Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INFOBANK Media Group menobatkan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti sebagai “The Most Reputable CEO in Digital Space 2024”. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Ghufron dalam memimpin BPJS Kesehatan menjadi lembaga yang sukses dalam memberikan pelayanan publik berbasis digital dengan hasil memuaskan. Menanggapi apresiasi tersebut, Ghufron pun mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan persembahan bagi masyarakat dan seluruh Duta BPJS Kesehatan yang telah berkontribusi mendukung penyelenggaraan JKN di Indonesia.
“Anugerah ini merupakan buah dari upaya besar yang telah dilakukan BPJS Kesehatan dalam transformasi mutu layanan kepada peserta JKN, sehingga dapat memberikan jaminan kesehatan dengan inovasi digital dan standar yang sangat memuaskan bagi masyarakat,” ungkap Ghufron saat menerima penghargaan tersebut dalam acara Pengakuan The Best CEO in Digital Brand 2024 & 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024 di Jakarta, Senin (01/04).
Ghufron menambahkan, prestasi tersebut tidak akan tercapai tanpa kerja keras dari seluruh Duta BPJS Kesehatan yang selalu berupaya secara maksimal dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN. Ia juga mengatakan bahwa ekosistem Program JKN sangatlah luas, tidak terbatas pada bidang kesehatan saja, melainkan juga di bidang finansial, teknologi informasi, pelayanan, dan sebagainya. Untuk itu, BPJS Kesehatan berupaya mendorong seluruh pihak untuk bersama-sama menciptakan inovasi yang bervariasi untuk mendukung penyelenggaraan Program JKN.
Baca juga : Kendala Pembayaran Tunggakan JKN: Solusi Konkrit Diperlukan
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta JKN, bahkan hingga ke pelosok negeri. Kami akan terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan memberikan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Ghufron juga menuturkan bahwa pihaknya terus mengembangkan teknologi informasi untuk memperluas dan mempermudah akses layanan bagi peserta JKN. Dari sisi kemudahan administrasi, ada layanan administrasi non tatap muka berbasis digital seperti Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Adminsitrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165. Di sisi pelayanan, BPJS Kesehatan lebih dulu telah memanfaatkan teknologi dalam memberikan layanan bagi peserta. Misalnya, pada Aplikasi Mobile JKN ada fitur-fitur berupa telekonsultasi, skrining riwayat kesehatan, antrean online, hingga fitur i-Care JKN.
“Berbagi inovasi tersebut kami kembangkan berdasarkan customer journey, sehingga harapannya bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat di lapangan. Kami juga berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, asosiasi profesi, dan para pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga peserta JKN bisa terlayani dengan kian baik dan memuaskan,” kata Ghufron.
Sementara itu, Editor in Chief Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto menyampaikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan atas keberhasilannya menciptakan ekosistem digital dalam Program JKN, dengan tetap mengedepankan kepuasan publik. Menurutnya, di era revolusi industri 5.0 sekarang, di samping melakukan pengembangan layanan digital, para pemimpin perusahaan juga dituntut untuk jeli dalam merumuskan kembali arah visi dan strategi bisnisnya.
Sebagai informasi tambahan, dalam acara tersebut, Ghufron bersama sejumlah pimpinan perusahaan dan lembaga, juga tampil di panggung untuk menerima buku yang dirilis oleh Duta Besar Swiss, Muliaman D. Hadad yang berjudul "Diplomasi Ekonomi dari Pendidikan Vokasi hingga Provokasi Sawit". (Z-7)
Ikang Fawzi membagikan pengalamannya mendaftar ulang BPJS Kesehatan lewat unggahan akun Instagramnya @ikangfawzi. Ikang bercerita dirinya antre sejak jam 9 pagi hingga jam 3 sore
pada tahun 2014 jumlah peserta JKN tercatat berada di angka 114 juta jiwa. Per 10 Mei 2024, jumlahnya melesat menjadi lebih dari 271,2 juta jiwa
Indonesia butuh tabel mortalitas yang sesuai dengan karakteristik masyarakat. Program JKN dengan cakupan luas menghasilkan data yang besar dalam pembentukan tabel mortalitas
"Dulu, sebelum 2021, collection rate kurang dari 70%, tahun 2022 sebesar 99%, tahun ini per Agustus 2023 sudah 95%-an. Kita upayakan untuk bisa naik," kata Ghufron.
Ia juga menegaskan pentingnya tata nilai integritas, kolaborasi, pelayanan prima, dan inovatif (Inisiatif) dalam mewujudkan layanan JKN yang humanis dan berkelanjutan.
KETUA Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Abdul Kadir, menegaskan bahwa capaian kinerja BPJS Kesehatan pada tahun 2024 menjadi titik penting dalam perjalanan Program JKN menuju fase maturitas.
Jumlah peserta JKN di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) hampir mencapai 100 persen, tetapi hingga hingga Juni 2025, sekitar 20 persen warga yang saat ini tidak bisa berobat akibat nonaktif
BPJS Kesehatan meluncurkan Open Call for Research Proposal Tahun 2025 pada Senin (16/6) di Jakarta.
BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui sistem pembiayaan layanan kesehatan
MENTERI Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kesiapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk peserta BPJS Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved