Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima kunjungan Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb yang sedang berada di Indonesia. Pada pertemuan di Hotel Langham SCBD, Jakarta, Kamis (11/7), Baznas menitipkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina melalui lembaga Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir yang dibina Grand Syekh Ahmed Al Tayeb.
Bantuan yang diberikan kali ini senilai US$2 juta (lebih dari Rp32 miliar). Ini merupakan bantuan lanjutan setelah sebelumnya Baznas juga memberikan bantuan untuk Palestina senilai US$1,3 juta melalui menyalurkan Bayt Zakat Wa As-Shadaqat.
Simbolisasi penyerahan dihadiri Ketua Baznas RI Noor Achmad, Grand Syekh Al-Azhar, Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, serta Musytasyar Grand Syaikh Al-Azhar untuk Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Sahr Nasr.
Baca juga : Baznas RI Terima Infak Kemanusiaan Palestina dari Masyarakat Jabar Rp30 Miliar
“Alhamdulillah kami tadi diterima oleh Grand Syekh. Memang beliau kami undang untuk bisa bertemu dengan kami. Beliau sangat memberikan dorongan kepada Baznas dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama ini,” ungkap Ketua Baznas RI Noor Achmad kepada awak media usai pertemuan.
Pihaknya juga menyerahkan betul teknis penyaluran bantuan tersebut karena Baznas yakin Bayt Zakat Wa As-Shadaqat merupakan lembaga yang sangat terpercaya.
“Tadi beliau bertanya, apakah bantuan sejumlah US$2 juta itu hanya untuk Gaza atau bisa untuk yang lain. Kami sampaikan bisa untuk yang lain selagi itu memang terkait dengan Palestina, Gaza, dan warga yang ada di Mesir. Mungkin ada juga yang dari Sudan, itu nanti kita ambilkan dari solidaritas dunia Islam,” papar Noor Achmad.
Baca juga : Asosiasi Guru Islam Salurkan Infak Kemanusiaan untuk Palestina
Ia juga menyampaikan bahwa donasi untuk Palestina di Baznas masih banyak. Noor mengatakan Baznas tidak langsung menghabiskan donasi tersebut karena penyalurannya dilakukan berdasarkan analisa, termasuk untuk kebutuhan rekonstruksi.
“Kami percaya betul kepada Bayt Zakat Wa As-Shadaqat bisa menyalurkan dengan sebaik-baiknya. Apa yang telah dilakukan oleh Baznas beliau (Grand Syeikh) sangat mendukung. Tentu saja dengan demikian harapan kami Palestina segera merdeka dan diakui oleh seluruh dunia,” kata Noor.
Penasihat Grand Syaikh Al-Azhar untuk Bayt Zakat Wa As-Shadaqat, Sahr Nasr, menyampaikan bahwa Grand Syaikh sangat bahagia bisa datang ke Indonesia.
Baca juga : Bantu Palestina, Eros Serahkan Hasil Lelang Gitar Sejumlah Rp 335 juta ke Kitabisa dan Baznas
Menurutnya, Grand Syeikh juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Baznas atas kerja samanya selama ini dengan Bayt Zakat Wa As-Shadaqat.
Ia menjelaskan pihaknya membagi bentuk-bentuk penyaluran ke Gaza, di antaranya dalam bentuk bahan makanan dan obat-obatan.
“Ini memang selalu menjadi pertanyaan dan itu lumrah tentang apakah bantuan kami itu bisa masuk ke sana atau tidak. Kami pastikan bahwa kami sudah mengirim dalam bentuk bahan makanan, obat-obatan, bahkan ada 5 ambulan dari Baznas. Ini sangat dibutuhkan sekali bagi mereka yang mengalami luka-luka atau musibah di sana,” papar Sahr Nasr.
Baca juga : Ivan Gunawan Dapat Apresiasi dari Baznas
Pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Baznas, pemerintah Indonesia, dan juga masyarakat Indonesia atas dukungannya kepada saudara-saudara di Gaza.
Sahr Nasr juga menyampaikan bahwa perhatian Grand Syeikh sangat tinggi terhadap penyaluran bantuan kemanusiaan bagi Palestina. Selain menjadi supervisor di Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir, katanya, ia juga langsung memimpin dewan syariah, memastikan betul bahwa penyalurannya itu sesuai dengan syariah. “Beliau pantau betul satu per satu, sangat detail terhadap penyalurannya ini,” katanya.
Selain itu bantuan juga ada yang dialokasikan untuk orang-orang Palestina yang ada di Mesir.
“Selain yang kita salurkan langsung ke Gaza, Baznas juga bersama kami menyalurkan bantuan-bantuan tersebut ke dalam Mesir. Di situ ada para pelajar dan mahasiswa yang sangat membutuhkan. Selain itu juga ada mereka yang sakit dari Gaza lalu dibawa ke Mesir itu semua kita bantu pengobatannya, biaya tinggalnya, kebutuhan-kebutuhan mereka selama di Mesir,” pungkasnya.
Sejak November 2023, BAZNAS telah menyalurkan bantuan sebesar Rp55.735.152.395 pada masa darurat. Baznas juga melakukan penyaluran bantuan bekerja sama dengan berbagai pihak di antaranya, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia di Mesir, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, Women’s Center Althouri Silwan (Palestina), Egyptian Red Crescent (Mesir), Mishr Al Kheir (Mesir), serta Bayt Zakat Wa As-Shadaqat (Mesir).
Adapun bantuan yang disalurkan tersebut telah diterima oleh 349.501 orang di Gaza, Palestina, dan angka tersebut masih akan terus bertambah. (Z-8)
MILITER Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menetralisasi seorang pria bersenjata yang disebut berusaha menyerang tentara Israel dengan pisau dan mencoba merampas senjata mereka.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved