Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Badan Bahasa Gelar Aksi Bulan Buku Nasional 2024 di Yogyakarta

Despian Nurhidayat
31/5/2024 08:51
Badan Bahasa Gelar Aksi Bulan Buku Nasional 2024 di Yogyakarta
Kampanye membaca buku di ruang publik dilakukan di Titik Nol Kilometer dan Jalan Malioboro Yogyakarta.(MI/DESPIAN NURHIDAYAT)

BADAN Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), bekerja sama dengan PT Macanan Jaya, PT Kompas Gramedia, IKAPI, Perpustakaan Daerah Provinsi DI Yogyakarta dan Balai Bahasa Provinsi DI Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Aksi Bulan Buku Nasional 2024 yang diselenggarakan pada Kamis (30/5). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Buku Nasional 2024.

Rangkaian kegiatan ini dilakukan dalam tiga jenis aksi. Pertama,kampanye membaca buku di ruang publik. Dalam aksi ini sejumlah peserta (pegawai Sekretariat Badan Bahasa, Balai Bahasa Prov. DIY, Ikatan Duta Bahasa Prov. DIY, pegiat literasi, dan masyarakat) akan membaca buku secara bersama-sama di Titik Nol Kilometer Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jalan Malioboro.

Selain itu, dalam aksi ini peserta akan turut mengajak masyarakat untuk ikut membaca dan menceritakan kembali isi buku yang telah dibacanya kepada orang lain.

Baca juga : Yuk, Ajak Anak Berburu Buku di BBW Book Kota Baru Parahyangan

Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin mengatakan dalam membaca, diharapkan masyarakat tidak hanya membaca isinya tapi memahami dan memaknai apa yang dibaca. Hal itulah yang menjadi hakikat dari kemampuan literasi.

“Literasi masyarakat Indonesia dari UNESCO sangat rendah atau hanya 1 dari seribu orang yang gemar membaca. Hal ini selaras dengan hasil Asesmen Nasional di mana hanya 1 dari 2 siswa yang sudah memiliki kompetensi di atas standar literasi. Artinya hanya 50% saja yang bisa di atas standar yang diinginkan. Belum lagi PISA tang menunjukkan literasi yang rendah,” ungkapnya.

Untuk itu, melalui kegiatan ini Badan Bahasa mengajak, menginisiasi dan memotivasi masyarakat untuk gemar membaca.

Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi

Lebih lanjut, dilaksanakan juga aksi hibah buku. Dalam aksi hibah buku, Badan Bahasa akan menghibahkan kepada 20 satuan pendidikan dan taman bacaan masyarakat (TBM) secara simbolis. Buku-buku yang dihibahkan merupakan terbitan internal Kemendikbud-Ristek dan penerbit umum.

Dilakukan pula aksi membagikan buku. Dalam kegiatan ini peserta akan membagikan sejumlah buku bacaan bermutu kepada anak-anak atau masyarakat yang berada di sekitar lokasi Titik Nol Kilometer Yogyakarta. 

Sejumlah 2.460 buku akan dibagikan dalam kegiatan Aksi Membaca Bersama di Ruang Publik ini. Buku-buku tersebut berasal dari PT Macanan Jaya (1.860 buku), PT Kompas Gramedia (300 buku), dan IKAPI (300 buku). 

Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi

Sementara itu, sejumlah 600 buku yang bersumber dari PT Kompas Gramedia dan IKAPI akan diberikan ke sekolah-sekolah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah terdata di Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BBDIY), serta beberapa komunitas di DIY. Sasaran pemberian buku dari PT Macanan Jaya ini dibagi ke dalam tiga kategori, yakni anak-anak, remaja, dan dewasa di sekitar jalan Malioboro.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dwi Pratiwi mengapresiasi kegiatan ini. “Menjadi sebuah kehormatan acara ini diadakan di Yogyakarta. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi masyarakat Yogyakarta,” ujar Dwi.

Perlu diketahui, Aksi Membaca Bersama di Ruang Publik ini bertujuan untuk memantik kesadaran publik tentang pentingnya membaca buku sebagai pembuka cakrawala pengetahuan, mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam penyediaan buku bermutu melalui hibah buku dan berbagi buku bacaan, serta menyebarluaskan informasi tentang Merdeka Belajar Episode Ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia dan Hari Buku Nasional.

Baca juga : Sambut Hari Kesadaran Autisme Sedunia, AIA Gandeng Kreaby Rilis Kamus Besar Istilah Asuransi

Aksi Bulan Buku Nasional 2024 yang mengusung tema “Baca Buku, Temukan Duniamu!” ini dilandasi dengan latar belakang pendidikan di Indonesia yang saat ini sedang menghadapi tantangan serius.

Dalam bidang literasi dan numerasi, hasil Asesmen Nasional tahun 2022 dan data PISA selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa peserta didik di Indonesia memiliki kemampuan di bawah kompetensi minimal.

Meskipun berbagai sumber daya telah dikerahkan untuk mengatasi hal tersebut, mulai dari perubahan kebijakan, peningkatan kualitas SDM, sampai dukungan anggaran. Kondisi tersebut disebabkan oleh, antara lain, ketimpangan antarwilayah, kesenjangan sosial ekonomi, dan disparitas teknologi pembelajaran antarsekolah/daerah, serta kurangnya akses buku bacaan yang bermutu di sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan transformasi di semua lini, mulai dari akses, mutu, dan relevansi pendidikan.

Kemendikbud-Ristek telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi hal ini melalui platform Merdeka Belajar. Terdapat berbagai terobosan dalam platform tersebut, seperti Kurikulum Merdeka, Kampus Mengajar, Pelestarian Bahasa Daerah, dan sebagainya. Salah satunya bertajuk Merdeka Belajar Episode Ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.

Buku bacaan bermutu menjadi perhatian serius dalam program tersebut, mulai dari penjenjangan, pencetakan, distribusi, hingga pemanfaatan buku di tangan pembaca. Buku-buku tersebut memiliki beragam tema dan cerita serta sesuai dengan kemampuan baca anak.

Pada 2024 ini sejumlah 27 juta eksemplar buku bermutu telah dicetak dan didistribusikan ke 45 ribu sekolah dasar yang memiliki tingkat literasi rendah berdasarkan hasil asesmen nasional. Ketersediaan buku bermutu diharapkan memberi dampak positif pada peningkatan hasil belajar peserta didik karena buku tersebut memberikan imajinasi, menawarkan konteks baru, dan membuka peluang untuk memahami daerah, budaya, serta pengalaman di suatu tempat.

Sejalan dengan Merdeka Belajar Episode Ke-23 tersebut, terdapat Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei (bertepatan dengan hari lahir Perpustakaan Nasional Republik Indonesia). Peringatan tersebut bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia dengan cara mempromosikan karya-karya bermutu dan memberikan penghargaan kepada penulis-penulis Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang bahasa, sastra dan perbukuan.

Momentum Hari Buku Nasional 2024 menjadi kesempatan yang baik bagi Kemendikbudristek, khususnya Badan Bahasa untuk meningkatkan minat dan kemampuan masyarakat dalam berbahasa dan berpikir kritis. Dengan membaca buku, masyakarat akan terlatih untuk meningkatkan penguasaan kosakata dan tata bahasa.

Selain itu, membaca buku juga melatih keterampilan berpikir kritis dan analitis karena terjadi proses mencerna informasi dan membuat simpulan atau penilaian atas buku yang dibaca. Keterampilan membaca tersebut akan berkorelasi juga dengan keterampilan berbahasa lainnya, seperti menulis, berbicara, dan menyimak. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya