Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AIR conditioner (AC) menjadi salah satu kebutuhan yang penting bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan. AC menjadi sarana untuk meningkatkan kenyamanan hidup. Namun di sisi lain, penggunaan AC juga punya dampak signifikan terhadap lingkungan, karena konsumsi listriknya tinggi sehingga meninggalkan banyak jejak karbon (carbon footprint).
Oleh karena itu, kebijakan penyematan label hemat energi yang diterapkan Kementerian ESDM untuk memperluas penggunaan produk AC hemat energi patut didukung. Namun, untuk meningkatkan efektivitasnya, kebijakan itu perlu disokong dengan penguatan sosialisasi AC hemat energi kepada masyarakat. Sebab, masih banyak masyarakat yang belum memahami makna label tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, pada talkshow bertajuk Kesadaran Konsumen Terhadap Manfaat Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Label Tanda Hemat Energi (LTHE) pada AC Rumah Tangga, beberapa waktu lalu.
Baca juga : Sosialisasi Tanda Label Hemat Energi Perlu Digencarkan
Pada kesempatan itu, ia memaparkan hasil survei yang dilakukan YLKI pada responden yang berasal dari masyarakat Jakarta. Hasilnya, masih sedikit responden yang paham arti dan maksud dari label hemat energi pada produk AC. Mereka mengatakan, ketika melakukan proses pembelian di toko dan pemasangan di rumah, tidak ada sosialisasi dan edukasi baik dari pemilik toko ataupun teknisi yang memasang AC di rumah tentang arti dari label bertanda bintang itu.
“Berdasarkan hasil survei, responden yang mengetahui adanya label hemat energi adalah 54%. Namun, ketika kami lakukan wawancara mendalam, para responden tersebut masih belum mengetahui apa makna dari label hemat energi,” ujar Tulus.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa pertimbangan terbesar responden ketika hendak membeli AC adalah besaran daya listrik yang dibutuhkan dan harga yang lebih murah. Idealnya, konsumen lebih kritis saat memilih produk dengan mempertimbangkan pemilihan AC berlabel hemat energi demi mengurangi tingkat emisi karbon.
“Peran konsumen sangat penting dalam upaya menekan emisi. Konsumen juga perlu memperhatikan suhu saat menyalakan AC, jangan terlalu rendah agar tidak boros energi dan menjaga dampak negatif terhadap lingkungan. Sedangkan untuk pelaku usaha, perlu lebih aktif lagi dalam mempromosikan AC hemat energi. Label AC harus lebih jelas agar konsumen lebih mudah memahaminya. Kepada pemerintah sebagai regulator, harus proaktif dalam pengawasan di pasaran, agar produk AC yang beredar benar-benar mematuhi aturan,” pungkas Tulus. (B-1)
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Proyek yang dijalankan sejak 2022 ini berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 110 ton CO2e di area Cakung saja dengan capaian 8% untuk armada dan 22% untuk konsumsi listrik warehouse.
Total karbon 6.537,75 kg CO2e dihasilkan pada acara ini. Untuk mengimbangi jejak karbon tersebut, dibutuhkan kapasitas penyerapan karbon oleh 725 pohon bakau atau 98 pohon nangka selama 3 tahun
WSBP terus mendorong pembangunan berkelanjutan dengan menanam 433 pohon trembesi pada Februari. Ini dilakukan atas pengiriman 4.328 batang spun pile perusahaan.
Jayakarta Hotels & Resorts mengumumkan rencana peluncuran sistem Carbon Footprint Calculator pada tahun 2025 sebagai upaya mendukung program pemerintah
Pengamat transportasi udara Gerry Soejatman menyambut baik program itu lantaran dianggap mendukung upaya pengurangan emisi karbon, utamanya yang disebabkan oleh maskapai penerbangan.
Dia turut menekankan, pihaknya memberikan alternatif kendaraan listrik berbasis generasi baru yang efektif dan kompetitif, serta dapat mengurangi jejak karbon.
Kalkulator jejak karbon merupakan platform yang dikembangkan untuk mengetahui berapa banyak potensi emisi gas rumah kaca dari kegiatan Anda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved