Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
DOKTER spesialis penyakit dalam sub spesialis kardiovaskular Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Ika Prasetya Wijaya, mengatakan merokok akan menimbulkan masalah kesehatan dan penyakit penyerta hingga tiga kali lipat lebih hebat dibandingkan orang yang tidak merokok.
"Penderita darah tinggi pasti penyakit jantung koronernya akan bertambah naik 3 kali lipat, begitu punya kencing manis ditambah 3 kali lipat jadi 9 kali lipat, sudah itu merokok di kali 3 lagi, jadi berkali-kali lipat dibanding orang yang tidak merokok," kata Ika dalam diskusi kesehatan daring, Senin (10/6).
Ia mengatakan merokok dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan kualitas pekerjaan, karena perokok aktif juga menyebarkan penyakit pada perokok pasif yang dapat menimbulkan kondisi lebih berat.
Baca juga : Perlu Strategi Komunikasi yang Efektif untuk Atasi Masalah Merokok
Jika perokok sudah terkena penyakit, ungkap Ika, pemulihannya bisa lebih lambat dibandingkan yang masih menjalankan pola hidup sehat.
Selain itu, jika sudah terkena penyakit jantung, dia harus meminum obat yang beberapa di antaranya harus diminum seumur hidup tergantung kondisi jantungnya.
Selain merokok, faktor risiko yang patut diwaspadai pada penyakit jantung adalah riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, hingga keguguran di usia muda.
Baca juga : Meski Hasil MCU Bagus, tidak Berarti Perokok Itu Sehat
"Itu akan ada genetiknya berperan di situ dan ada satu lagi penyakit tambahan yang mempercepat penyakit jantung koroner, yaitu antifosfolipid syndrome pada perempuan yang bisa mengalami keguguran di usia muda atau yang stroke di usia muda, itu mesti waspada juga," kata Ika.
Ia menyarankan untuk rutin melakukan medical check up mulai usia 20-an setahun sekali jika ada riwayat penyakit jantung pada keluarga serta rajin melakukan aktivitas fisik untuk deteksi dini gangguan pada fungsi jantung.
Hindari juga stres karena perasaan tidak tenang akan menaikkan nadi dan mempercepat kerusakan dinding pembuluh darah hingga berisiko mengalami penyempitan. (Ant/Z-1)
Peradangan gusi dan kehilangan gigi menjadi masalah yang paling sering ditemui pada perokok aktif. Rokok dapat berefek pada lemahnya jaringan penyangga gigi atau jaringan periodontal.
Sebanyak 12% remaja laki-laki usia 12–19 tahun merupakan perokok aktif, sementara 24% menggunakan rokok elektronik.
Baru-baru ini terjadi perdebatan antara ustaz yang merokok dan yang mengharamkan rokok. Untuk lebih jelasnya berikut paparan pendapat ulama tentang hukum rokok.
Ketua Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau Kemenkes Benget Saragih mengatakan saat ini tengah diupayakan dalam hal pengendalian rokok lewat standardisasi kemasan rokok.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk mulai berhenti kebiasaan merokok konvensional maupun elektrik, karena rokok dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular.
metode Tobacco Harm Reduction (THR) memfokuskan peralihan konsumsi rokok dengan menggunakan langkah alternatif yang lebih rendah risiko.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
Metode berhenti merokok bisa dilakukan melalui beberapa cara mulai dari mengurangi, menunda hingga berhenti total.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
Diperkirakan sekitar 4,5 triliun puntung rokok dibuang sembarangan ke lingkungan, mencemari tanah dan air akibat kandungan racunnya.
Industri periklanan sangat bergantung pada belanja iklan dari pengiklan besar, dan selama bertahun-tahun, produk rokok termasuk dalam daftar sepuluh besar penyumbang pendapatan terbesar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved