Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KEJADIAN jemaah haji hilang selalu terjadi di tiap musim haji. Guna meminimalkan jemaah yang hilang, Kementerian Agama (Kemenag) mengembangkan teknologi digital untuk mencari jemaah haji yang hilang.
Untuk pengembangan teknologi ini, Kemenag menggandeng pakar teknologi informasi yang bermukim di Singapura dan pernah dipuji Presiden Joko Widodo, Ainun Nadjib.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat penutupan Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) , Rabu (27/3) mengatakan Kemenag ingin mengadaptasi dengan proses transformasi digital di Arab Saudi.
Baca juga : Menag Minta Forum Mudzakarah Dapat Membahas Tuntas Terkait Istitha’ah
"Ketika kita menemukan jamaah yang tersesat sebagian besar lansia, sehingga petugas utamanya linjam (perlindungan jemaah) yang paling repot mencari jemaah (yang hilang tersebut),"" ungkap Menag saat penutupan Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Rabu (27/3).
Gus Men, sapaan akrab Menag, mengatakan di mana tempat berpotensi terjadi jamaah hilang baik di Mekkah, saat wukuf atau di Madinah.
Gus Men melanjutkan saat ini Kemenag sedang mengembangkan platform digital untuk bisa mencari jamaah yang hilang dengan lebih cepat. "Kami pas di Saudi sudah siap memberikan bantuan teknologi," ujar Gus Men.
Baca juga : Menag Yaqut: Masa Tinggal Jemaah Haji akan Dipersingkat
Menurut Gus Men Kemenag menggunakan platform bersama pakar teknologi informasi Ainun Nadjib. "Saya minta saudara Ainun mengembabgkan aplikasi yang berbasis pada jemaah. Karena aplikasi ini berbasis jemaah, berbeda dengan yang sekarang yang berbasis pada petugas," imbuhnya.
Gus Men menambahkan selain mencari jemaah yang hilang, pembuatan aplikasi tersebut juga lantaran Kemenag belum punya platform mengenai apa yang terjadi pada jemaah, semisal ada masalah konsumsi maka petugas bisa dengan cepat melakukan tindakan.
"Kita masih ingat kejadian musdalifah, itu bisa diantisipasi dengan cepat," ujarnya.
Baca juga : 77 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat, 1 Jemaah Belum Ditemukan
Pada musim haji tahun lalu, saat berada di Muzdalifah dan hendak menuju Mina, ribuan jemaah haji terlantar masih menunggu bus jemputan.
Menurut Menag, nantinya ketika aplikasi jadi para petugas haji harus bisa menguasai aplikasi tersebut.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) Kolonel Laut Harun Ar Rasyid mengatakan berkaca pada tahun lalu pihaknya harus menyusuri seluruh rumah sakit dan setiap sudut kota untuk mencari jemaah yang hilang. Pihaknya, kata dia, terus mencari hingga hari terakhir kepulangan.
"Hingga saat ini satu jemaah yang hilang belum ditemukan. Meski keluarga jemaah sudah mengikhlaskan tapi kami masih belum puas, " ujarnya. (Z-3)
Mengusung tema Fawntastic World, Fawna memperkenalkan berbagai fitur terbaru untuk mempermudah perawatan hewan serta memperkuat komunitas pecinta satwa di Tanah Air.
First Mate akan merancang, memproduksi, dan membagikan konten tentang bahasa dan budaya Korea melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Aplikasi ini menjadi jembatan antara teknologi finansial dan kebutuhan nyata para trader di Indonesia karena mudah diakses, transparan, dan terpercaya.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Hingga hari ini, jemaah Debarkasi Padang yang wafat di tanah suci berjumlah 13 orang, 9 diantaranya jemaah Sumbar dan 4 jemaah Bengkulu. Satu diantaranya wafat di pesawat.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Arrasyid, mengungkapkan ada tiga jemaah haji yang hilang.
RATUSAN jemaah haji asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang sempat sempat tertahan di Kota Medan pada Sabtu (21/6), telah tiba di Asrama Haji Surabaya.
Peristiwa ancaman bom pada Saudi Airlines terjadi pada Selasa (17/6) dan Sabtu (21/6). Kedua pesawat yang sama-sama mengangkut jemaah haji itu sama-sama mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Berdasarkan informasi sementara, pesawat mendapatkan ancaman bom dari orang tidak dikenal sehingga mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Puluhan rombongan jemaah haji asal Kota Semarang dan Kendal mulai berdatangan di Islamic Center Semarang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved