Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GERAKAN Masyarakat Sehat (Germas) perlu ditingkatkan apalagi kasus demam berdarah (DBD) yang terus meroket tajam.
"Saya mengajak kepada seluruh stakeholder, khususnya Kementerian Kesehatan sebagai mitra kami, kita cari terobosan yang bisa benar-benar menjadi solusi untuk menghentikan atau mengurangi angka peningkatan DBD ini, dan juga mencegah adanya penambahan angka meninggal," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, Sabtu (27/4).
Masyarakat diharapkan mulai kembali menumbuhkah gaya hidup sehat di lingkungan masing-masing. Dengan begitu aktivitas membersihkan, menguras, serta menutup kembali dilakukan masyarakat sekitar secara gotong royong.
Baca juga : 3 Orang Meninggal Dunia, Kasus DBD di Kabupaten Garut Mencapai 1.133 Orang
"Gerakan masyarakat sehat di seluruh fasyankes, dan juga seluruh masyarakat kita berkolaborasi, tokoh-tokoh masyarakat juga kita ajak berkolaborasi, tokoh-tokoh agama untuk sama-sama bisa mencegah berkembangbiaknya nyamuk yang menjadi penyebab DBD ini," ujar dia
Selain itu, ia juga menyoroti stok darah di rumah sakit juga perlu ditingkatkan apalagi untuk penanganan pasien DBD di rumah sakit. Upaya penanganan di rumah sakit harus dilakukan dengan cepat supaya tidak terlambat penanganannya. Termasuk ketika ada kekurangan darah trombosit, maka harus sudah ada stok untuk donor darahnya.
"Beberapa kasus yang saya temukan, antara lain, adalah stok darah trombosit, beberapa kasus pasien atau rumah sakit sulit untuk mendapatkan stok trombosit karena memang kekurangan. Ini akhirnya membuat pasien (DBD) agak drop. Sehingga ketersediaan trombosit ini perlu ditingkatkan," ungkapnya.
Baca juga : Kasus DBD di Banyumas Masih Tinggi, Ada 5 Pasien Meninggal Dunia
Faktor lain yang menjadi perhatiannya adalah soal perubahan iklim. Saat ini, masuk masa pancaroba yang sangat panjang, sehingga nyamuk berkembang biak dengan cepat di masa-masa ini. Jadi, lanjutnya, perubahan iklim ini harus menjadi perhatian semua pihak, kewaspadaan harus ditingkatkan. Menurutnya, saat ini Kemenkes dengan beberapa upaya yang sudah dilakukan perlu ditingkatkan.
"Artinya beberapa upaya sudah dilakukan Kemenkes, (namun) harus ada terobosan yang lebih signifikan lagi untuk bisa menghentikan dengan segera lonjakan angka pasien DBD, khusus harus menekan semaksimal mungkin angka meninggal yang disebabkan oleh DBD," pungkasnya.
Diketahui pada minggu ke 16 tahun ini, jumlah kasus DBD sebanyak 76.132 kasus dengan angka kematian mencapai 540 kasus. (Iam/Z-7)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah masih menghadapi tantangan serius. Data Riskesdas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PHBS nasional belum mencapai 50%
Tanda ucapan apresiasi kepada Enesis Group yang telah mendukung terselenggaranya Germas Award 2023 diberikan kepada Chief HR, Legal, PR & RA Office Enesis Group, Bambang Cahyono.
Dari hasil kunjungan diketahui sebagian lahan pertanian mengalami kekeringan yang cukup panjang yang tidak pernah terjadi selama kurun waktu 10 tahun terakhir
KAO Indonesia berkolaborasi dengan Kemenkes RI dan Kemendikbudristek RI untuk mendukung Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Kampanye Sekolah Sehat (KSS).
Gerak jalan ini di mulai dari titik halaman Kantor Kemenko PMK hingga mengelilingi kawasan tugu Monas 2 km lebih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved