Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Agus Suprapto memastikan bahwa nominal pembayaran iuran sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dalam layanan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) BPJS Kesehatan tidak akan sama atau bukan tarif singel. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan prinsip gotong royong sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai undang-undang.
“Iurannya pasti tidak akan sama, artinya yang kaya tetap harus bantu yang miskin, uji coba iuran juga belum ada. Tapi kedepan yang harus kita hitung adalah bagaimana kondisi keuangan saat ini, untuk menjaga likuiditasnya agar jangan sampai (BPJS) minus seperti yang dulu,” ujar Agus saat ditemui Media Indonesia di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta pada Jum’at (17/5).
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa penetapan nominal iuran sistem KRIS masih terus digodok dan didiskusikan bersama dengan pemerintah dan berbagai stakeholder terkait. Dikatakan bahwa pihaknya akan menetapkan iuran KRIS pada tahun depan sebelum penerapan dimulai pada 1 Juli 2025 sesuai amanat Perpres No.59 Tahun 2024.
Baca juga : Baru 1.053 Rumah Sakit yang Terapkan KRIS
“Tapi berapa jumlah penetapan iurannya itu masih akan ditentukan tahun depan. Kita sedang mengambil data-data yang dibutuhkan supaya hitungan aktualnya bisa akurat dan dapat bermanfaat sebaik-baiknya untuk masyarakat, karena BPJS ini bukan profit oriented sehingga dana yang dikumpulkan dari masyarakat harus dikembalikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Agus, prinsip gotong royong dalam BPJS harus terus dijalankan baik dengan sistem kelas yang masih berjalan saat ini maupun dengan sistem KRIS kedepan. Dikatakan bahwa melalui KRIS, Agus berharap agar ketimpangan fasilitas ruang inap perawatan yang ada di berbagai daerah bisa diatasi dengan adanya standarisasi.
“Bahwa masyarakat yang kaya membantu yang miskin, dan masyarakat yang sangat miskin dibiayai pemerintah. Disitu akan terjadi prinsip gotong royong. Lalu mengenai tarif KRIS, apakah nantinya diterapkan dalam bentuk single atau apapun itu, tapi menurut saya jika nantinya tarif diterapkan single, maka akan mengurangi prinsip gotong royong, padahal prinsip ini tidak boleh dihilangkan, harus dipegang,” ujarnya. (Dev/Z-7)
BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui sistem pembiayaan layanan kesehatan
MENTERI Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kesiapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk peserta BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan memastikan bahwa seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap bisa mengakses pelayanan, baik layanan administrasi kepesertaan JKN maupun layanan kesehatan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menegaskan BPJS Kesehatan tidak akan gagal bayar di tahun 2025.
JKN menjadi asa bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mengakses pelayanan di fasiltas kesehatan.
Pemerintah memastikan seluruh calon jemaah haji reguler dan petugas haji terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Nasional
Lestarikan gotong royong: Simak cara efektif menjaga semangat kebersamaan dan gotong royong di era modern. Bangun masyarakat yang solid dan harmonis! Klik sekarang.
Gotong Royong Sekolah: 3 Contoh Unik! Gotong royong sekolah? Temukan 3 contoh unik yang menginspirasi! Bangun kebersamaan, lingkungan belajar positif, dan semangat kolaborasi.
Survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 menunjukkan bahwa 75% penduduk Indonesia merasa penting untuk membantu orang lain, terutama dalam situasi darurat.
Kepedulian sosial itu sangat penting dan yang paling utama tidak boleh kehilangan empati terhadap warga dan masyarakat yang membutuhkan.
Masyarakat diharapkan mendukung program-program yang bermanfaat bagi kepentingan bersama. Ramadan juga mengajarkan untuk lebih peduli terhadap kondisi sosial di sekitar.
Gotong royong dilakukan untuk mencegah merebaknya nyamuk dan mengurangi risiko pohon tumbang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved