Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FASHION Designer, Eni Joe, berkomitmen untuk mempromosikan Budaya Indonesia. Salah satunya dengan ikut melestarikan dan mendukung perkembangan Wastra Indonesia baik di kancah Nasional maupun Internasional.
Setelah sukses pada perayaan Imlek 2 tahun yang lalu dengan menggabungkan dua budaya, Chinese dan Indonesia, dengan menggunakan Batik Tulis diolah menjadi tampilan design busana cheongsam yang style dan megah. Pada perayaan Imlek tahun ini, Enijoe mengangkat wastra dari Bali yaitu, kain tenun Endek. Endek telah dikenal sejak abad ke-16.
Baca juga: Indonesia Now Siapkan Diri Tampil pada Ajang New York Fashion Week 2024
Baca juga : Bali Digifest 2023 Dorong Bali Jadi Pusat Digital Fashion di Asia
"Kalau biasanya cheongsam menggunakan kain polos lalu dengan bordir tetapi saya punya ide kenapa tidak kita menggunakan kain nusantara? Kita kolaborasi antara kain nusantara dari berbagai daerah dengan kebudayaan dari Tiongkok," ujar Eni Joe di Jakarta, Kamis (1/2).
Nama "Endek" diambil dari kata gendekan atau ngendek yang maknanya diam atau tetap, tidak berubah warnanya.
Di tahun yang baru menurut kalender Tiongkok ini, Enie ingin mengenalkan tenun endek kekayaan budaya Bali agar lebih dikenal. Selain itu, ia juga berharap apa yang dilakukannya ini bisa membantu melestarikan budaya Indonesia sekaligus membantu para pengrajin kain nusantara untuk tetap berkarya.
Baca juga : Sambut Tahun Baru Imlek, Charles & Keith Tampilkan Sentuhan Brocade Modern
"Saya lihat bagaimana mereka (pengrajin) membuat kain ini dengan tangan dan mereka sudah sangat tua. Kaum muda justru kurang tertarik dengan cara pembuatan tradisional seperti itu dianggapnya tidak menghasilkan uang. Maka itu saya mendesain ini sebab kain ini layak dijual," paparnya.
Penggunaan kain tenun endek untuk design gaun-gaun cheongsam yang mewah di acara kali ini memperlihatkan ‘versatility’ dari kekayaan budaya Bali ini dan dapat diadaptasi untuk berbagai jenis design pakaian tanpa batas.
Salah satu pengusaha yang juga sahabat dari Eni Joe, Nova Hasan, mengaku sangat kagum dengan rancangan busana Eni Joe yang bertemakan cheongsam untuk merayakan Chinese New Year.
Baca juga : Gandeng Dokter Influencer Tiqasya, HijabChic Hadirkan Koleksi 'Aaarshiya'
"Menurut saya sangat elegan, ini merupakan karya anak bangsa Indonesia harus didukung," pungkasnya. (Nov)
Koleksi bertema Surreal Dreams karya Rifqi Hawari meraih gelar juara favorit dalam kompetisi Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2025.
Brand lokal Filoposy berkolaborasi dengan penyedia teknologi fashion Style3D menampilkan teknologi digital berbasis AI dan 3D di panggung Indonesian Fashion Week (IFW) 2025.
TEMA bunga pada desain gaun pengantin masih menjadi primadona sampai saat ini. Bunga yang memiliki arti positif seperti keindahan, kasih sayang, cinta hingga kebahagiaan.
Dengan desain yang lebih fleksibel, Dagadu ingin memperluas jangkauan pasar dan menghadirkan koleksi yang dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Innerwear atau manset biasanya dipadukan dengan outer atau blazer. Selain itu, tak sedikit pula yang memakai innerwear dengan baju yang menerawang.
Salah satu produk unggulan adalah Graffiti Jeans, sebuah jumpsuit kasual dengan sentuhan rebel.
PENGGUNAAN wastra sebagai material produk fesyen Ohmmbybai rupanya juga dilandasi hobi keduanya di bidang seni.
Bisnis tak melulu harus serbacepat. Untuk menikmati keindahan karya dan kepuasan pelanggan, Bai dan Joe memilih tidak mengerjakan produk secara massal.
Perjalanan Laely sebagai culture traveler berawal dari hobi traveling dan fotografi. Dalam setiap perjalanannya, Laely selalu terpukau oleh kekayaan dan keunikan budaya Indonesia.
Pemakaian wastra Nusantara menjadi salah satu yang juga menjadi highlight dalam perhelatan JFT.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Fokus desain Eni Joe adalah menciptakan suasana resor yang dihadirkan melalui penggunaan kain Endek Bali dengan beragam warna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved