Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HINGGA Mei 2024, terdapat 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia yang dikategorikan sebagai daerah berisiko tinggi transmisi polio. Hal ini pun menjadi fokus Kemenkes untuk melaksanakan imunisasi dalam rangka mencegah kejadian luar biasa (KLB).
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan Kemenko PMK akan melaksanakan Sub PIN Polio tahap satu di wilayah Papua pada 27 Mei mendatang dan ditargetkan selesai pada Juli 2024. Berbagai persiapan telah dilakukan bersama berbagai stakeholders terkait.
"Persiapan untuk pelaksanaan Sub PIN Papua sudah dimulai, antara lain vaksin sudah tiba di setiap provinsi di Papua, sudah dilaksanakan pertemuan advokasi dan sosialisasi dengan pimpinan daerah dan stakeholders terkait serta dilaksanakan pertemuan orientasi bagi petugas kesehatan (petugas imunisasi, sanitarian petugas farmasi, dan petugas promkes) dan dilakukan pendampingan penyusunan mikroplaning," ujar Prima saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta pada Selasa (21/5).
Baca juga : Kemenkes Catat Ada Transmisi Polio di 21 Provinsi
Adapun berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 29 Februari 2024, enam provinsi di Papua termasuk dalam 32 provinsi di Indonesia berkategori berisiko tinggi penularan virus. Virus ini umumnya masuk melalui mulut akibat tertelannya makanan atau air yang terkontaminasi polio.
Kemenkes melaporkan satu kasus VDPV2-n (virus polio yang diturunkan dari vaksin polio tipe 2) ditemukan di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada anak laki-laki berusia enam tahun pada 20 Februari 2024. Selain itu, kasus lain dilaporkan ditemukan di Asmat, Papua Selatan, serta Mimika dan Nabire, Papua Tengah.
Sementara itu, cakupan vaksin imunisasi dasar lengkap masih tergolong rendah di Papua. Untuk Provinsi Papua, misalnya, dari target cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 25% untuk Maret 2024 baru tercapai 11,6% pada periode tersebut.
Baca juga : 8,7 Juta Anak sudah Tuntas Diberi Vaksin Polio
"Pekan imunisasi itu terus kita kejar dan akan berlangsung selama dua minggu dengan menyasar 865.690 anak usia 0-7 tahun, sehingga kami berharap seluruh stakeholders dan lintas sektor bisa bergerak bersama dalam gencar melakukan imunisasi tersebut," jelas Prima.
Prima menjelaskan setelah proses Sub PIN Polio di Papua, pihaknya akan melanjutkan pemberian imunisasi tambahan polio di 27 provinsi terdiri dari Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepri, Sumsel, Lampung, DKI Jakarta, Banten, DIY (kecuali Kabupaten Sleman), Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, Maluku, dan Malut.
"Masih ada berbagai tantangan dari Kemenkes dan tenaga kesehatan dalam menghadapi serta merealisasikan capaian dari pelaksanaan Sub PIN Polio. Mulai ada resistensi masyarakat sehubungan dengan kekhawatiran terjadi reaksi efek samping hingga asumsi masyarakat mengenai pentingnya polio," ungkapnya.
Kasus polio nasional sejak akhir 2022 hingga dengan sekarang, dilaporkan terdapat 10 anak yang mengalami kelumpuhan disebabkan oleh virus itu. (Z-2)
Ingin si kecil tumbuh tinggi? Pastikan ia mendapat asupan nutrisi yang lengkap, cukup tidur, dan aktif bergerak.
Memperkenalkan MPASI terlalu dini akan meningkatkan risiko kontaminasi patogen. Sebaliknya, bila terlambat akan menyebabkan bayi tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan.
Sebanyak 822 pemudik mendapatkan pelayanan di pos kesehatan mudik, terdiri atas 672 usia dewasa, 102 anak, dan 48 lansia.
Isu kesehatan remaja ini isu krusial, bukan isu kaleng-kaleng. Penanganan kesehatan negeri ini jangan gagal fokus.
PEMERINTAH lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menarasikan wacana mendatangkan dokter asing ke negeri ini.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sangat gandrung menarasikan bahwa negeri ini kekurangan dokter.
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan dan konsumsi makanan bergizi juga menjadi langkah penting untuk pencegahan polio.
Vaksin polio adalah salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit polio, sebuah infeksi serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Vaksin polio tidak memiliki laporan KIPI atau kejadian setelah imunisasi serius.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Jika anak sudah terkena virus polio pasti mengalami lumpuh layu dan tidak bisa kembali normal lagi.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta melakukan sejumlah strategi untuk mengantisipasi terjadinya kasus polio di Ibukota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved