Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
BUDAYA menulis perlu digaungkan kepada generasi muda khususnya pada lingkungan perguruan tinggi sedari dini. Dengan menanamkan budaya menulis sejak awal, generasi muda akan memiliki kebiasaan menyampaikan pendapat secara sistematis.
"Menulis juga bisa merangsang kreativitas. Dengan menulis, maka akan memunculkan ide-ide segar," ungkap pegiat literasi Ahmad Junaedi Karso, dalam keterangannya, hari ini.
Menurut dia, ada beberapa cara menumbuhkembangkan kompetensi menulis. Di antaranya ialah, memperbanyak kosakata dengan membiasakan membaca.
Baca juga : Mendorong Literasi dengan Kebiasaan Menulis Tangan
"Kemudian, membuat garis-garis besar tulisan, serta rangsang diri kita melalui kegiatan perlombaan, ekstrakurikuler, dan juga rajin mengirim tulisan ke media massa," terang dosen tetap Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tersebut.
Salah satu peraih S3 termuda ini mengakui beberapa cara tersebut dia lakukan sejak duduk di bangku kuliah. Baginya, budaya menulis ialah suatu rangkaian proses pendidikan dan belajar yang merupakan prioritas dalam hidupnya.
"Hidup tanpa ilmu, kita tidak akan berarti apa-apa. Pada ajaran Islam juga dijelaskan bahwa belajar atau menuntut ilmu merupakan kewajiban agar kita berakal," ungkap Ahmad yang pernah menjadi manajer terbaik mewakili Primkoppol Denmbaes Polri tingkat nasional di era Presiden SBY pada 2008 lalu.
Baca juga : Susun Buku Ajar, Kalangan Dosen Diminta Perkaya Referensi dan Himpun Data
Sebagai salah satu prestasinya, anak dari pasangan H Karso (almarhum) dan Hj Huyiroh ini mengatakan, sudah menulis 25 buku dengan bersertifikat HAKI (hak kekayaan intelektual) dengan judul berbeda.
Dalam dua tahun terakhir, suami dari Anisah dan ayah dari empat anak tersebut, bahkan menelurkan puluhan karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional dan internasional.
"Sudah saatnya generasi muda kita membangkitkan literasi untuk mengubah dunia," pungkas dosen kelahiran Indramayu, 20 September 1975, tersebut. (S-2)
Literasi keuangan bukan hanya penting di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di daerah-daerah.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Upaya ini merupakan langkah UI meningkatkan kualitas pendidikan yang bertaraf internasional yang pada ujungnya meningkatkan revenue bagi universitas.
SEORANG dosen di Kabupaten Sumba Barat Daya tewas di tempat setelah ditabrak mobil Suzuki APV di Jalan Raya Simpang SMPN 1 Wewewa Tengah, Desa Gollu Sapi, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Program ini merupakan rangkaian Dospulkam tahap kedua yang disambut antusias oleh para pelaku usaha, khususnya penggiat bisnis makanan daring.
Dalam kegiatan ini dosen dan mahasiswa UMB tidak hanya menyampaikan materi edukatif mengenai energi terbarukan, tetapi juga mengadakan workshop instalasi panel surya.
Permainan dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar, motorik halus, kognitif, dan emosi pada anak usia dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved