Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
DOKTER spesialis kedokteran penerbangan Syougie dari Rumah Sakit Universitas Indonesia mengatakan pengidap penyakit jantung koroner dapat terbang dengan aman sebagai penumpang pesawat namun perlu mengambil tindakan asesmen yang diperlukan secara medis.
"Penumpang yang telah menjalani operasi jantung, kenapa baru boleh terbang kalau sudah selesai operasi lebih dari 10 hari? Karena saat di atas (ketinggian pesawat), udara akan mengembang dan itu berbahaya bagi jantungnya," kata Syougie dalam seminar daring, Selasa (25/6).
Syougie mengatakan penerbangan udara bukanlah kondisi yang ideal bagi sirkulasi tubuh. Karena dampak dari tekanan dan konsentrasi oksigen yang turun (hipoksia), suhu dan kelembaban udara rendah serta ruang gerak terbatas.
Baca juga : Mumpung belum Telat, Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah sejak Usia 35-40 Tahun
Tekanan oksigen yang berkurang di kabin pesawat dapat menyebabkan ekspansi udara sehingga memperburuk kondisi jantung yang baru dioperasi kurang dari 10 hari.
Dehidrasi pada ketinggian tinggi, dikatakan Syougie, dapat mempengaruhi tekanan darah, memperburuk kondisi jantung seperti gagal jantung, penyakit arteri koroner (CAD), atau aritmia. Stres dari kecemasan perjalanan atau turbulensi juga dapat memperburuk hipertensi atau CAD.
Karena itu, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum terbang (pre-flight consultation) untuk menilai stabilitas kondisi tubuh dan diskusikan setiap rekomendasi prapenerbangan dengan tujuan mempersiapkan calon penumpang menghadapi perjalanan udara.
"Untuk persiapan penerbangan, dokter spesialis kedokteran penerbangan biasanya membutuhkan data terkait tipe dan durasi perjalanannya berapa lama, tujuan ke mana, atau kami nanti bisa melihat terkait kebutuhan khusus seperti apakah memerlukan kursi roda, oksigen, atau diet makanan yang khusus," ungkap Syougie. (Ant/Z-1)
Peningkatan kemandirian pasien telah menjadi fokus utama dalam pengelolaan Penyakit Jantung Koroner (PJK), sebuah kondisi yang bersifat kronis, progresif, dan seringkali kambuh.
Penanganan medis pada penyakit jantung koroner, praktik spiritual Islam seperti zikir (remembrance of God) muncul sebagai opsi komplementer yang potensial dan menjanjikan.
Saat tidur, tubuh melakukan pemulihan dan pengaturan beragam fungsi penting, seperti tekanan darah, detak jantung, dan keseimbangan hormon.
Dalam studi DynamX First-in-Human Trial, teknologi Bioadaptor terbukti aman dan efektif pada pasien dengan PJK.
Dengan teknologi IVL, pasien dengan penyakit jantung koroner yang disertai endapan kapur keras kini memiliki harapan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan aman.
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi medis serius yang terjadi
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
BANDARA I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat lonjakan signifikan dalam pergerakan penumpang dan penerbangan selama bulan Juli 2025.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Dalam 10 tahun terakhir, industri perjalanan berevolusi dengan sangat pesat.
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved