Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Desa dan Kelurahan Berperan Besar dalam Penurun Stunting

Atalya Puspa
28/7/2024 10:30
Desa dan Kelurahan Berperan Besar dalam Penurun Stunting
Ilustrasi--Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Depok, Jawa Barat(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

PEMERINTAH desa dan kelurahan punya andil besar dalam penurunan stunting. Pasalnya, desa dan kelurahan merupakan satuan pemerintahan yang paling dekat dengan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Keduanya memiliki peran yang besar dalam penyelamatan bayi di periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Plt Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Irma Ardiana menjelaskan terdapat 8 indikator Percepatan Penurunan Stunting dengan unit desa dan kelurahan sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.

"Selanjutnya, melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting, meningkatkan alokasi dana desa untuk intervensi spesipik sensitif, mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dan dokumen perencanaan dan penganggaran desa," beber dia.

Baca juga : Bekasi Apresiasi Wajib Pajak karena Bantu Naikkan PAD 

Berikutnya, melaksanakan kegiatan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan balita. 

"Selain itu, memiliki guru pendidikan anak usia dini terlatih terkait dengan pengasuhan untuk simulasi penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di kabupaten/kota dan juga memiliki kinerja baik, dalam konvergensi dalam penurunan stunting,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Plt Deputi Bidang kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rini Handayani dalam keynote speech-nya mengatakan bahwa isu stunting juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan isu kesetaraan gender dan isu perempuan lainnya.

Baca juga : Pemprov Kalsel Libatkan Mahasiswa Atasi Stunting

“Beberapa contoh di antaranya bayi yang dilahirkan dari hasil perkawinan anak memiliki risiko stunting, perkawinan anak memunculkan kemiskinan pada perempuan, tidak adanya akses bagi perempuan dalam pendidikan dan untuk mendapatkan berbagai informasi. Maka, penting kita sadari hal itu dalam menyelesaikan isu stunting,” ujarnya.

Ia mengungkapkan perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi

“Isu stunting ini bukan hanya di sektor kesehatan, mengait pada isu-isu sosial, dan budaya yang ada di negara kita. Jadi, tidak bisa diselesaikan dengan isu kesehatan saja. Untuk itu, isu kesetaraan gender, isu perempuan dan anak berkaitan satu sama lain,” tegas Rini. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya