Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Surat Al-Muthaffifin: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya

Wisnu Arto Subari
21/7/2024 17:50
Surat Al-Muthaffifin: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya
Ilustrasi.(Freepik)

AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyah.

Surat itu diturunkan setelah Surat Al-Ankabut. Surat Al-Muthaffifin merupakan surat terakhir turun di kota Mekah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke kota Madinah

Ia diberi nama Surat Al-Muthaffifin karena merujuk ada lafaz Al-Muthaffifin atau orang-orang curang yang terdapat pada ayat pertama. Ia disebut juga Surah Al-Tatfif atau kecurangan yang berasal dari kata yang sama. 

Baca juga : Surat Abasa: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Terjemah

Asbabun nuzul Surat Al-Muthaffifin

Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, mereka tergolong orang yang paling buruk dalam menimbang. Maka Allah ta'ala menurunkan, "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang." Sesudah itu mereka pun berbuat baik (adil, jujur) dalam menimbang.

Kandungan Surat Al-Muthaffifin

Ini kandungan dari Surat Al-Muthaffifin.

1. Ancaman Allah terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran, dan takaran.

Baca juga : Surat Al-Infithar: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, Terjemahan

2. Catatan orang durhaka dicantumkan dalam Kitab Sijin. Sedangkan orang berbakti memiliki Kitab Iliyin.

3. Orang durhaka akan masuk neraka dan yang berrbakti masuk surga dengan segala kenikmatan, seperti minum khamr serta mata air yang dekat.

Keutamaan Surat Al-Muthaffifin

Berikut fadilah atau keutamaan dari Surat Al-Muthaffifin.

Baca juga : Surat An-Nazi'at: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya

1. Termasuk dalam Al-Mufashshal.

Surat ini diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan. Dengannya beliau memiliki keistimewaan dan keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

2. Aman dari api neraka dan tidak dihisab di hari kiamat.

Abi Abdullah berkata, "Barangsiapa di dalam salat fardu membaca wailul-lil-muthaffifin (Surat Al-Muthaffifin), Allah akan memberikannya keamanan di hari kiamat dari api neraka, neraka tidak melihatnya, dan ia juga tidak melihat neraka, ia melintas di atas jembatan neraka, dan tidak dihisab di hari kiamat." (Tswabul A'mal: 151).

Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

3. Diberi minum dari rahiq makhtum di hari kiamat.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Muthaffifin), Allah akan memberikannya minum dari rahiq makhtum di hari kiamat. Jika dibaca pada tempat penyimpanan, Allah akan melindunginya dari segala macam bahaya." (Tafsirul Burhan, Juz 8: 232).

Baca juga : Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya

 

 

 

Surat Al-Muthaffifin dalam Bahasa Arab

. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ . الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ . وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ . اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ . لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ . يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ . كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ . وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ  كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ . وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ . الَّذِيْنَ يُكَذِّبُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۗ . وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖٓ اِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ . اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ . كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ . كَلَّآ اِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّمَحْجُوْبُوْنَۗ . ثُمَّ اِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيْمِۗ . ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗ . كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْاَبْرَارِ لَفِيْ عِلِّيِّيْنَۗ . وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا عِلِّيُّوْنَۗ . كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۙ . يَّشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ . اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ . عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ . تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ . يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ . خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَۗ . وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ . عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ . اِنَّ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَضْحَكُوْنَۖ . وَاِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَۖ . وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖ . وَاِذَا رَاَوْهُمْ قَالُوْٓا اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَضَاۤلُّوْنَۙ . وَمَآ اُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حٰفِظِيْنَۗ . فَالْيَوْمَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُوْنَۙ . عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۗ . هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ

Baca juga : Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti

Surat Al-Muthaffifin dalam Bahasa Latin

Waylul lilmuthaffifiin. Al ladziina idzak taaluu 'alan naasi yastawfuun. Wa idzaa kaaluuhum aw wazanuuhum yukhsiruun. Alaa yazhunnu ulaaaa ika annahum mab'uutsuun. Liyawmin 'azhiim. Yawma yaquumun naasu lirabbil 'aalamiin. Kallaa inna kitaabal fujjaari lafii sijjiin. Wamaaaa adraaka maa sijjiin. Kitaabum marquum.
Wayluy yawma idzil lilmukadz dzibiin. Al ladziina yukadz dzibuuna biyawmid diin. Wamaa yukadz dzibu bihii illaa kullu mu'tadin atsiim. Idzaa tutlaa 'alayhi aayaatunaa qaala asaathiirul awwaliin. Kallaa bal raana 'alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun. Kallaaaa innahum 'ar rabbihim yawma idzil lamahjuubuun. Tsumma innahum lashaalul jahiim. Tsumma yuqaalu haadzal ladzii kuntum bihii tukadzdzibuun. Kallaaaa inna kitaabal abraari lafii 'illiyyiin. Wamaaaa adraaka maa 'illiyyuun. Kitaabum marquum. Yasy haduhul muqarrabuun. Innal abraara lafii na'iim. 'Alal araaaa iki yanzhuruun. Ta'rifu fii wujuuhihim nadhratan na'iim. Yusqawna mir rahiiqim makhtuum. Khitaamuhu misk, wafii dzaalika falyatanaafasil mutanaafisuun. Wamizaajuhuu min tasniim. 'Aynay yasyrabu bihaal muqarrabuun. Innal ladziina ajramuu kaanuu minal ladziina aamanuu yadh hakuun. Wa idzaa marruu bihim yataghaamazuun. Wa idzan qalabuu ilaa ahlihimun qalabuu fakihiin. Wa idzaa ra awhum qaaluuuu inna haaaa ulaaaa i ladhaaaal luun. Wamaa ursiluu 'alayhim haafizhiin. Falyawmal ladziina aamanuu minal kuffaari yadh hakuun. 'Alal araaaa iki yanzhuruun. Hal tsuwwibal kuffaaru maa kaanuu yaf'aluun.

Baca juga: Surat An-Naba Asbabun Nuzul, Keutamaan, Teks, dan Artinya

Arti Surat Al-Muthaffifin

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam. Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? (Ialah) kitab yang bertulis. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa. Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata, "Itu dongengan orang-orang yang dahulu." Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. Kemudian, dikatakan (kepada mereka), "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan." Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin. Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis. Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga). Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya). Laknya ialah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim. (Yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa alah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat." Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Demikianlah uraian Surat Al-Muthaffifin. Semoga bermanfaat. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya