Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Muhadjir Effendy Sebut Wisuda Bisa jadi Ajang Kampus untuk Cari Duit

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
02/7/2024 18:20
Muhadjir Effendy Sebut Wisuda Bisa jadi Ajang Kampus untuk Cari Duit
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.(Dok. AFP)

MANTAN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut wisuda seharusnya bisa dijadikan kampus untuk mencari uang dari mahasiswa.

Menurutnya, tidak akan ada mahasiswa atau keluarga yang protes karena mereka pasti akan membayar berapapun biaya wisudanya. Hal itu diungkapkan Muhadjir dalam rapat antara Komisi X DPR dan para mantan Mendikbud di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

"Sebetulnya untuk swasta biasanya itu momen-momen untuk bisa mengenai biaya tinggi. Misalnya wisuda itu tarik yang tinggi, karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda, bayar berapa pun dikasih," papar Muhadjir.

Baca juga : Gelar Wisuda ke-79, Rektor UMJ: Nilai Tawar Kampus Lebih Tinggi

Muhadjir mengatakan, kalau perlu, keluarga dari mahasiswa yang akan wisuda datang sebanyak-banyaknya. Asalkan, kata dia, keluarga yang datang membayar undangan wisuda.

"Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa, tapi harus beli undangan. Beli undangan, dibayar, datang. Itu kan orang senang diminta apapun pasti mau. Tapi ketika orang sedang gajinya sudah telat, anunya naik, pasti lah protes itu," tegasnya.

Muhadjir juga menyinggung soal PTN yang seharusnya bisa mandiri dalam hal pembiayaan. Seharusnya, kata Muhadjir, PTN bisa menggerakkan lembaga pencari dananya untuk mencari uang.

Baca juga : Generasi Muda Diingatkan Jaga Keseimbangan Fisik-Mental dalam Berdigital

"Jadi memang menurut saya PTN kita itu memang tax spender boy. Jadi sudah biasa belanja, tidak biasa cari uang. Jadi harus ada perubahan karakter. Ajarilah mereka ini untuk cari duit, bukan untuk buang duit," papar Muhadjir.

Sebelumnya, Komisi X DPR mengundang sejumlah eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk dimintai pandangannya mengenai biaya pendidikan.

Eks Mendikbud 2014-2016 Anies Baswedan terpantau tidak menghadiri rapat tersebut. Dari pantauan, sejumlah mantan Mendikbud yang hadir ialah Muhadjir Effendy, Mohammad Nuh, dan Mohammad Nasir hadir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Baca juga : Akreditasi Kelas Dunia Jadi Modal Jurusan Ilmu Komputer Bersaing Global

Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan memperkenalkan para mantan Mendikbud yang bersedia hadir dalam rapat tersebut.

"Tokoh-tokoh yang bagian daripada pembuatan kebijakan kita dalam dunia pendidikan sudah hadir di sini, yaitu yang kami hormati profesor doktor Muhadjir Effendy. Beliau adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ke-28 masa menjabat 2016-2019, dan saat ini masih menjabat sebagai Menko Kesra sepakat datang Pak Muhadjir," ungkap Dede.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya