Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PANGGILAN haji memang serbamisteri. Yang sudah menunggu lama tak jadi berangkat, Yang tidak berencana malah dapat panggilan. Bahkan, yang sudah hampir berangkat pun, bisa jadi tak bisa berangkat karena belum dapat melakukan pelunasan.
Hal ini dialami Nenek Komalasari. Perempuan asal Karawang, Jawa Barat, ini masih belum percaya ia dipanggil untuk bertamu ke Baitullah. Pasalnya, ia nyaris tak bisa berangkat karena tak bisa melakukan pelunasan. "Masih enggak percaya," terang Komalasari.
Komalasari pun bercerita perjuangannya untuk sampai di tanah suci. Sembari berjalan menuju bus, ia berkisah bahwa ia hampir tak jadi berangkat. Salah satu alasannya yaitu ia tak bisa melunasi pembayaran sebelum batas waktu yang ditentukan.
Baca juga : KLHK Apresiasi Pelaku Usaha Lakukan Pengelolaan Air Limbah
"Saya ini bisa sampai di sini karena dibantu orang, A," terang Komalasari kepada Petugas Media Center Haji yang menemaninya menuju bus. Komalasari sempat sedih karena saat itu ia tak punya uang untuk melakukan pelunasan. Ia bahkan sudah mengikhlaskan jika tahun ini tak jadi bertamu ke tanah suci.
"Waktu tanggal pelunasan hampir habis, saya bilang, kalau lewat dari tanggal masih boleh, enggak? Eh, kata petugasnya enggak bisa kasih jaminan. Ya sudah saya pasrah," ujarnya.
"Saya berangkat ke sini lillahi taala saja," lanjutnya. Ternyata panggilan haji ke tanah suci benar-benar ada untuknya.
Baca juga : KLHK Resmikan Ekoparian Bintang Alam Teluk Jambe, Karawang
Ada orang baik. Pengasuh pesantren di daerahnya yang membantunya melunasi pembayaran. Komalasari mengaku dibantu Ummi Neng, pangasuh pesantren Al-Umm Karawang.
"Saya berterima kasih dan berdoa untuk Ummi Neng. Semoga kebaikannya dibalas oleh Allah SWT," ucapnya saat ditanya doa yang akan dipanjatkan saat sampai di tanah Haram.
Ia juga berdoa agar anak-anaknya di rumah senantiasa diberikan rezeki berlimpah dan kelak bisa menyusul ke tanah suci. (Z-2)
Bantua ini merupakan bentuk aspirasi kepada siswa-siswi Sekolah Dasar. Penyerahan Bantuan disaksikan oleh orangtua siswa.
MENJADIKAN Karawang, Jawa Barat, bukan hanya sebagai destinasi industri, melainkan juga sebagai masa depan hunian premium di timur Jakarta.
SEORANG mahasiswi berusia 19 tahun korban kekerasan seksual di Karawang, Jawa Barat, dipaksa menikah dengan pelaku yang juga adalah pamannya sendiri.
Bantuan yang diterima DLH Kabupaten Karawang tersebut terdiri dari 130 bibit pohon mangga dan 125 bibit pohon jambu.
Setelah melalui proses seleksi dan pengarahan, 45 siswa SMA/SMK dari 3 Kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang dan Karawang, diberangkatkan ke Dodik Rindam 3 Siliwangi.
Penyaluran hewan kurban tidak hanya memiliki nilai spiritual dan sosial, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved