Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Nila Djuwita F A Moeloek mengatakan pencegahan demam berdarah dengue (DBD) bergantung salah satunya pada penggerakan dan pemberdayaan masyarakat melalui 3M Plus, selain pengendalian vektor.
3M Plus ini yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti serta penggunaan abate, ditambah Plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan menggunakan obat antinyamuk.
"Ini masih dipercaya merupakan cara efektif untuk menurunkan populasi nyamuk dengan menghilangkan habitat tempat mereka bertelur," kata Nila, yang kini menjabat sebagai Ketua dan Pendiri Farida Nila Moeloek Society Program itu di Jakarta, Rabu (17/1).
Baca juga: Pembiayaan BPJS Kesehatan untuk Kasus Dengue Capai Rp1,3 Triliun Setahun
Menurut dia, upaya memberdayakan masyarakat yang terus menerus, berkesinambungan, konsisten, sering kali bukan merupakan hal yang mudah dan menjadi tantangan bagi upaya pencegahan DBD khususnya di Indonesia.
Di sisi lain, upaya mencegah DBD juga dilakukan melalui vaksinasi yang telah mulai diperkenalkan dan secara bertahap telah dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Merujuk Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin dengue merupakan vaksin hidup digunakan pada usia 6-45 tahun dengan jarak pemberian vaksin pertama dan kedua yakni selama tiga bulan. Setelah itu, pemberian vaksin ulangan dalam jangka waktu empat tahun kemudian belum diperlukan karena antibodi masih tinggi.
Baca juga: Vaksin Dengue untuk DBD Direncanakan Masuk Program Imunisasi Nasional
DBD, dikatakan Nila, masih merupakan masalah endemis di Indonesia dan tidak jarang menimbulkan kematian. Dia merujuk pada data dari Kementerian Kesehatan awal 2023 hingga minggu ke-47 pada Januari-November menuturkan bahwa terdapat 83.302 kasus DBD di 465 kabupaten di 34 provinsi dengan angka kematian 574 kasus.
Kemudian, berbicara mereka yang terkena DBD, merujuk data 2021, diketahui sebanyak 36% kasus dari jumlah 90.865 kasus DBD merupakan golongan produktif dengan rentang umur 15 hingga 44 tahun.
Sementara DBD pada anak, merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi.
"Tiga dari empat kematian akibat dengue paling banyak terjadi pada anak usia 6-14 tahun," pungkas Nila. (Ant/Z-1)
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, masih mengalami peningkatan.
Pada 2024, Kasus DBD di Kabupaten Purwakarta sebanyak 1,088 dengan 14 kematian.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 2025 hingga minggu ke-25 sebanyak 355 kasus dan tiga meninggal.
Bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Dinas Kesehatan Kota Bandung, perusahaan menggelar program kolaboratif bertajuk “Gerakan Berantas Nyamuk Bersama
Musim hujan membuat kasus DBD meningkat. Salah satu penyebabnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah.
Dinas Kesehatan Kota Semarang, kecamatan hingga kelurahan serta seluruh warga dan relawan terus gencar melakukan pemberantasan jentik nyamuk setiap pekan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved