Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) menyerahkan bantuan kepada korban terdampak banjir di Demak, Kudus, dan Grobogan, Jawa Tengah.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, berharap bantuan korban banjir dapat mempercepat penanganan terhadap para korban. Pihaknya juga telah melakukan pemetaan kebutuhan dan pembagian tugas sehingga bantuan dapat diberikan secara merata dan tepat sasaran.
"Kita sudah memetakan kebutuhan dan daerah-daerah terdampak. Kita (Kemenag, BAZNAS, dan LAZ) juga membagi tugas, sehingga masyarakat terbantu secara merata dan tepat sasaran," ujar Waryono melalui keterangan tertulis, Minggu (18/2).
Baca juga : Didukung Baznas dan LAZ, Kemenag Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Jateng
Dari hasil pemetaan, empat kebutuhan masyarakat yang mendesak adalah pangan, pakaian, air bersih, dan obat-obatan. Bantuan pangan yang diberikan meliputi 20 ton beras, serta berbagai jenis lauk, misalnya: telur, sarden, kornet, abon, mie instan, rendang, dan sosis.
Untuk kebutuhan pakaian, lanjut Waryono, bantuan akan diberikan dalam bentuk perangkat salat (50 kodi), sarung (50 kodi), kaos (30 kodi), mukena (40 kodi), pembalut (200 bal), pakaian dalam dewasa perempuan (100 lusin), dan 200 selimut.
Bantuan juga diberikan untuk memenuhi kebutuhan alat mandi, minuman, dan pembersih lantai. Bantun jenis ini telah dipersiapkan oleh PT Unilever. Sedangkan untuk kebutuhan obat-obatan, disiapkan obat-obat warung dan minyak telon.
Baca juga : Banjir Pati, Komunitas Marga Tionghoa Indonesia Bagi-Bagi 300 Kotak Makanan
Waryono mengaku turut prihatin dengan keadaan para penyintas banjir. Ia berharap kehadiran Kemenag, Baznas, dan LAZ dapat membangun optimisme masyarakat terutama di masa menjelang Ramadan.
"Kami hadir dan turut merasakan penderitaan masyarakat di sini. Kehadiran kami setidaknya menghadirkan optimisme, terlebih kita akan memasuki bulan Ramadan," tuturnya.
Bupati Demak, Eisti'anah, berterima kasih kepada Kemenag, BAZNAS, dan LAZ yang telah berkolaborasi dalam memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak.
Baca juga : Gerak Cepat Relawan Srikandi Ganjar Jateng Bantu Korban Banjir Kabupaten Pati
"Kami mewakili masyarakat Demak, khususnya masyarakat terdampak, mengungkapkan terima kasih atas bantuan yang begitu banyak dari Kemenag hingga BAZNAS dan LAZ untuk masyarakat yang terdampak banjir," ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, banjir melanda Demak karena tanggul Sungai Wulan yang terletak di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus, jebol.
Di Kabupaten tersebut, jumlah keluarga yang terdampak mencapai 18.700 atau sekitar 71.000 jiwa. Mereka tersebar di 35 desa dan tujuh kecamatan. Tercatat ada 11.400 warga yang mengungsi, tersebar pada sepuluh tempat di Demak dan lima tempat di Kudus.
Baca juga : Operasikan 27 Pompa Air, Banjir yang Melanda Demak Sudah Surut
Banjir juga terjadi di 32 desa di 12 kecamatan Kabupaten Grobogan, yakni Godong, Tawangharjo, Geyer, dan Tegowanu, Penawangan, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Kedungjati, Tanggungharjo, Grobogan, dan Gubug. (Z-11)
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Pemerintah provinsi sangat aktif dan peduli terhadap dunia usaha, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan sinergi berjalan.
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
Realisasi investasi di Jawa Tengah pada semester pertama 2025 mencapai Rp45,58 triliun, atau 58,19% dari target investasi tahun ini.
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Yaqut beriktikad baik memenuhi panggilan KPK untuk membantu menyelesaikan penyelidikan dugaan korupsi terkait kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag).
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menargetkan pencatatan pernikahan secara nasional mencapai dua juta pasangan pada 2025.
Berdasarkan catatan SIMKAH Kemenag jumlah pasangan di bawah usia 19 tahun yang menikah menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir:
PROGRAM Pembibitan Calon Dai Muda Tahun 2025 menyasar generasi muda usia maksimal 25 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia. Program Kementerian Agama (Kemenag) itu fokus untuk regenerasi
WAKIL Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah tidak lagi mengurus haji dan akan lebih fokus pada layanan keagamaan serta pendidikan agama.
Agama harus menjadi energi positif untuk merawat persatuan, bukan alat politik identitas yang memecah belah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved