Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DOKTER spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Permata Dalima Serpong, Surya Ulhaq, menyarankan pasien yang memiliki masalah ginjal untuk berkonsultasi terlebih dulu pada dokter terkait sebelum meminum obat antimabuk selama perjalanan mudik.
"Sebaiknya periksa terlebih dahulu kondisinya sedang dalam fase yang mana sebelum konsumsi obatnya ya," kata Surya, dikutip Rabu (10/4).
Menanggapi aturan penderita ginjal meminum obat antimabuk, Surya menuturkan baik pasien maupun dokter harus sama-sama mengetahui sejauh mana kesiapan kondisi pasien mengikuti perjalanan mudik.
Baca juga : Pemudik Diingatkan Cukupi Konsumsi Cairan di Perjalanan
Pemeriksaan yang dilakukan sebelum keberangkatan tersebut bertujuan agar penderita penyakit ginjal dapat sampai ke tujuan dalam keadaan sehat dan tidak mengalami perburukan gejala selama berada di jalan.
Sebagai antisipasi meminum obat antimabuk, Surya meminta penderita untuk memeriksakan tingkat urine dan kadar kreatinin yang ada dalam ginjal. Termasuk mengonsultasikan tindakan apa saja yang mesti diambil jika pasien dengan cuci darah drop sewaktu-waktu.
Periksakan terlebih dahulu dalam fase yg mana kan ada gagal ginjal kronis yg sudah rutin cuci darah atau memang dalam tahap yang harus cuci darah atau konsumsi obat tutin untuk jaga fungsi ginjalnya.
Baca juga : H-2 Lebaran, 950 Ribu Orang Mudik Pakai Angkutan Umum
Di sisi lain, sebagai bentuk pencegahan perburukan akibat obat antimabuk, Surya meminta anggota keluarga sudah mencari tahu fasilitas kesehatan mana saja yang berdiri di sepanjang rute perjalanan yang dilewati beserta bentuk layanan medis yang dapat diberikan oleh tenaga medis.
Meski demikian, ia mengatakan obat antimabuk yang hanya dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu kemungkinan tidak memberikan dampak yang signifikan bagi penderita penyakit ginjal.
"Untuk obat-obatan seperti antimabuk, kalau kita lihat tidak dikonsumsi secara rutin kan, itu hanya untuk sesaat saja, kalau diminum sekali saat mabuk perjalanan tidak masalah. Tapi kalau fungsi ginjal sedang abnormal atau ada gangguan harus dihindari dulu," kata Surya.
Baca juga : Waspadai Penularan Penyakit HFMD dan DBD Selama Lebaran dan Arus Balik
Sementara itu, terkait dengan pembawaan obat-obatan pribadi, Surya mengingatkan masyarakat untuk membawa obat-obatan seperlunya dan disesuaikan dengan kebutuhan pribadi masing-masing.
Sejumlah obat-obatan darurat yang ia maksud untuk disediakan selama perjalanan adalah obat antimabuk perjalanan, obat flu, obat sakit kepala, obat diare, perlengkapan P3K, hingga suplemen dan obat-obatan khusus lainnya yang diresepkan dokter pada penderita komorbid.
"Peluang terjadinya masalah kesehatan menjadi tinggi karena perubahan suhu lingkungan dan waktu istirahat yang berkurang, dengan membawa obat-obatan darurat, itu merupakan salah satu bentuk antisipasi dari perlengkapan penting yang dibawa saat mudik," pungkas Surya. (Ant/Z-1)
Budi mengatakan, ada lebih dari 900 barang yang dilaporkan oleh para penyelenggara negara itu. Total barang ditaksir lebih dari lima ratus jura rupiah.
Ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal berpotensi terjadi sepanjang 2025, akibat ketidakpastian ekonomi global.
DIREKTUR Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan bahwa penyebab utama dari kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok disebabkan karena meningkatnya jumlah kendaraan
Selama angkutan Lebaran 2025, Pelni juga menyediakan total 12.750 tiket gratis untuk arus mudik dan arus balik.
Jenama produk kecantikan di bawah naungan ParagonCorp, Oh My Glam (OMG) sukses menggelar Program Mudik Gratis pada Lebaran lalu.
Menhub Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 (21 Maret - 11 April 2025) tercatat mengalami kenaikan 8,5%
Seperti banyak fungsi tubuh lainnya, kemampuan ginjal cenderung berkurang seiring bertambahnya usia, yang dapat meningkatkan risiko munculnya beberapa kondisi kesehatan.
Kondisi tersebut menyebabkan racun dan cairan berbahaya tetap berada di dalam tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
Tanpa pemahaman takaran hingga pengujian atau riset yang jelas terutama terkait efek sampingnya dalam kandungan air rebusan itu justru berisiko merusak bagi ginjal.
Biasanya pendonor ginjal ini dinilai sebagai orang yang sadar akan kesehatan karena harus melewati skrining yang jauh lebih kuat.
Pasien gagal ginjal yang ideal untuk dilakukan transplantasi justru yang baru dilakukan dialisis, sekurangnya dari satu tahun.
TRANSPLANTASI ginjal kini diakui sebagai terapi pilihan utama bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved