Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOLABORASI dan sinergi seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk memaksimalkan kearifan lokal dan komitmen keberlanjutan di Indonesia. Hal itu terungkap dalam diskusi Environmental Talk yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-8 Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (24/7).
Direktur SIL UI, Tri Edhi Budhi Soesilo, mengingatkan tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan menjelang peringatan 79 tahun kemerdekaan Republik Indonesia dengan tiga pilar yang harus ditegakkan, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
"Tentu tidak mudah, butuh komitmen serius untuk melaksanakannya. Bukan sekadar narasi verbal," katanya.
Baca juga : Pengembangan Desa Wisata Harus Konsisten Lestarikan Lingkungan Hidup dan Kearifan Lokal
Budhi mengatakan, Indonesia adalah negara mega biodiversity yang memiliki keanekaragaman hayati paling kaya di dunia. Ini adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan Indonesia sebagai negara kepulauan yang banyak terdapat gunung berapi bahkan di dasar lautan.
Hal itu menyebabkan negara Indonesia begitu subur dan kaya akan mineral yang menjadi keunggulan kita di dunia. Hal ini pula yang menyebabkan sejak dahulu wilayah Indonesia banyak diinginkan Negara lain untuk dikuasai.
"Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kolaborasi dan sinergi berbagai pemangku kepentingan agar Indonesia tidak menjadi bancakan negara besar," katanya.
Baca juga : Kayu dan Bambu Lokal Bersertifikasi FSC Solusi Masalah Iklim
Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Catur Endah Prasetiani mengungkapkan, melalui program Perhutanan Sosial, pemerintah membuka akses yang lebih luas untuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan.
Catur mengatakan, Perhutanan Sosial berdampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
"Perhutanan sosial juga berdampak pada semakin guyub-nya masyarakat. Kasus illegal logging dan perambahan juga bisa dikurangi. Selain itu konflik lahan pun bisa diselesaikan," kata dia.
Baca juga : Menjaga Hutan Pulau Kecil Tetap Berkelanjutan
Catur juga menyatakan pengelolaan hutan tetap harus memperhatikan kearifan lokal.
Menurut dia, banyak contoh praktik kearifan lokal yang berdampak pada keberlanjutan pada Hutan Adat. Misalnya pada Hutan Adat Ammatoa Kajang, Sulawesi Selatan dan Hutan Adat Depati Karo Jayo Tuo, Jambi.
Head of Partnership and Engagement APP Group Trisia Megawati mengatakan pihaknya memiliki program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sebagai bentuk kolaborasi dengan masyarakat untuk keberlanjutan pengelolaan hutan.
Baca juga : Jenama Fesyen Lokal Ini Kedepankan Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan di Tanah Dayak
"Sudah ada 441 DMPA yang melibatkan 350 UMKM dan 135 kelompok pemberdayaan perempuan. Untuk penerima manfaatnya sudah mencapai 87.500 orang," kata dia.
Trisia menjelaskan program DMPA berperan penting dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, perlindungan keanekaragaman hayati serta pencegahan perambahan dan deforestasi.
Melalui DMPA, masyarakat mendapat pendampingan untuk pertanian terintegrasi ramah lingkungan sekaligus melakukan upaya pencegahan. Masyarakat pun mendapat manfaat berupa peningkatan pendapatan.
Menurut Trisia, program DMPA telah mendapat berbagai penghargaan termasuk dari Program Kampung Iklim (Proklim) KLHK.
"Melalui Proklim, desa DMPA yang dibina oleh APP Group ikut berkontribusi dalam aksi mitigasi perubahan iklim bahkan mendapatkan penghargaan Kampung Lestari ," kata Trisia.
Turut menjadi pembicara pada Enviromental Talk tersebut Ketua Komite Bidang Humas dan Kerja Sama Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Sugijanto Soewadi dan Executive Director Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Indah Budiani, dan Dosen SIL UI Mahawan Karuniasa. (Z-1)
Raja Antoni mengucapkan terima kasih atas gelar adat yang diberikan kepadanya. Menteri Kabinet Merah Putih ini mengatakan makna yang ada dalam gelar adat tersebut haruslah ia jalankan.
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Kucing merah Kalimantan, atau dikenal sebagai kucing Borneo (Catopuma badia), adalah spesies kucing liar endemik yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan.
Di tengah krisis iklim dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati, wilayah yang dikelola oleh masyarakat adat terbukti memiliki tingkat deforestasi yang jauh lebih rendah.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
Kadin Indonesia melalui inisiatif Regenerative Forest Business Hub (RFBH) mengambil langkah strategis untuk mempercepat transformasi sektor kehutanan nasional.
Kementerian Pariwisata RI, lanjut dia, berkomitmen mendukung pariwisata daerah, dan melalui kegiatan ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan promosi dalam memasarkan event,
Lomba balap traktor ini merupakan kearifan lokal yang dilakukan setiap awal tanam padi sebagai bentuk rasa syukur.
KEMANDIRIAN masyarakat di setiap daerah harus didorong untuk bisa tercapai. Salah satu cara paling relevan dan efektif adalah dengan memanfaatkan kearifan lokal.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Gali kearifan lokal Jawa! Temukan pitutur luhur, nasihat bijak, dan filosofi mendalam yang relevan sepanjang masa. Pelajari budaya Jawa lebih dalam!
Menyinggung inisiatifnya memimpin ParPaluta, Hamsiruddin mengutarakan ingin melestarikan kearifan lokal, sebab itu merupakan identitas diri di tengah globalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved