Komisi IV DPR RI Apresiasi Program Gernas El Nino dan IP400 di Klaten 

Media Indonesia
17/11/2023 00:23
Komisi IV DPR RI Apresiasi Program Gernas El Nino dan IP400 di Klaten 
(DPR/IST)

ROMBONGAN Anggota Komisi IV DPR RI bersama Kementan mengunjungi langsung salah satu daerah yang terdampak kekeringan akibat El Nino di Desa Tlingsing Kecamatan Cawas Klaten Jawa Tengah. Ketua rombongan Komisi IV DPR RI Budhy Setyawan menyampaikan tujuan kunjungan kali ini selain untuk melihat langsung dampak dari El Nino, juga mendengarkan aspirasi petani di Desa tersebut. 

Dari hasil kunjungan diketahui sebagian lahan pertanian mengalami kekeringan yang cukup panjang yang tidak pernah terjadi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sehingga butuh penanganan segera. Budhy pun mengapresiasi langkah Gernas dan program IP 400 yang dilakukan Kementan ini terbukti dari data terjadi peningkatan produksi beras walau sempat terdampak El Nino. 

Selain itu Budhy juga mencatat permasalahan yang ada seperti perbaikan jaringan irigasi, permintaan sumur pompa, benih padi super genjah, dan pupuk subsidi akan dijadikan prioritas dan diperjuangankan di parlemen. "Kami komisi IV bersama Kementan sudah mengalokasikan bantuan untuk perluasan dan peningkatan indeks pertanaman padi dan gernas El Nino," ujar Budhy kepada petani yang hadir. 

Baca juga: Masih Ada Pengaruh El Nino, Intensitas Hujan di Sejumlah Wilayah Bakal Lebih Rendah

Budhy menambahkan Komisi IV DPR RI saat ini juga telah menyetujui penambahan anggaran untuk Kementan sebesar Rp5,8 T sebagai bentuk perlindungan terhadap petani dan upaya dukungan dalam peningkatan produksi padi nasional. 

Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh Komisi IV DPR RI dan Kementan selama ini terutama saat El Nino seperti sekarang. Saat ini di daerah yang terdampak El Nino seluas 430 ha dan puso 29 ha dari 31.000 hektare luas baku sawah.
  
Sri mengapresiasi langkah cepat Kementan untuk mencegah meluasnya dampak El Nino di daerahnya. Kementan mengalokasi bantuan dari dampaknya El Nino seluas 5.247 ha dan sudah terealisasi 1.799 ha di 18 kecamatan.
 
"Bersyukur alhamdulilah walau terdampak El Nino Kabupaten Klaten masih tetap surplus beras," tuturnya. Berdasarkan  data BPS (angka sementara) tahun 2023 Klaten memproduksi 204.558 ton beras meningkat 10.140 ton dibandingkan tahun 2022 sebesar 194.418 ton.

Baca juga: Kenaikan Suhu Laut Cina Selatan Sebabkan Cuaca Ekstrem di Tanah Air

Sri berharap kedepan Komisi IV DPR RI dan Kementan tetap mendukung Klaten sebagai Sentra padi nasional dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Klaten melalui bidang pertanian.

Ditempat yang sama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi menyampaikan bahwa Kabupaten Klaten dengan slogan Klaten Bersinar telah dibuktikan dengan inovasinya dalam memacu produksi padi. "Klaten telah berhasil bertanam padi pola IP400 empat kali tanam empat kali panen setahun seluas 10.000 hektare dari luas baku sawah sekitar 30.009 hektare," jelasnya.

Dalam tinjauan kali ini melihat lokasi dampak El Nino yang terlihat sangat kering 100-an hektare tetapi total di Klaten dari luas baku sawah seluas 30 ribu hektare ada 450 hektare yang kena kekeringan. "Kenapa kering? Karena mengandalkan saluran air dari Wonogiri waduk Gajah Mungkur yang kering sehingga berakibat tidak ada aliran ke sini," jelasnya. "Ini bukan puso, tetapi ini setelah panen dibera nunggu air," tambah Suwandi.

Suwandi menyampaikan setelah panen di bulan September lalu dan segera tanam setelah turun hujan bulan Desember. Lebih jauh ia menyampaikan bahwa hal ini sudah terkompensasikan lebih dari 2.000 hektare penambahan tanam untuk mengurangi penurunan produksi.

Pemerintah akan mendukung penerapan pola IP400 dengan memberikan varietas genjah, saluran air yang baik, mekanisasi ini salah satu contoh yang bagus dalam rangka inovasi varietas padi Rojo Lele Srinuk, wangi dan umur nya lebih pendek.

Sesuai dengan kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seluruh jajaran Kementan diminta untuk menggenjot produksi padi dan jagung dengan berbagai upaya upaya baik di lahan sawah, lahan kering,tadah hujan maupun di rawa-rawa dan saat ini harus dikejar masa tanamnya. (RO/S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie
Berita Lainnya