Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

World Water Forum ke-10, Indonesia Serukan Aksi Penyelamatan Danau

Atalya Puspa
23/5/2024 08:30
World Water Forum ke-10, Indonesia Serukan Aksi Penyelamatan Danau
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong.(MI / ADAM DWI)

DALAM salah satu High-Level Panel World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia menyampaikan seruan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan upaya untuk menyelamatkan ekosistem peraian danau.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam High-Level Panel tersebut menyatakan, World Water Forum kali ini merupakan momentum pentingnya sebagai kesempatan untuk berbagi pemikiran dan mengangkat isu-isu penting dalam upaya menyelamatkan ekosistem lahan basah yang unik dan bernilai tinggi, yaitu danau-danau yang sangat rentan terhadap tekanan di sekitarnya.

Danau, baik alami maupun buatan, menyediakan 87% dari air tawar di permukaan bumi dan merupakan sumber signifikan bagi layanan ekosistem, termasuk penyediaan air untuk konsumsi manusia, kesehatan, pangan, dan energi terbarukan.

Baca juga : UNESCO Minta Indonesia Pertahankan Subak Jadi Pemanfaatan Air Berbasis Kearifan Lokal Bali

"Danau juga memainkan peran penting dalam siklus makanan, pemurnian air, iklim, keanekaragaman hayati, serta mendukung kegiatan rekreasi dan tradisional," ucap Alue, Kamis (23/5).

Kemudian, ia menyoroti pentingnya menjaga kesehatan ekosistem danau untuk mengatasi ancaman bencana terkait air, tantangan lingkungan global seperti perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta mendukung pencapaian Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, terutama Tujuan 6 yang menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.

Ia juga mengingatkan bahwa Tujuan 6 belum berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pada tahun 2030, dan volume danau air tawar juga dilaporkan menurun hingga setengahnya, dengan lebih dari setengah danau terbesar di dunia mengalami penyusutan akibat tekanan besar dari penggunaan air dan cekungan yang berlebihan serta krisis iklim.

Baca juga : WWF 2024, Pengelolaan Danau Rawa Pening Bantu Kesejahteraan dan Ketahanan Energi di Jateng

"Untuk mengatasi tantangan ini, banyak negara, termasuk Indonesia, telah memulai gerakan nasional untuk menyelamatkan ekosistem danau sejak tahun 2009, diikuti dengan pembentukan kebijakan, pedoman, dan rencana aksi untuk menyelamatkan danau-danau prioritas," ungkapnya.

Alue pun mengapresiasi UNEP atas dukungan penuh dalam mengangkat manajemen danau ke agenda global, serta berbagai upaya lainnya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pentingnya manajemen danau berkelanjutan.

Resolusi UNEA 5/4 tentang Manajemen Danau Berkelanjutan pada 2 Maret 2022 menjadi tonggak penting dalam manajemen danau secara global.

"Manajemen danau yang berkelanjutan harus menjadi komponen integral dalam menyeimbangkan perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi," pungkasnya. (Ata/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya