap menghayati dan menerapkan kasih dalam usaha menjadi pendidik Katolik yang baik.

“Atas nama Bapa Suci Paus Fransiskus saya menyapa Anda semua para peserta Rakernas IKDKI. Saya mengenal organisasi Anda dengan baik. Semoga Anda semua dapat melayani dengan kasih,” tandasnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya