Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
INSPIRASI pembelajaran bisa datang dari mana saja., tak terkecuali dengan pendidikan vokasi yang menyambut baik keterlibatan praktisi untuk mengajar di satuan pendidikan vokasi.
Di tengah ketersediaan tenaga kerja produktif yang berlimpah di Indonesia, kehadiran dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam proses pembelajaran tidak hanya memperkuat kompetensi peserta didik, tetapi juga menjadi solusi atas kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang kian kompleks dan terus berkembang.
“Kehadiran praktisi mengajar diharapkan mampu memberikan inspirasi yang dapat menggugah pola pikir anak-anak muda Indonesia untuk menciptakan berbagai inovasi di bidang vokasi,” kata kiki Yuliati, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga : Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Ajak Mahasiswa Vokasi Belajar Satu Semester di Luar Pulau
Kiki meyakini kehadiran praktisi mengajar melalui program Pengusaha Mengajar sangat penting agar SDM vokasi dapat mengimbangi kapasitasnya sejalan dengan perkembangan DUDI.
“Kehadiran program ini mendukung SDM vokasi agar dapat bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tuntutan dunia pendidikan,” ujarnya saat menghadiri acara “Kick Off Gerakan Pengusaha Mengajar” di SMK Mitra Industri MM2100 di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Kehadiran praktisi mengajar, lanjut Kiki, tidak hanya mampu memberikan wawasan kepada para siswa tentang DUDI yang sesungguhnya, tetapi juga mampu memberikan inspirasi bagi para peserta didik vokasi.
Baca juga : Sulitnya Menemukan Link and Match di Dunia Kerja
“Para praktisi dapat memberikan inspirasi kepada para siswa, guru, dosen hingga kepala sekolah. Artis yang datang ke kampus nantinya tidak hanya bercerita, tetapi juga membuka mata dan menginspirasi (visi) siswa tentang apa yang harus dikerjakan (di masa depan),” kata Kiki.
Sebagai informasi, program Pengusaha Mengajar merupakan program baru yang diluncurkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Program ini mengajak 1.000 pengusaha di seluruh provinsi di Indonesia untuk memberikan wawasan, motivasi, dan nilai keteladanan kepada pelajar maupun tenaga pengajar dalam menghadapi industri 4.0. Peluncuran program ini berbarengan dengan Hari Ulang Tahun ke-72 Apindo.
Kiki menambahkan, selama ini dunia pendidikan memberikan butir-butir pengetahuan dan ilmu di bangku sekolah. Kehadiran praktisi dari industri inilah yang nantinya akan menghubungkan butir-butir ilmu dan pengetahuan tersebut melalui materi ajar mereka.
Baca juga : Kemendikbudristek Targetkan 193 Ribu Mahasiswa Ikuti MBKM Tahun Depan
Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek membuka diri dan menyambut baik niat baik para pengusaha untuk menjadi guru di satuan pendidikan vokasi.
Sebagai sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia, Kiki berharap, kehadiran para pengusaha dapat membekali para siswa dengan kemampuan untuk belajar dan kemampuan untuk berpikir selain kompetensi dasar yang selama ini diajarkan kepada siswa.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, mengungkapkan, selama ini Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan persoalan klasik terkait dengan SDM, rekrutmen, produktivitas, dan sebagainya.
Baca juga : BBPPMPV BMTI Dorong Peningkatan Kolaborasi Pendidikan Vokasi dan Industri
“Program Pengusaha Mengajar menjadi kontribusi nyata Apindo dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang akan memasuki pasar dunia kerja,” ucap Ida.
Sementara itu, Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan program Pengusaha Mengajar didesain sebagai sebuah gerakan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Program ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Sebagai sebuah gerakan, program Pengusaha Mengajar didesain untuk menciptakan keselarasan dan kesesuaian antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan DUDI, menghasilkan SDM kompeten dan berkualitas dalam meningkatkan produktivitas, dan membuka kesempatan bagi DUDI dalam memperkenalkan perusahaan sebagai sektor pekerjaan yang prospektif di masa depan.
Baca juga : Prodi Teknik Informatika Unpam Raih Hibah PKKM Rp1 Miliar
“SMK adalah bagian penting dalam penyiapan SDM berkualitas sebagai modal pembangunan. Apindo memiliki peran untuk menyiapkan itu semua dan kami ingin turut terjun langsung dalam mengawali dukungan untuk mereka memasuki dunia kerja,” pungkas Shinta. (Z-5)
Bootcamp ini wujud nyata komitmen program studi Sistem Informasi dalam menghadirkan pembelajaran adaptif, kontekstual, dan berorientasi pada hasil nyata.
Di era ini dibutuhkan kemampuan 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, Character) yang didapatkan dari deep learning.
DI dunia yang serbacepat dan terus berubah saat ini, kemampuan untuk fokus, mengatur emosi, dan menjaga keseimbangan pikiran menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Pelajari adab menuntut ilmu: kunci keberkahan, pemahaman mendalam, dan kesuksesan dunia akhirat. Raih ilmu bermanfaat!
Menariknya, setiap karya dibuat dengan konsep ramah lingkungan, menjadikan pameran ini tidak hanya edukatif tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan.
Penting untuk mengembangkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada akademik, melainkan juga pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kementerian Ketenagakerjaan menggandengang Inovasi Muda dalam penyelenggaraan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025
Kerja sama antarkementerian terkait yang telah dilakukan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved