Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANYAK orang yang salah dalam memahami konsep penggunaan sunscreen atau tabir surya yang menyebabkan perlindungan kulit kurang optimal.
"Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mengabaikan perlunya pengulangan penggunaan sunscreen setiap beberapa jam," kata Kepala Dokter sekaligus Co Founder Privee Clinic Almod Wibowo.
Ia menjelaskan tabir surya biasanya memiliki tanda SPF (Sun Protection Factor) yang menunjukkan seberapa lama kulit bisa terlindungi dari paparan sinar matahari sebelum terbakar.
Baca juga : Ingin Beli Tabir Surya? Perhatikan Kandungan SPF-nya
"Kalau SPF 15 misalnya, itu kan cepet banget ya dibakar matahari, karena ibaratnya kita isi bensi cuma sedikit nih. SPF 15 tuh cuma tahan sekitar satu setengah jam di kulit. Nah, orang merasa udah diolesin sunscreen dengan SPF bisa bebas seharian tanpa SPF tambahan," kata Almond, dikutip Rabu (24/4).
Lebih lanjut, Almond menjelaskan ada kesalahpahaman bahwa menggunakan sunscreen dengan SPF tinggi membuatnya tahan sepanjang hari.
Hal tersebut tidak benar. Setiap satu setengah hingga dua jam, sunscreen perlu diaplikasikan ulang untuk mempertahankan perlindungannya.
Baca juga : Tips Memilih Produk Suncreen untuk Badan dan wajah
Meski demikian, pemilihan SPF yang tepat juga menjadi hal penting. Misalnya, untuk aktivitas dalam ruangan yang jarang terkena sinar matahari, SPF 40 atau 50 sudah cukup. Namun, untuk aktivitas di luar ruangan yang terus terkena sinar matahari, mungkin perlu SPF yang lebih tinggi.
Perlu diingat pula bahwa tabir surya dengan SPF tinggi biasanya mengandung bahan dasar minyak atau oil, yang dapat menyebabkan komedo. Oleh karena itu, penting untuk memilih sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.
"Persoalannya biasanya yang SPF tinggi itu bahan baku utama pembentuknya adalah oil atau minyak, yang bisa menyebabkan komedo. Biasanya dilemanya di situ saat memilih sunscreen. Kita idealnya, mau angka SPF yang sesuai di kulit kita dengan ketahanan yang sesuai, karena tiap merek beda-beda, biasanya itu konsultasi dengan dokter," ujarnya.
Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa ada jenis sunscreen yang tahan air dan ada tidak. Jika menggunakan sunscreen yang tidak tahan air saat berkeringat, perlindungan kulitnya juga akan hilang, sehingga konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas. (Ant/Z-1)
Sunscreen menjadi perlindungan utama untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang, terutama saat menghadapi paparan sinar matahari dan faktor lingkungan lainnya.
Perlindungan kulit dari sinar matahari tidak hanya penting saat beraktivitas di luar ruangan, tapi juga di dalam rumah.
Tidak mengandung alkohol, Paraben, dan Non-Comedogenic, serta tidak meninggalkan white cast, juga jadi salah satu pertimbangan saat membeli sunscreen.
Tetapi, saat berjemur, jangan lupa menggunakan Sunscreen.
Paparan berlebih terhadap sinar UV dapat menimbulkan masalah kulit di kemudian hari. Karena itu, penting bagi orang tua memberikan perlindungan terbaik dengan skincare anak yang tepat.
SAMA halnya dengan orang dewasa, setelah si kecil memakai tabir surya atau sunscreen, sebaiknya sunscreen tersebut dibersihkan hingga benar-benar bersih.
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
Perasaan kecewa adalah hal yang sangat manusiawi ketika harapan tidak sejalan dengan kenyataan. Misalnya, saat melihat keberhasilan teman-teman sebaya.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Untuk membuat daging lebih empuk, disarankan daging diberikan pengempuk alami sebelum dimasak sehingga akan membuat daging lebih empuk dan proses pemasakan lebih cepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved