Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PT Smart Cakrawala Aviation (Smart Aviation) adalah sebuah perusahaan jasa angkutan udara niaga tidak berjadwal. Perusahaan ini memperkokoh perannya dalam mendukung ekosistem penerbangan di Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat, perusahaan itu terus berinovasi dan menyediakan layanan berkualitas guna mendukung pemerintah dan masyarakat terluar di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada 2016 oleh Pongky Majaya. Smart Aviation telah menjadi salah satu pelopor dalam industri penerbangan Indonesia.
Baca juga : 15 Bandara AP1 Layani 5,5 Juta Penumpang pada Januari
Dengan berbagai sertifikasi dan fasilitas, termasuk bandara khusus di Singkawang, Kalimantan Barat, serta hanggar di beberapa lokasi strategis di Kalimantan, Papua, dan Sumatra, Smart Aviation telah mengukuhkan diri sebagai pemain utama dalam industri ini.
Dibangun di atas fondasi teknologi dan inovasi, Smart Aviation telah memperluas cakupan layanannya dari sekadar jasa angkutan udara menjadi penyedia solusi modifikasi cuaca.
Melalui divisi khusus, perusahaan ini telah berhasil melakukan proyek-proyek penting seperti penanggulangan banjir di Jakarta dan Semarang, serta survei udara karbon untuk mengukur dampak lingkungan.
Baca juga : BBN Airlines Indonesia Tambah 4 Armada Boeing 737
"Tahun ini, proyek yang sedang dilakukan adalah ikut serta dalam penanggulangan banjir di Demak," ungkap General Manager Smart Aviation Sonia Erlyn Nasution, Selasa (20/2).
Namun, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini masih berdasarkan penunjukan langsung, menunggu instruksi langsung dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam proses penanganannya.
Untuk, saat ini, selama 8 tahun beroperasi, Smart Aviation sudah memiliki armada yang terdiri dari berbagai jenis pesawat, termasuk Caravan, Pilatus PC-6, Cessna 172, dan Helikopter EC130 T2/H130 T2. Semua jenis pesawat ini telah tersertifikasi dan siap melayani kebutuhan penerbangan di seluruh Indonesia.
Baca juga : Bandara Lombok Tambah Rute Penerbangan Internasional ke Kuala Lumpur
Dengan kapasitas 12 orang atau 1,25 ton barang, pesawat itu dibeli dengan harga mulai dari US$3,75 juta hingga US$9,80 juta secara cash atau tunai.
Saat ini, Cakrawala Aviation hanya beroperasi di sekitar wilayah Papua dan Kalimantan. Hal itu sesuai dengan visi misi mereka yaitu menyatakan komitmennya untuk terus memberikan kontribusi positif bagi penerbangan Indonesia khususnya bagi pemerintah dan masyarakat terluar.
Sonia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan dampak yang lebih besar dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga : Abu Vulkanik Masuk Bandara, Penerbangan Kupang-Larantuka Tutup Sementara
"Komitmen ini tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang memberikan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa dengan inovasi dan kerja sama, kita dapat mencapai atmosfer penerbangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk semua," ujar Pongky Majaya, Jakarta, Selasa (20/2)
Sejak awal hingga kini, pesawat tersebut digunakan perusahaan untuk mendukung pemerintahan, membantu masyarakat yang tinggal di daerah terluar melalui servis seperti charter flight untuk untuk kegiatan aerial survey, aerial photography ataupun air patrol, mengangkut kargo dan penumpang, VIP Charter dan juga memiliki approved maintenance organization (AMO) dan yang terbaru adalah teknik modifikasi cuaca (TMC).
Di samping itu, Sonia menambahkan komitmen perusahaan bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Dengan kerja sama dan inovasi, Smart Aviation yakin dapat menciptakan atmosfer penerbangan yang inklusif dan berkelanjutan untuk semua.
Baca juga : Gunung Lewotobi Meletus, Wings Air Tutup Sementara Penerbangan ke Maumere
Dengan berbagai pencapaian dan inisiatif yang dilakukan, Smart Aviation siap menjelajahi masa depan penerbangan yang lebih cerah dan memberikan dampak positif bagi Indonesia. (Z-1)
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Rute ini akan mulai beroperasi pada 23 Juli 2025 mendatang dan diharapkan menjadi pendorong baru sektor pariwisata dan perekonomian di kedua wilayah.
Letusan Gunung Ile Lewotolok mengakibatkan pesawat Wings Air IW1995 rute Kupang-Lewoleba menunda penerbangan.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi kesigapan seluruh personel yang terlibat dalam penggagalan itu.
Menurut Ronald, BIJB telah siap secara infrastruktur dan dukungan konektivitas jalan tol seperti Tol Cipali dan Cisumdawu yang memudahkan akses dari berbagai wilayah
BHS juga menyoroti fenomena turbulensi angin pantai yang membentur pegunungan di sisi utara bandara berisiko pada proses lepas landas pesawat.
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI, Maman Immanul Haq, menegaskan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memiliki potensi besar untuk bertransformasi menjadi syarikah haji
Pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved