Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA Tim Pengawas Haji DPR RI Endang Maria Astuti keprihatinannya terhadap kualitas makanan yang disajikan kepada jemaah haji Indonesia. Endang mengungkapkan temuan serius di sektor 5 mengenai makanan siang yang disajikan kepada para jemaah.
Menurut Endang, makanan siang tersebut didominasi oleh karbohidrat dengan porsi sekitar 85%, tanpa sayuran, dan hanya disertai lauk ikan. Ia menekankan komposisi makanan seperti ini sangat berbahaya bagi kesehatan jemaah haji.
"Kita ingin memanusiakan, menghormati, dan memuliakan jemaah haji kita, sehingga konsumsi seperti itu sangat berbahaya," ujarnya, di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (12/06).
Baca juga : Timwas Haji DPR Temukan Sejumlah Kekurangan Fasilitas Jemaah di Armuzna
Lebih lanjut, Endang juga menyoroti laporan dari jemaah di sektor lain yang mengalami keracunan makanan akibat makanan basi. Akibatnya, banyak jemaah mengalami diare dan pusing.
"Jemaah kita dengan makanan yang basi tersebut akhirnya semua diare, ada yang pusing, dan sebagainya," kata Endang.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas katering yang dipesan. Endang menekankan pentingnya evaluasi terhadap kontrak katering, apakah sesuai dengan yang telah disepakati atau terjadi penyimpangan.
Baca juga : Timwas Haji DPR Pertanyakan Hilangnya Bendera RI di Bus Jemaah Haji Indonesia
Ia juga membandingkan nominal yang dianggarkan dengan kualitas makanan yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan hanya bernilai sekitar 8 hingga 10 Riyal, jauh di bawah nominal kontrak sebesar 15 Riyal.
"Ini perlu evaluasi kembali ke depannya agar jemaah kita dimuliakanlah dari sisi konsumsi. Komisi VIII sudah mendorong agar perbaikan ini betul-betul dilaksanakan di tahun ini," jelas Endang.
Endang menambahkan, insiden makanan basi yang mengakibatkan lebih dari 50 jemaah sakit, hampir mendekati 100 orang, harus segera ditindaklanjuti. "Ini perlu segera ditindaklanjuti," tegasnya.
Keprihatinan ini muncul di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. Evaluasi dan perbaikan kualitas makanan diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa mendatang, demi kesehatan dan kenyamanan jemaah haji. (Z-3)
Muhamad Ali Usman, seorang petani kangkung dari Majalengka, menabung selama 11 tahun untuk mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji.
Kiriman perdana Layanan kargo haji PosIND berasal dari jemaah di Madinah
Sejak layanan kargo haji dibuka, langsung mendapatkan respons positif dari para jemaah
Untuk tahun ini jumlah jamaah haji yang diberangkatkan meningkat sebanyak 32%
Para jemaah calon haji sudah siap berangkat dan dalam kondisi sehat
Vaksinasi bertujuan untuk memunculkan imunitas baru. Vaksinasi akan sangat bermanfaat untuk melindungi tubuh,
layanan Kargo Haji ini sebagai solusi logistik yang efektif dan aman bagi para jemaah haji.
Aplikasi Kawal Haji merupakan bagian dari komitmen Kemenag RI untuk memudahkan akses bagi jemaah dan PPIH dalam menyampaikan persoalan terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kanwil Kemenag Jabar H Ajam Mustajam juga memberikan santunan kepada 25 anak yatim.
Tahun ini, PT Pos Indonesia mencatat lonjakan volume kiriman jemaah haji Indonesia ke Tanah Air mencapai 105 ton.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pos Indonesia untuk memperkuat layanan keuangan syariah berbasis jaringan ritel yang luas.
Mulai 14 Juli mendatang, para calhaj yang ada di Madinah akan didorong secara perlahan ke Makkah untuk melaksanakan wukuf.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved