Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Kementerian Agama (Kemenag) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat yang akan berlangsung pada Senin, 27 Mei 2024.
Kegiatan ini memanfaatkan momen “Rashdul Qiblah” atau “Istiwa’ A‘zham,” ketika posisi matahari tepat di atas Ka'bah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib mengutarakan Hari Sejuta Kiblat bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa siapa saja dapat mengukur arah kiblat, tanpa memerlukan keahlian atau peralatan khusus.
Baca juga : Tentukan Arah Kiblat Berhadiah Rp20 Juta
"Di saat istiwa’ a‘zham, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,” kata Adib melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (23/5)
Adib melanjutkan, pada waktu yang telah diperhitungkan melalui metode ilmu falak, bayangan semua benda yang berdiri tegak lurus akan sejajar dengan arah kiblat.
Peristiwa astronomi ini terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Ka'bah.
Baca juga : BKM Dorong Masjid Jadi Ruang Aktualisasi Generasi Muda
Menurut Adib, Hari Sejuta Kiblat ini bukan untuk mengubah arah kiblat, terutama bagi masjid yang sudah diukur sebelumnya. Namun, acara ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa mereka dapat mengukur arah kiblat dengan mudah pada tanggal tersebut.
"Momen istiwa’ a‘zham ini bersifat konfirmatif sehingga jika sudah benar, momen ini akan menegaskan kebenaran arah kiblat. Jika belum benar atau ada keraguan, ini menjadi kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat,” jelas Adib.
Hari Sejuta Kiblat yang diinisiasi Kemenag melibatkan seluruh aspek masyarakat di Indonesia untuk mengukur arah kiblat secara serentak di tempat masing-masing pada 27 Mei 2024. Kegiatan ini juga menawarkan doorprize dengan total nilai 20 juta rupiah.
Baca juga : Presiden Jokowi Kurban Sapi di 38 Provinsi, Beratnya 900 Kg Hingga 1,2 Ton
Untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat, masyarakat dapat mengikuti syarat dan ketentuan berikut:
1. Mendaftar melalui link: s.id/harisejutakiblat
2. Follow Instagram @bimasislam dan @harisejutakiblat
3. Upload foto saat melakukan pengukuran arah kiblat
4. Tag dan mention akun @harisejutakiblat. (H-2)
Panduan lengkap cara mengetahui arah kiblat dengan kompas secara akurat. Temukan langkah-langkah mudah dan praktis untuk menemukan kiblat di mana saja. klik disini
Bingung cari arah kiblat yang tepat? Temukan panduan lengkap & cara mudah menentukan arah kiblat di sini! Akurat, praktis, & terpercaya! Klik sekarang!
Hadap Kiblat, Arah yang Benar & Alasannya. Temukan arah kiblat akurat & alasan pentingnya dalam Islam. Panduan lengkap hadap kiblat untuk sholat yang benar & khusyuk.
Aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan fitur tambahan seperti adzan otomatis, arah kiblat, Al-Qur’an digital, doa harian, dan kalender hijriyah.
Di saat Istiwa’ A‘zam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri.
Peristiwa matahari di atas Kabah atau Rashdul Kiblat atau Istiwa A'zam terjadi pada 27 dan 28 Mei 2024 tepatnya pukul 16.18 WIB atau pukul 17.18 WITA
Teleskop Surya Daniel K. Inouye berhasil mengambil gambar paling tajam dari permukaan matahari, mengungkap striasi halus akibat medan magnet skala kecil.
Ilmuwan berhasil menangkap citra korona Matahari dengan resolusi tertinggi berkat sistem optik adaptif terbaru pada Teleskop Surya Goode.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Filamen matahari sepanjang 1 juta km meletus dramatis picu CME besar 12 Mei. Untungnya, letusan ini tidak mengarah ke Bumi, tapi tetap jadi sorotan ilmiah.
Penelitian terbaru NASA menunjukkan permukaan Bulan dapat menghasilkan dan mengisi ulang molekul air melalui bantuan angin matahari, yang membawa ion hidrogen bermuatan positif.
Meskipun Matahari jelas menjadi pusat dari Tata Surya, pemahaman terbaru tentang gerak planet menunjukkan hal yang menarik: ternyata, Bumi tidak benar-benar mengelilingi Matahari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved