Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DOKTER hewan jebolan Universitas Gadjah Mada, Radhiyan Fadiar Sahistya, memberikan beberapa tips dalam memilih makanan kemasan kering yang baik untuk anabul (anak bulu) alias hewan peliharaan tersayang.
"Tips dari saya, kalau teman-teman mau memilih produk yang bagus, ada dua hal yang bisa kita pertimbangkan, yang pertama kita melihat sisi kualitas dari produknya, yang kedua kita lihat dari kebutuhan si kucing," kata dia, dikutip Senin (8/7).
Daftar kandungan yang tertera pada kemasan produk makanan hewan, menurut Radhiyan, biasanya hampir mirip, meski dengan harganya beragam.
Baca juga : Ini 5 Hal yang tidak Boleh Dilupakan saat Anda Memiliki Anabul
Namun, ia mengatakan ada hal yang dapat membedakan di antaranya, yakni bahan baku yang digunakan suatu produk.
Radhiyan menyebut, umumnya, produk makanan kemasan kering yang lebih murah memiliki kandungan tepung-tepungan yang lebih banyak ketimbang kandungan lainnya seperti protein, misalnya.
Hal tersebut dilakukan produsen untuk menekan harga produk. Sementara produk yang lebih mahal, umumnya menggunakan bahan baku premium yang kaya nutrisi lain ketimbang karbohidrat, kandungan yang tidak terlalu dibutuhkan oleh kucing.
Baca juga : Dua Jenis Kucing yang Cocok untuk Penderita Alergi
Biasanya produk dengan harga lebih tinggi juga membuat produknya berdasarkan riset akademis dan laboratorium untuk dapat menciptakan produk terbaik bagi anabul.
"Kucing, pada dasarnya, hewan karnivora sejati, yang kebutuhan nutrisi utamanya, protein, bukan karbohidrat. Beda dengan anjing, kalau anjing masih bisa, kalau kucing tidak, terlalu banyak karbohidrat akan membuat tubuh kucing bergelambir dan tidak sehat," ungkap Radhiyan.
Meski begitu, lanjut Radhiyan, bukan berarti seluruh produk makanan kemasan dengan harga tinggi selalu menjadi yang terbaik.
Baca juga : Anda Punya Anabul? Ini Daftar Pilihan Asuransi untuk Mereka
Ia menjelaskan, ada beberapa produk yang menawarkan kandungan nutrisi tinggi dan berkualitas, namun ternyata memiliki daya serap nutrisi yang kurang di tubuh anabul.
"Ada produk makanan yang dia memang, dari segi nutrisi kualitasnya tinggi, tapi, daya cernanya kurang, contoh, proteinnya 80, yang mampu terserap tubuh hanya 20, 60 keluar bersama kotoran. Ada juga produk yang proteinnya 80, yang mampu diserap tubuh 70, yang keluar hanya 10," kata Radhiyan.
Untuk mengetahui makanan berkualitas yang nutrisinya juga dapat terserap dengan baik oleh tubuh anabul, menurut Radhiyan, perlu diperiksa melalui laboratorium.
Baca juga : Tips Memastikan Anak Berusia 1 Tahun Dapat Asupan Makanan Sehat
Namun, pemilik hewan peliharaan dapat melihatnya secara kasat mata dengan menandai fisik anabul. Makanan berkualitas akan membuat tubuh anabul padat berisi namun tidak bergelambir.
"Dalam waktu 3-4 bulan akan terlihat, ketika produk makanan itu kandungan tepungnya rendah, bentuk badannya tidak akan bergelambir, tapi kalau bergelambir, artinya bahan bakunya lebih banyak tepung atau lemak," ujar Radhiyan.
Selain itu, Radhiyan menambahkan, perlu untuk menyesuaikan makanan anabul dengan kebutuhanya, misalnya memilih makanan sesuai dengan label usia hewan yang tertera pada kemasan. (Ant/Z-1)
Anjing dan kucing kerap makan rumput meski karnivora. Pelajari berbagai teori ilmiah di balik perilaku ini.
Aalborg Zoo di Denmark mengajak masyarakat sumbang hewan peliharaan sehat namun tak lagi diinginkan, guna dijadikan pakan bagi satwa predator.
Memelihara hewan peliharaan kini telah berkembang menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat Indonesia, tidak lagi terbatas sebagai aktivitas hiburan semata.
Penelitian terbaru menemukan memelihara anjing atau kucing dapat menjadi faktor pelindung yang memperlambat penurunan fungsi otak.
LSE mengeksplorasi bagaimana teknologi AI dapat membantu manusia “berkomunikasi” dengan hewan peliharaan.
Mengusung semangat kebersamaan, acara Cleofest digelar pada Sabtu (21/6), sementara Roccommunity menyusul pada Minggu (22/6) untuk memberikan ruang interaksi yang optimal.
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
pentingnya memanfaatkan kekayaan warisan budaya Indonesia sebagai sumber inspirasi lahirnya produk-produk kekayaan intelektual (KI) yang bernilai ekonomi tinggi.
Ada makanan yang dapat menurunkan daya ingat. Dikutip dari WebMD, berikut sejumlah makanan yang dapat mengganggu memori otak :
Otak adalah organ yang menggunakan sekitar 20% kalori tubuh, sehingga membutuhkan banyak bahan bakar yang baik untuk bisa bertahan sepanjang hari.
Berdasarkan rekomendasi dokter dan ahli gizi di Harvard, ada beberapa makanan yang bisa membantu membersihkan usus secara alami.
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved