Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menggelar Mujahadah Awal Tahun 2024 sebagai bagian menyebarkan syiar dakwah zakat yang memberikan manfaat serta menyambut tahun baru demi memaksimalkan potensi zakat.
Acara di Gedung Baznas RI, Jakarta, Jumat (5/1) itu dihadiri antaraain, Ketua Baznas RI, KH. Noor Achmad, Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum, Pimpinan Baznas KH Achmad Sudrajat, perwakilan Baznas kabupatan/kota, serta amilin/amilat Baznas RI.
Dalam sambutannya secara daring, Ketua Baznas menyebut zakat dapat memberi beberapa kenikmatan sekaligus yakni ketenteraman dan kebahagiaan, baik itu untuk muzaki dan mustahik. "Kekuatan ini kalau kita lakukan sungguh-sungguh InsyaAllah ini akan menjadi tugas yang sempurna sebagai amil zakat di Baznas. Kita menciptakan kebahagiaan bagi mustahik, tetapi juga menciptakan ketenteraman bagi muzaki," kata Kiai Noor.
Ketua Basnaz juga mengimbau seluruh amil Baznas untuk berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan untuk bisa melaksanakan tugas sebagai amil, sebagai penyambung kebaikan muzaki kepada mustahik.
"Inilah arti nikmatnya berzakat di mana ada suatu kenikmatan lahir batin untuk diri kita untuk orang lain dan sekaligus ekspresi nikmatnya bezakat bagi muzaki adalah ketenteraman. Ekspresi nikmatnya berzakat bagi mustahik adalah kebahagiaan bagi mereka," kata Noor.
Sementara itu Pimpinan Baznas RI, KH Achmad Sudrajat mengatakan mujahadah dapat meningkatkan hubungan manusia dengan Allah. "Usaha sungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah, memperdalam pengetahuan agama, dan meningkatkan ketakwaan merupakan bentuk mujahadah yang dapat membawa kebahagiaan dan kedamaian spiritual," katanya.
Ia juga terus mendorong para amil/amilat untuk terus mensyiarkan kebaikan zakat kepada masyarakat. "Semoga niat baik kita senantiasa diberi kelancaran oleh Allah SWT," pungkasnya. (RO/R-2)
Indonesia merupakan kiblat ideal dalam regulasi zakat karena mampu menyeimbangkan peran negara dan masyarakat dalam pengelolaan zakat.
Di tengah tantangan ekonomi global, zakat harus diposisikan sebagai strategic leverage. Ia bukan hanya solusi bagi umat Islam, melainkan best practice yang bisa diadopsi
Baznas, termasuk Baznas Provinsi, dan Bazmas Kabupaten/Kota, dibina dan diawasi oleh Kementerian Agama. Artinya, Baznas tidak memiliki kekuasaan absolut.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun integrasi ekosistem zakat yang melibatkan Banzas dan berbagai lembaga zakat lainnya secara selaras
Baznas RI menargetkan pengumpulan 7.000 ekor setara doka (domba dan kambing) senilai Rp21 miliar, yang akan didistribusikan ke 34 provinsi dan menjangkau 105.000 mustahik.
Pengelolaan zakat di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved