Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MELUKIS menjadi salah satu yang dilakukan Denny JA di sela-sela berbagai kesibukan yang dilakukan. Dengan bantuan Artificial Intelligece (AI), Denny JA meluki berbagai hal.
Selain itu, ia juga kerap menulis puisi esai, dan menghidupkan forum spiritualitas antar keyakinan. "Politik praktis membuat saya harus menyempitkan fokus dengan cara berpikir terukur. Tapi lukisan, puisi dan dunia spiritualitas meluas kembali wawasan saya dan keluar dari ukuran- ukuran yang baku," jelas Denny JA.
Hingga kini, Denny JA sudah menerbitkan empat buku lukisan AI dengan total 307 karya. Berbeda dengan karya sebelumnya, di buku lukiasn keempat, ia lebih menemukan ciri khas lukisannya yaitu tokoh yang memiliki telinga yang lebih besar.
"Telinga yang lebih besar itu simbol harapan. Ini era kita harus mendengar lebih banyak. Itu disimbolkan dengan telinga yang lebih besar dibandingkan ukuran telinga yang biasa," ungkapnya.
Lebih jauh, Denny JA mengaku mempelajari karakter pelukis dunia lain seperti Margaret Keane yang dikenal dengan gaya lukisan yang nmenampilkan anak-anak dengan mata yang sangat besar. Salah satu contoh terkenal dari Margaret Keane dengan ciri khas adalah lukisan berjudul 'The Big Eyes' yang menampilkan seorang anak perempuan dengan mata yang sangat besar, memberikan sentuhan dramatis pada ekspresinya dan memperkuat identitas visual yang menjadi ciri.
"Ciri khas itu muncul dari pengalaman pribadi Margaret dan keinginannya untuk mengekspresikan emosi melalui mata yang ekspresif. Proses kreatifnya melibatkan pengamatan mendalam terhadap ekspresi wajah dan ekspresi emosional anak-anak," ungkap Denny JA.
Ada juga Fernando Botero dikenal dengan gaya lukisannya yang menggambarkan tubuh manusia dan objek dengan proporsi yang sangat besar dan bulat. Ciri khas ini terinspirasi oleh minatnya terhadap seni Baroque dan Renaissance. Dalam era itu, proporsi yang berlebihan sering digunakan untuk menonjolkan keindahan dan kekuatan visual.
"Maka saya merumuskan ciri khas lukisan saya. Di era ini, kita perlu mendengar lebih banyak. Kita perlu lebih membuka telinga. Sikap ini disimbolkan dengan kita perlu telinga yang lebih besar. Karena itu 62 lukisan saya dalam buku ini, dipenuhi oleh figur dengan telinga atau kuping yang jauh lebih besar," pungkasnya.(RO/R-2)
Pendanaan modal ventura di Asia Tenggara, utamanya di sektor AI, masih tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan pendanaan modal ventura di global.
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Masa depan keuangan bukan semata soal kecepatan dan efisiensi, tapi tentang kolaborasi antara teknologi dan manusia.
Penggunaan AI bukan hanya sekedar untuk menjawab chat saja melainkan sangat membantu dalam mempermudah pekerjaan sehari-sehari.
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
Ketua Program Studi Manajemen S1 FEB UMB Dudi Permana menyampaikan AI semestinya menjadi alat bantu bagi manusia, bukan menggantikan peran manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved