Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Purwita Wijaya Laksmi, menganjurkan orang lanjut usia (lansia) menghindari mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh, pada sore dan malam hari agar tidak mengompol saat tidur malam.
"Kafein merangsang berkemih, dianjurkan tidak konsumsi alkohol atau kafein pada sore atau malam hari," kata Purwita, dalam acara diskusi daring, Selasa (30/4).
Purwita menyampaikan, dalam sehari, sejak bangun tidur hingga menjelang tidur malam, umumnya orang buang air kecil empat sampai enam kali.
Baca juga : Sama-Sama Mengandung Kafein, Manakah yang Lebih Sehat Antara Kopi, Teh, dan Coklat ?
Namun, ia melanjutkan, orang yang kandung kemihnya terlalu aktif bisa buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari.
Purwita mengatakan, selain menghindari mengonsumsi minuman berkafein pada sore dan malam hari, mengompol bisa dicegah dengan mengatur konsumsi air putih.
Rata-rata kebutuhan cairan harian seseorang sekitar 30 centicubic (cc) per kilogram berat badan.
Baca juga : Sensitif Kafein? Anda Sebaiknya Pilih Teh
Purwita menyarankan konsumsi cairan kurang dari 20% dari kebutuhan pada sore dan malam hari agar tidak mengompol.
"Cukup untuk makan malam dan minum obat malam hari," katanya.
Purwita mengingatkan mengompol bukan kondisi yang wajar terjadi pada lansia.
Baca juga : Teh Pilihan Lebih Baik bagi yang Sensitif Efek Kafein
Menurut dia, lansia bisa mengompol antara lain karena efek samping obat dan demensia.
"Seiring bertambah usia, organ menua sehingga meningkatkan risiko mengompol. Perlu dicari tahu apa penyebabnya, ada faktor lain yang berkontribusi," kata Purwita.
Masalah mengompol pada orang lansia bisa diatasi setelah diketahui penyebabnya. Oleh karena itu, Purwita menganjurkan kejadian lansia mengompol disampaikan kepada dokter ketika berobat.
Baca juga : Mengompol pada Lansia bukan Hal Wajar
Jika penyebab lansia mengompol adalah efek samping obat, dokter akan menyarankan obat dikonsumsi pada pagi-siang hari jika bisa.
Pada perempuan, Purwita menjelaskan, mengompol bisa disebabkan oleh otot panggul yang melemah sehingga pasien bisa mengikuti terapi penguatan otot panggul dengan latihan kegel.
Sedangkan pada laki-laki, penyebab mengompol antara lain pembesaran kelenjar prostat, yang bisa diatasi dengan operasi.
Demensia juga bisa menyebabkan lansia tidak sadar ketika berkemih.
Dalam kondisi yang demikian, perawat atau keluarga yang merawat lansia dengan demensia bisa mengatur jadwal buang air kecil, misalnya setiap tiga sampai empat jam.
"Bisa ditawarkan buang air kecil setiap beberapa jam sekali atau pakai popok," pungkas Purwita. (Ant/Z-1)
Kedatangan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti siang ke RS Pratama Yogyakarta bertujuan untuk meninjau layanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit (RS) Pratama Yogyakarta.
Untuk memastikan kesehatan kelompok lansia, diperlukan peningkatan layanan kesehatan dasar, program kesehatan yang terintegrasi, dan pembangunan lingkungan yang ramah bagi lansia.
Lonjakan terbaru kasus covid-19 di sejumlah negara di Asia kembali menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang harus segera ditangani.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan program Sidaya untuk mengatasi masalah kesepian guna meningkatkan kualitas hidup lansia.
MENCIPTAKAN lingkungan inklusif, aman, dan mendukung kesehatan mental warga, khususnya para lansia, dinilai sangat penting. Ini dilakukan masyarakat Jepang.
Teh hitam merupakan salah satu jenis teh yang paling populer dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Berasal dari daun tanaman Camellia sinensis—sama seperti teh hijau dan teh oolong
BANYAK orang menikmati minuman berenergi karena dianggap memberikan tambahan energi secara cepat. Ada yang meminumnya untuk olahraga, hingga untuk begadang main bareng (mabar) gim
Metode CO2 menggunakan karbon dioksida di bawah tekanan tinggi untuk menghilangkan kafein tanpa menggunakan bahan kimia yang keras.
Kopi decaf alternatif bagi pencinta kafein, tetapi memiliki intoleransi pada lambung.
Kopi adalah salah satu minuman yang paling populer di dunia. Banyak orang menikmatinya untuk meningkatkan energi, menghilangkan rasa kantuk, atau sekadar menemani waktu santai.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kopi berkafein dalam jumlah sedang dapat mengurangi risiko terkena kanker kepala dan leher hingga 17%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved