Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PERKEMBANGAN dunia yang sangat pesat dan dinamis mendorong lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, unggul dan adaptif terhadap semua bentuk perkembangan. Di sisi lain, dunia usaha dan industri juga dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Untuk itu, Ketua Pengampu Konsorsium Penguatan Ekosistem Kemitraan DIY, Wiryanta menyampaikan hubungan kemitraan dunia pendidikan dengan dunia kerja perlu diperkuat. Di saat bersamaan perguruan tinggi juga harus mampu menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing.
"Dengan itu, kita bisa mengetahui perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha atau industri," terang dia saat Pelatihan Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi dan Business Matching di Hotel Harper Yogyakarta, Rabu (22/5).
Baca juga : Program Pemadanan Dukungan Perkuat Daya Saing Industri dengan Pendidikan Vokasi
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Konsorsium Ekosistem Kemitraan Vokasi DIY. Ia menambahkan kegiatan ini tindak lanjut Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah DIY yang diampu oleh tiga perwakilan Perguruan Tinggi Vokasi di DIY, yaitu Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi UNY, dan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta.
"Potensi tenaga kerja di DIY ada tiga bidang, yaitu pertanian, pengolahan, dan pariwisata," terang Wiryanta yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM. Anak muda saat ini, lanjut dia, tidak berminat pada sektor-pekerjaan yang
Baca juga : Melongok Geliat Pendidikan Vokasi di Kota Bandung
konvensional. Kalaupun bekerja di sektor konvensional, seperti pertanian, mereka ingin melakukannya dengan memasukkan unsur inovasi teknologi ke dalamnya.
Wiryanta berharap, kegiatan ini memberikan informasi kepada lembaga pendidikan vokasi mengenai trend perkembangan dan isu mengenai ketenagakerjaan di DIY. Di saat bersamaan, lembaga pendidikan vokasional juga dilatih dalam menjalin kemitraan dengan industri guna menghasilkan SDM yang unggul khususnya vokasi.
"Business Matching dilaksanakan untuk mendiseminasikan hasil analisis tim ekosistem kemitraan Yogyakarta serta isu dan kebijakan tentang penguatan ekosistem kemitraan vokasi dalam rangka menghasilkan SDM yang unggul DIY," terang dia.
Baca juga : SMKN 1 Balikpapan dan Politeknik Negeri Banjarmasin Jawara Kompetisi K3TAB 2023
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan 16 MoU baru antara 3 kampus konsorsium Ekosistem Kemitraan DIY dan DUDI.Tim Pakar dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia
Industri Kemendikbud Ristek, Dr. Dewi Yanti Liliana mengatakan, pihaknya ditugaskan untuk membentuk 20 konsursium Perguruan Tinggi Vokasi di seluruh Indonesia. Kegiatan Pelatihan Penguatan Ekosistem Kemitraan di DIY diikuti oleh 50 perwakilan Guru SMK, LKP dan LPK, serta perguruan tinggi vokasi di DIY.
"Nama programnya adalah penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis wilayah," papar dia.
Kepala Disnakertrans Provinsi DIY, Aria Nugrahadi, ST M.Eng mengatakan, sinergitas antara dunia pendidikan dengan dunia industri harus terus ditingkarkan agar semakin kuat. Pasalnya, penyiapan angkatan kerja tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
"Yang dipersiapkan untuk anak didik agar siap memasuki dunia kerja tidak hanya hard skill, tapi juga soft skill," terang dia. Pasalnya, saat ini dunia kerja mengalami banyak perubahan dan banyak pekerjaan baru, termasuk pekerjaan yang dilakukan secara remote.(Z-8)
Menurut Lestari, penting mengedepankan upaya membangun 'jembatan' antara kesehatan jiwa dan kesehatan otak dalam konteks sebuah kebijakan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
FORUM Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) merekomendasikan perlunya langkah tegas negara melalui revisi regulasi hingga pembentukan UU Anti-Intoleransi.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Hingga kuartal I 2025, investasi baru di sektor industri tekstil mencapai Rp5,40 triliun, menyerap 1.907 tenaga kerja tambahan, dan menjaga total lapangan kerja pada angka 3,76 juta orang.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved