Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
UNIVERSITAS Trisakti mengukuhkan empat guru besar dalam sidang terbuka Majelis Guru Besar yang digelar pada hari ini di Gedung D, Universitas Trisakti, Jl Kyai Tapa, Jakarta Barat.
Keempat guru besar itu yakni, Prof Dr Eleonora Sofilda SE MSi, Prof Dr Ir Rianti Dewi Sulamet Ariobimo ST MEng IPM, Prof Dr Elfrida Ratnawati Gultom SH MHum MKn, dan Prof Dr Bahtiar Usman SE MM CIFM CIERM.
Menurut Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Ir Kadarsah Suryadi DEA, dikukuhkannya sekaligus empat guru besar pada awal tahun ini lantaran era lintas disiplin ilmu. Dengan dikukuhkannya empat guru besar sekaligus, maka Universitas Trisakti di mata publik akan lebih baik.
Baca juga: Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UGM
"Pada era lintas disiplin ini, di mata masyarakat sebagai universitas juga harus memberikan informasi dan mempertanggungjawabkan keilmuannya."
"Ada tanggung jawab publik, Universitas Trisakti tidak hanya memiliki satu keilmuan, tapi juga banyak ilmu," lanjutnya.
Menurutnya, para guru besar inilah yang nantinya memiliki tugas untuk mengembangkan keilmuan mereka pada masa depan. Apalagi, guru besar juga memiliki tanggung jawab dan solusi dari permasalahan bangsa.
"Kami lihat orasi empat guru besar pada hari ini menyampaikan pemikiran atau solusi terbaik permasalahan bangsa baik dari sisi ilmu teknologi, ekonomi, dan hukum," jelas Rektor.
Menurut dia, guru besar juga ikut berperan menjaga nilai luhur bangsa dan nilai luhur sebuah universitas.
"Diharapkan guru besar dapat menghasilkan para doktor karena guru besar yang mengembangkan ilmu, membimbing mahasiswa S3, sehingga akan memperbanyak kapasitas kampus dalam menghasilkan doktor baru," ujarnya.
Baca juga: Ubhara Jaya Kukuhkan Guru Besar Pertama di Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan Kontemporer
Pengukuhan guru besar juga diharapkan menjadi magnet atau daya tarik bagi dosen-dosen lainnya menjadi guru besar.
"Pengukuhan ini memberikan optimisme baru dalam rangka menambah kajian keilmuan di lingkungan Universitas Trisakti," katanya.
Guru besar juga merupakan sosok insan pendidikan tinggi yang memiliki banyak prestasi pada bidang masing-masing.
"Ini membuktikan ada kepercayaan dari masyarakat kepada keahlian yang dimiliki. Saya titipkan kepada para guru besar baru agar mendiseminasi kiat-kiat kesuksesannya kepada segenap civitas akademika sehingga jadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat Usakti untuk turut menjadi guru besar," jelasnya.
Di sisi lain, tutur dia, pencapaian guru besar oleh seorang dosen yang diputuskan melalui Surat Keputusan Presiden merupakan penghargaan yang sangat prestisius dari pemerintah.
"Sebab, perguruan tinggi ikut memegang peran keberlangsungan peradaban bangsa," pungkas Rektor. (RO/S-2)
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Konferensi ini beraspirasi untuk memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan kebijakan berbasis bukti dan tindakan transformatif
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved